- Pt. 31: Comparing -

165 38 16
                                    

Triiinggg~~~

Triiiinggg~

Kedua sejoli yang telah menjadi pasangan suami-istri tak terganggu sedikit pun dengan alarm yang memang sengaja dipasang oleh mu untuk mengawali hari menjadi seorang istri.

Taehyung mulai bergerak dan menggeliat karena suara bising dari alarm yang sengaja kau pasang. Tapi, yang bangun malah Taehyung.

"Ya.., alarm mu berbunyi. Bangunlah." Kata Taehyung dengan suara parau nya.

Kau hanya bergerak mencari posisi aman dan menutup kuping mu dengan bantal agar tidak mendengar suara menyebalkan Taehyung.

"Ishh, mengganggu saja." Rutuk Taehyung yang pada akhirnya terbangun dan mematikan suara alarm itu.

Dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 09.22, mau tidak mau Taehyung harus bangun dan mempersiapkan sarapan. Melihat istrinya yang bahkan enggan membuka matanya.

🌼🌼

Triiiing~

Suara alarm berbunyi yang membuatku segera tersadar dan mematikannya. Ku lentur kan otot-otot badan ku yang cukup kaku.

Hari pertama berada di Apartement baru, dan kehidupan menjadi istri bohongan juga sudah terlaksana.

Tapi, mataku segera terbuka melihat jam sudah menunjukkan pukul 09.55. Dan sebelah ku sudah tidak menunjukkan keberadaan Taehyung.

"Manghaesseo...(kacau sudah)." Kata ku sambil menepuk jidat.

Segera aku turun dari kasur dan berlari menuju depan dimana, sudah ada Taehyung yang duduk di kursi makan sambil memakan roti panggang nya.

"Sudah bangun tuan putri?" Kata Taehyung terasa seperti sindiran.

Aku berdehem dan berjalan mendekati meja makan yang sudah menyiapkan roti panggang dengan berbagai varian rasa selai.

"Kenapa tidak membangunkan aku?" Tanya ku yang duduk diseberang Taehyung.

"Rasanya membangunkan mu sangatlah tidak mungkin." Kata Taehyung dengan tatapan datar sambil mengunyah roti panggang nya.

Aku hanya mendengus kesal dan mulai mengoles roti panggang dengan selai rasa kacang kesukaan ku.

"Ini hal terakhir yang akan ku lakukan." Kata Taehyung.

"Baiklah. Aku akan bangun sebelum ayam berkokok sekalipun. Dasar.." kataku dan mulai menggigit satu suapan roti panggang.

"Oh, iya. Besok aku ada urusan kelompok kantor di Cheongdam. Kau tidak mau ikut? Membawakan bekal mungkin." Kata Taehyung.

"Kau gila?! Aku sangat sibuk. Tidak bisa." Tolak ku.

Taehyung menatap ku tajam sambil mengunyah pelan roti yang ada ditangannya.

"Kau...mau bertemu Jungkook kan?" Tuduhnya.

"Tentu saja." Jawabku santai.

"Wahh, istri macam apa kau. Sudah bangun kesiangan, tidak membuatkan sarapan. Dan beraninya bertemu lelaki lain." Kata Taehyung lagi.

"Ya, bangun kesiangan adalah hal yang lumrah. Dan sarapan yang kau buatkan juga sangat simpel. Dan lagiii..Jungkook bukan 'lelaki lain' mengerti?!" Ujarku diakhiri dengan meminum susu hingga tak tersisa sedikitpun.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang