- Pt.8 : Rumor -

356 63 10
                                    

- Your POV -

Pfttt

Asal kalian tahu sekarang aku sedang menahan tawa. Sekarang dia memakai baju milik ku yang cukup kekecilan dengan motif yang aneh. Bukan aneh melainkan terlalu feminim.

"Berhenti menertawakan ku." Kata nya sedikit tidak nyaman dengan baju tidur yang ku berikan.

Sebenarnya aku memiliki rencana membuat Taehyung tidak nyaman disini sehingga memilih pulang tanpa membuat keributan lagi.

"Siapa juga yang menertawakan mu. Baju itu terlihat cocok kau pakai." Kata ku yang berusaha keras agar tidak tertawa lepas.

"Kau yakin tidak ada baju yang lebih pantas? Aish sungguh memalukan." Kata Taehyung sambil menutupi wajahnya.

Aigoo aku tidak bisa menahan tawa lebih lama lagi. Ini sia-sia. Pada akhirnya suara tawa ku yang sangat nyaring terdengar jelas. Bahkan Taehyung kini menatap ku kesal.

Aku tidak peduli. Rasanya perut ku mulai kram karena terus menerus menertawakannya.

Klek

"Kim ssobang (menantu) OMMO!!! kenapa dengan baju mu?" Tanya ibuku yang terkejut melihat style tidak biasa dari badan kekar Taehyung.

Seketika lirikan mata ibuku mengarah padaku dengan tatapan tajam seperti anak panah yang siap menusuk kapan saja. Tawa ku meredup melihat tatapan tajam yang biasa ibu keluarkan ketika emosinya sedang diguncang.

"Kim ssobang lebih baik pakai baju ini saja. Lepas baju itu. (Y/N) memang tidak pernah mengerti gaya busana." Kata ibu dengan tawa garingnya sambil memberikan baju kaos berwarna kuning dengan celana polos berwarna coklat tua.

Taehyung mengangguk dengan senyum kikuk menerima pemberian ibuku. Dia berjalan menuju kamar mandi lagi untuk mengganti setelan baju.

Aku kini tertunduk tak mau menatap wajah ibu yang berubah menjadi ganas. Setelah mengetahui Taehyung akan menginap disini ibuku sangat bahagia. Bahkan dia mengeluarkan semua cemilan mahal yang sangat perutku dambakan. Bahkan jika aku yang minta pun ibu tidak akan menurutinya. Tapi, dengan adanya Taehyung dengan cuma-cuma ibu memberikan cemilan mahal itu.

Plak

Dengan keras ibu memukul punggung ku. Aku meringis dan mendengus kesal padanya. Sudah cukup kesal karena sikapnya yang menomer satukan Taehyung dan memanggilnya menantu sekarang aku malah kena imbas lagi.

"Kenapa kau memberikan baju memalukan seperti itu. Jangan sampai membuatnya tidak nyaman. Kau tahukan dengan adanya Taehyung maka semua masalah kita akan selesai." Kata ibu dengan niat tidak baiknya.

"Mwo?! Jadi, selama ini eomma hanya mau mengambil keuntungan dari kekayaan Taehyung. Dengar eomma aku tidak pernah mau menikah dengannya. Cinta saja tidak. Jadi jangan pernah menyuruhku melakukan hal konyol seperti itu!" Ujarku sedikit emosi.

Harga diri ibuku sudah kandas hanya karena permasalahan uang. Dia sama saja menjualku dengan Taehyung kalau begitu ceritanya. Sama sekali berbeda dengan sifat ibuku yang dulu ku kenal.

"Jangan membantah. Sekarang bantu ibu menyiapkan makan malam. Taehyung pasti sangat lapar." Kata ibu dengan wajah tidak bersalahnya.

Aku menggeleng tidak paham dengan jalan pikiran ibu yang sempit seperti ini. Dia sangat mabuk dengan uang. Hanya karena uang dia merubah pribadinya. Gila.

"Kalau ibu suka Taehyung kenapa tidak ibu saja yang menikahinya?!!" Kata ku dengan penuh penekanan dan pergi meninggalkan ibuku yang mematung akibat omongan yang ku lontarkan.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang