- Pt. 22: Past Relationship -

173 33 6
                                    

Hari telah larut tapi, Taehyung tak juga kunjung pulang. Biasanya dia akan pulang satu jam lebih awal. Aku berusaha untuk tidak terlalu memikirkan nya. Tapi, setelah kejadian tadi siang membuat ku sangat ingin tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Iya, aku hanya sekedar ingin tahu hubungan mereka tidak lebih. Jangan biarkan pria itu terus hinggap di otakku. Oke, fokus dengan pekerjaan mu sekarang. Tugas mu banyak, bukan untuk memikirkan hal tidak penting itu terus.

Hingga suara mesin mobil memenuhi telinga ku. Segera aku membuka kelambu putih yang menutupi jendela kamar ku. Benar saja, begitu ku buka kelambu putih itu nampak sebuah mobil berwarna merah yang terlihat asing bagi ku. Tidak mungkin itu mobil Taehyung. Setahu ku mobil nya berwarna silver.

Tak lama berpikir mendalam tentang mobil merah itu yang tiba-tiba terparkir didepan rumah ku. Dan mata ku melebar saat melihat Taehyung keluar dari mobil. Yang membuat ku terkejut adalah karena dia tidak dibuka kan pintu oleh Sekretaris Yong, melainkan membuka pintu dengan tangan nya sendiri.

Dan setelah dia keluar terlihat tatapan mata yang tidak pernah ia tunjukkan didepan ku. Tatapan seolah-olah enggan meninggalkan mobil itu. Tapi, mobil itu segera meninggalkan rumah ku setelah mengantarkan Taehyung dengan selamat.

Segera ku tutup kelambu dan kembali duduk di meja belajar ku untuk menyelesaikan tugas ku yang sudah sedari tadi menunggu.

.

.

"Aku pulang." Kata Taehyung sambil membuka pintu kamar ku.

Aku terdiam.

Pikiran ku kini terbagi menjadi dua. Antara harus bertanya tentang mobil itu atau tidak. Dan bertanya tentang kejadian ciuman itu atau tidak.

"Ah, ini dompet mu." Kata nya yang kini sudah berada disamping ku sambil menaruh dompet ku diatas meja belajar ku.

"O-oh, gomawo." Ujar ku.

Bodoh kenapa kau tidak bertanya apapun. Tidak, kau tidak akan salah jika hanya bertanya. Toh, setiap manusia punya hak untuk bertanya.

Tidak! Jika kau bertanya itu sama saja menjatuhkan harga diri mu. Bukan kah kau adalah tipe seseorang yang sangat berpegang teguh dengan harga diri.

"Kau tidak ada pertanyaan?"

Tidak ada angin tiba-tiba Taehyung mengajukan pertanyaan pada ku. Seperti sebuah kesempatan untuk ku bertanya.

"Eoh...tadi itu mobil siapa?" Akhirnya aku pun menanyakan nya juga.

"Ah, mobil teman mu. Tadi dompet mu ada pada nya dan aku mengambilnya, dan tiba-tiba mobil ku diderek karena parkir dipinggir jalan. Jadi, aku diantarkan nya pulang."

Ku anggukkan kepala ku mengerti.

Ternyata dia tidak mencoba menyembunyikan apa-apa. Tapi,..masalah di Kafe itu mungkin tidak akan pernah di bicarakan nya.

"Lalu..tidak terjadi sesuatu kan?" Tanya ku dengan tatapan sedikit menyelidik.

Taehyung yang membuka dasi nya mengerinyitkan alis dan akhirnya menggelengkan kepala.

"Sama sekali?!" Tanya ku tidak percaya dengan apa yang dia katakan.

Taehyung terdiam dan menatap ku intens. Lalu dia berjalan ke arah ku dengan penuh ekspresi tanya.

"Kenapa?"

Oh, sepertinya aku salah bertanya seperti ini. Oke, tarik nafas...buang. Jalan satu-satu nya adalah..

"Akan ku siapkan air hangat." Kataku lalu berdiri dan segera pergi ke kamar mandi.

.
.

Ku hidupkan shower untuk air panas. Dan pikiran ku kembali terngiang saat kejadian itu.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang