BLaW 01

802 33 3
                                    

Mohon pengertian untuk semua pembaca agar meninggalkan jejak disetiap part.
Maaf kalo banyak typo melanda:v
Salam dari Author.

____________________________________

Tidak terasa sudah satu tahun Amanda putus hubungan dari masa lalunya.
Namun, kenangan terburuk itu belum juga hilang dari otaknya, dia masih senantiasa memikirkan hal tidak senonoh yang di lakukan mantan pacarnya pada dirinya.
Namanya Galang, pacar pertama Amanda, namun tidak bisa dicap sebagai first love.

kenapa?
karena pada dasarnya mereka berpacaran bukan atas dasar cinta yang tumbuh dari kedua belah pihak. Alasan mereka menjalin hubungan karena  Amanda, ingat dia sendirilah yang bersalah.
karena saat itu dia ingin lari dari kata 'menjomblonya', akhirnya dengan otak pendek pun dia mengatakan.

"kan kita nggak ada hubungan apa-apa"

ucapan itu terlontar ketika Amanda bertemu dengan Galang kedua kalinya.
Hal itu otomatis membuat Galang mengajaknya menjalin hubungan tanpa mereka ketahui, bahwa hubungan mereka tumbuh bukan atas dasar Cinta, melainkan hal lain.

Amanda kira berpacaran itu sesuatu yang menyenangkan, karena dari masa dia mengenal cinta dia tidak pernah menemukan orang yang menyukai Amanda dengan hati nuraninya.
Tapi nyatanya dia salah, menjalin hubungan itu tidak enak, lebih tepatnya, bukan tidak enak, tapi dialah yang salah orang.
Amanda baru menyadari bahwa hubungan mereka itu tidak wajar setelah tiga bulan berpacaran, alhasil karena tidak ingin di manfaatkan, Amanda mengakhiri hubungan tersebut.

Setetes air mata meluncur dari kelopak matanya.
"Aku nggak nyangka, kalo Galang seburuk itu" lirihnya.
Cewek itu berulang kali memukul kepalanya sendiri, berusaha membuang jauh-jauh kenangan menjijikan bersama Galang masa itu, jika mampu, bahkan Amanda ingin sekali membuat dirinya dan Galang hilang ingatan.

"Argghhh! Udah satu tahun aku putus dari dia, tapi mukanya yang kotor itu terus ada di pikiran aku!" Geramnya.

^^^^^

Pagi ini Amanda sudah siap dengan seragam sekolah barunya, dengan tatanan rambut yang tergerai sebahu serta poni rata diatas jidat.
berkali-kali dia menghela nafas, memikirkan bagaimana dia akan bertemu teman baru, berkenalan, bersosialisasi lagi, rasanya dia ingin menenggelamkan wajahnya saja di bawah bantal besar.

Dia melangkah masuk kedalam sebuah ruangan cukup besar dengan udara dingin karena AC, tepat ruangan kepala sekolah barunya.

"Selamat pagi" sapa Amanda sopan, sambil mengetuk pintu kaca transparan disana.
Seorang pria paruh baya yang diketahui kapsek itu mendongak, dan tersenyum lalu mengisyaratkan Amanda untuk mempersilahkan memasuki ruangan itu.

"Masuk" ucapnya seraya tersenyum manis.
Amanda melangkah masuk kemudian duduk berhadapan dengan pria paruh baya tersebut.

tidak lupa, keduanya bersalaman selayaknya Guru dan Murid.

"selamat Pagi, Kamu murid baru yang kemarin-kemarin mendaftar kan ya? boleh perkenalkan diri"

"Iya pak benar,  nama saya Amanda Olivia Carlise"

"Oh iya iya, sepertinya kamu kemarin berminat masuk jurusan Bahasa ya? untuk ruangannya ada lantai dua ya, naik tangga terus kamu belok kanan, kelasnya ada paling ujung" ucap kepala sekolah tersebut dengan pelan Agar siswi barunya itu dapat memahami dengan baik.

"Baik pak, terimakasih ya, saya pamit masuk kelas dulu kalo begitu"

Pria itu menganggukkan kepalanya seraya tersenyum tipis kepada Amanda.
kemudian Amanda bergegas keluar karna bel masuk sudah berbunyi.

sambil berjalan, Amanda sesekali melihat ke sekeliling sekolah, dari ujung hingga ujung, atas dan bawah bergantian, lalu tersenyum tipis.

"gede juga sekolahnya, beda banget sama sekolahku yang dulu" lirihnya.

Sim Salabim{ between love and weight 70kg} COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang