- Pt. 16: Factual -

187 32 1
                                    

Kecepatan maksimum terus Taehyung kerahkan untuk segera sampai menuju rumah ku. Kami tahu ini menyalahi aturan dan bisa membahayakan tapi, aku sadar jika ibu terus bersama orang tua Taehyung yang penuh rasa intimidasi tidak akan bisa bertahan lama.

Hingga hampir menghabiskan waktu satu setengah jam akhirnya mobil Taehyung terparkir rapi tepat didepan rumah ku. Langit mulai menghitam juga.

Tanpa pikir panjang aku berlari menuju kedalam rumah. Begitu pun Taehyung yang menyusul dari belakang ku.

Aku membuka pintu rumah dengan nafas menghujam. Kulihat sepatu fantovel mengkilap bak sepatu para raja konglomerat dan sepatu hak tinggi berwarna maroon sudah tergeletak tepat didepan pintu rumah ku.

"Oh, kau sudah datang." Kata ibu dengan nampan yang ternyata berisi makanan rumahan yang pasti sangat sulit diterima keluarga kaya semacam keluarga Kim.

Nafas ku masih tidak beraturan. Tiba-tiba muncul lah kedua insan yang membuat kami— Taehyung dan aku, merasa was-was.

Ayah Taehyung dan Ibu Taehyung yang tadinya duduk dimeja makan kini menatap ke arah ku. Mereka memperhatikan setiap sudut diriku yang mendominasi arti kekurangan di mata mereka.

Sekarang mata mereka berpusat pada kedua kaki ku. Astaga! Aku lupa memakai sepatu hingga tidak sadar berlari tanpa menggunakan alas kaki.

Tampak kesan muram diwajah mereka berdua.

Pluk!

Tiba-tiba Taehyung datang menaruh kedua sepatu ku kembali ke rak disamping pintu.

"Annyeonghaseyo, Tuan Kim, eomma." Kata Taehyung yang kini memberikan Bowing kepada mereka berdua.

Melihat nya aku segera menyusul untuk memberi Bowing juga. Walau cukup terlambat tapi, itu lebih baik daripada tidak sama sekali.

"Bersihkan badan kalian dan mari makan malam bersama!" Kata ibu yang kini menyuruh kami dengan tatapan mata hangat.

Aku dan Taehyung mengangguk bersamaan dan berjalan menuju kamar ku.

🌼🌼

Setelah membersihkan diri aku dan Taehyung kini duduk berdampingan dengan ayah dan ibu Taehyung yang ada diseberang tempat duduk kami.

Ibu, sedang memasak didapur. Kurasa dia menggunakan banyak bahan makanan untuk menjamu keluarga Taehyung.

"Kudengar kalian sudah menetapkan tanggal pernikahan." Kata Tuan Kim.

"Ne, tepatnya tanggal 20. Aku lupa membawa undangannya sekarang. Mungkin nanti akan aku kirim ke rumah." Kata Taehyung dengan ekspresi datar menatap intens ayahnya.

"Aku ayahmu, undangan tidak diperlukan bagi ku."

"Ya, tapi bagiku Anda perlu menerima undangan resmi Tuan Kim."

Aku menoleh ke Taehyung yang terasa sarkas dan menyindir ayahnya. Memang benar hubungan mereka tidak terlihat baik.

"Dasar anak tidak di untung. Lalu,..kau bagaimana menurutmu persiapan acara pernikahannya?" Tanya ayahnya yang kini menatap ke arah ku.

"Ne?!" Aku terlonjak karena mendengar pertanyaan dadakan dari ayah Taehyung.

"Apa peduli anda tentang proses persiapannya? Bukankah yang anda ingin hasil jadinya nanti?" Kata Taehyung.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang