- Pt. 27: Determination -

157 31 3
                                    

Semua persiapan sudah diperiksa dan dicatat oleh pihak organizer hotel. Ibu Taehyung baru saja pamit pulang duluan. Sedangkan aku dan Taehyung ada didalam kamar hotel untuk segera bersiap kembali ke Seoul.

Mengingat kejadian semalam, sedikit ada rasa pahit yang menjalar di sekujur tubuhku. Tapi, aku masih menyangkal jika, itu wajar terjadi.

"Kemarin tidurmu nyenyak?" Tanya Taehyung tiba-tiba sambil menata rambut rapinya didepan cermin.

"Ya..begitulah." kata ku seadanya.

Dibilang nyenyak juga tidak. Bahkan bayangan ciuman didepan kamar hotel masih terpatri jelas hingga saat ini.

"Tidak mungkin kau tidak tidur nyenyak ditempat senyaman ini." Kata Taehyung yang menyelesaikan tatanan rambutnya.

"Aku akan tunggu di Lobby." Kataku dan berjalan keluar dari kamar tanpa mempedulikan Taehyung.

Sebenarnya aku tidak marah, tapi..aku juga tidak cemburu. Atau..iya? Intinya aku tidak tahu perasaanku saat ini. Mungkin ini hanya efek stress saja.

Aku terus berjalan dan sengaja aku berpapasan dengan Eunji yang sudah menggeret kopernya. Sepertinya dia ingin bertemu Taehyung.

"Eunji-ah, kau..mau bertemu Taehyung?" Tanyaku basa-basi, padahal sudah tahu pasti jawabannya.

Eunji mengangguk dengan senyum seperti biasanya. Dia bahkan tidak merasa bersalah sama sekali. Oke, tetap tunjukkan ketenangan mu.

"Oh, iya Taehyung berkata jika nanti aku boleh satu mobil dengan kalian."

"Eoh? Eum..aku tunggu di Lobby." Kataku sebisa mungkin menahan gejolak emosi yang tak tertahankan ini.

Eunji kembali mengangguk hingga pamit untuk pergi ke kamar kami—taehyung dan aku.

Ku tatap langkah kakinya hingga sosok Taehyung membuka pintu dengan senyum mengembang yang jarang kutemukan selama berada disisinya.

Jangan buang waktu, aku harus segera ke bawah sebelum drama sialan ini berlanjut.

🌼🌼


Tepat di Lobby nampak ibu Taehyung dengan dress anggun berwarna terang duduk di sofa cokelat tua tak lupa, membawa sebuah buku yang dia baca.

"Bagus kau sudah datang. Aku tidak punya banyak waktu." Kata beliau yang memberi ku secarik kertas yang dilipat, aku sendiri tidak berani membuka nya.

"Ini..apa?" Tanyaku sambil menatap heran secarik kertas itu.

"Bacalah setelah sampai di Seoul. Sudah, aku mau pamit terlebih dahulu." Kata ibu Taehyung sambil memasang kacamata hitam nyentrik tapi, tak meninggalkan kesan anggun sama sekali.

Aku semakin penasaran. Ku anggukkan kepala ku dan memberi salam pamit pada ibu Taehyung. Ingin rasanya ku baca, tapi rasanya tidak enak juga jika melanggar nya.

Jadi, lebih baik ku simpan saja didalam tas selempang kecil ku. Sambil menunggu kedua pasangan yang masih ada dilantai atas itu.

|••|

Perjalanan berasa ada didalam Bus karyawisata, karena sedari tadi Taehyung dan Eunji tak henti-hentinya menyanyi hingga membuat ku ingin mematikan musiknya saja.

Lagu kebanggaan pada masa 90-an teralur merdu dipadukan dengan suara keras mereka berdua. Aku hanya bisa diam dan memperhatikan jalanan yang sudah mulai dipadati warga Seoul.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang