Tring... notifikasi handphone Haura berbunyi.
Tadinya ia tak ingin membuka handphone nya dan melihat pesan yang dikirim tersebut, tetapi ia takut kalau itu ingormasi penting.
Haura mengambil handphonenya dari atas meja belajarnya, lalu melihat pesan tersebut.
"Rohis SMA Nusantara" mata Haura terbelalak melihat nama grup tersebut. Setelah ia ingat-ingat kembali, beberapa hari yang lalu Guntoro memang mengajaknya bergabung untuk mengikuti ekstrakurikuler tersebut, dan Haura pun mengiyakan ajakan itu.
Haura mengklik pesan dari grup tersebut, pesannya belum banyak, baru ada tiga notifikasi namun membuat dirinya penasaran apa isi pesan tersebut.
Kak Guntoro telah menambahkan anda
Selamat datang Haura (tulis Guntoro).
Assalamu'alaikum teman-teman semua. Saya hanya ingin memberikan pengumuman kepada kalian semua agar besok seluruh anggota rohis SMA Nusantara diharapkan untuk berkumpul di ruang rohis pada pukul : 16.00/ba'da Ashar.
Akan ada suatu pembahasan penting mengenai kepengurusan ekstrakurikuler rohis.
Diharapkan kalian bisa berkumpul semua dan tepat waktu. Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Wr.Wb.
Begitulah pengumuman dari Guntoro, yang di baru dibalas oleh Ferdi.Oke, siap pak boss ku (balas Ferdi)
Wa'alaikumsalam Kak, siap Kak. Terima kasih karena sudah memberi kesempatan untuk Haura bergabung di ekskul ini. (Balas Haura)
Eh ada Haura. Iya sama-sama Hau, anggap aja aku ini mewakili Guntoro ya Hau😊 (Balas Ferdi dengan emot senyum)
Hehe iya Kak (balas Haura).
Dimohon agar tidak ada bercandaan terlebih dahulu di grup ini. Jangan sampai pengumuman penting tenggelam karena percakapan kalian. (Balas Akmal) yang berhasil membuat Ferdi dan Haura tak lagi berani membalas percakapan di grup itu.
Hal tersebut membuat Ferdi tertawa terpingkal di kamar nya karena kelakuan Akmal, Ferdi fikir haura pasti langsung syok dengan balasan Akmal tersebut.
Benar saja, Haura langsung menjatuhkan dirinya di kasur nya, Haura tak habis pikir jika Akmal semenyebalkan itu.
"Iya, tau kok kalau lagi ada pengumuman. Lagian kan, aku cuma balesin chat Kak Ferdi aja, lagian gak banyak kan dan gak buat pengumuman Kak Gun setenggelem itu. Ishh...nyebelin emang Kak Akmal, tapi kok orang-orang bisa pada suka ya sama dia, apalagi Marsha kenapa dia ngejer-ngejer dia banget sampe segitunya. Ya tau sih emang dia itu ganteng, sholeh, tapi sifatnya ituuu nguji kesabaran banget dehh..." Panjang lebar Haura bermonolog sambil memukul-mukul kasurnya pelan karena rasa kesalnya pada Akmal.
"Di grup isinya orang semua loh, malu dong aku. Apalagi aku anak baru, mereka pasti lamgsung gak suka sama aku. Besok gak mau dateng..." Haura kembali bermonolog sambil menenggelamkan tubuhnya di balik selimut.
Tring... notifikasi handphone haura kembali berbunyi, namun ia biarkan saja. Tetapi kali ini notifikasi tak hentinya berbunyi menandakan itu adalah sebuah panggilan telepon dari seseorang.
Maira sahabat terbaik, nama itulah yang muncul di handphonenya, Haura langsung bangun dari posisi tidurnya dan menggeser tombol berwarna hijau untuk mengangkat telepon tersebut.
"Assalamu'alaikum Haura cantik..." Sapa Maira dengan suara sok manis.
"Wa'alaikumsalam Maira jelek..." Jawab Haura sambil terkekeh.
"Huh dasar, udah dipuji malah ngehina gue. Eh iya, besok bareng gue ya ke ruang rohisnya, gue tau kok Ra kalau sekarang lo lagi syok karena digituin sama Kak Akmal, yakan? Iyalah gue tau. Jangan diambil hati ya Ra sama balesan dari Kak Akmal tadi. Dia itu sebenernya niatnya baik kok, tapi bahasanya dia aja yang buat kesannya dia itu galak banget. Uhh aslinya baik banget kok Ra, serius deh." Cerocos Maira panjang lebar tak membiarkan Haura menjawabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Rasa (END✓)
Teen FictionJangan lupa beri vote dan komennya ya kalau kalian suka dengan cerita ini. Haura Khansa adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang kebahagiaan seolah pergi begitu saja dari hidupnya. Masalah demi masalah kian menghampirinya. Dimulai dari perpisahan...