Mungkin aku terlambat menyadari perasaan ini. Tetapi ketika pintu sudah terbuka, aku tak dapat masuk karena penghalang itu lebih dulu memasukinya.
~Karya Rasa~
Selamat membaca🤗🤗
🌷🌷🌷
Setelah pulang sekolah, di hari senin yang melelahkan ini anggota rohis bersama-sama membereskan bekas acara kemarin, ruang rohis sangat terlihat berantakan karena kemarin memang belum sempat dibereskan.
Haura yang paling semangat membereskan semua itu karena saat ini dialah seorang perempuan satu-satunya dalam ekstrakulikuler itu. Tanpa sengaja Haura menemukan sebuah buku yang tergeletak di lantai, tertimpa properti yang kemarin dirusak oleh Maira.
Dengan perlahan Haura membuka buku tanpa sampul tersebut untuk mencari tahu identitas pemilik buku itu, sapatahu itu buku penting. Mata Haura terperanjat melihat tulisan itu. Ia berusaha mencari tahu siapa pemiliknya, namun tak ia dapati identitas orang itu.
"Kak Guntoro, ini pasti memang punya dia." Ucap Haura bermonolog.
Haura pun menyimpan buku tersebut untuk nantinya ia berikan pada Guntoro. Sangat kebetulan sekali, yang sedang ia pikirkan pun datang menghampirinya.
"Hai, Hau. Gua bantuin ya, yang di luar udah rame tuh." Ucap Guntoro.
"Eh Kak Gun, iya Kak makasih ya." Jawab Haura canggung. Sebenarnya ia ingin langsung menanyakan tentang buku tadi, tapi malu.
"Alhamdulillah ya acara kita lancar, banyak yang suka sama acara kita. Sampe jadi trending topik dong." Ucap Guntoro berusaha membuka obrolan.
"Hah? trending topik?" Ucap Haura kaget.
Guntoro cengar-cengir tak jelas merespon ucapan Haura. "Hahaha...iya dong, bentar lagi viral tuh."
"Ahh, Kak Gun bisa aja." Ucap Haura diiringi dengan kekehan.
"Bisa dong." Jawab Guntoro menyombongkan diri.
"Hmm...Kak, tau gak ini buku siapa? tadi aku temuin di situ, takutnya yang punya nyariin." Ucap Haura basa-basi.
Guntoro mengambil buku tersebut dan membukanya untuk melihat tulisan di dalamnya. Siapa tahu ia mengenali tulisan tersebut.
"Hmm...ini tuh tulisannya bro gua, Akmal." Jawab Guntoro yang membuat Haura membulatkan matanya.
"Hah?" Ucap Haura kaget.
"Kok kaya kaget gitu sih Hau?" Tanya Guntoro bingung.
"Eh, gakpapa Kak. Kak Gun yakin kalau ini punya Kak Akmal?" Tanya Haura.
"Iya, kenapa sih Hau kaget banget kayanya denger nama Akmal. Nanti lo kasihin aja ke dia, orangnya lagi di luar tuh."
"I-iya Kak nanti aku kasihin." Ucap Haura sambil kembali menatap tulisan pada buku tersebut mencoba kembali memastikan bahwa tulisan itu memang sama dengan tulisan sang pengirim surat untuknya. Diam-diam Haura memotret tulisan tersebut untuk benar-benar memastikan dugaannya itu.
***
"Kak Akmal, ternyata dia?" Ucap Haura sambil membandingkan tulisan yang tadi ia foto dengan tulisan di salah satu surat.
Suara ketukan pintu kamar pun terdengar, namun tak membuat Haura beranjak dari posisinya karena sangking asyiknya ia berada dalam dunia lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Karya Rasa (END✓)
Teen FictionJangan lupa beri vote dan komennya ya kalau kalian suka dengan cerita ini. Haura Khansa adalah seorang gadis berusia 16 tahun yang kebahagiaan seolah pergi begitu saja dari hidupnya. Masalah demi masalah kian menghampirinya. Dimulai dari perpisahan...