- Pt. 28: Intuition -

154 30 6
                                    

"HAHAHAHA"

Kiranya begitulah tawa Taehyung yang terus berbunyi ketika aku mulai menyebutkan 'menjadi istri yang baik'. Alhasil tawanya pecah dalam beberapa menit setelah meninggalkan dapur.

Sedangkan aku hanya duduk dipinggir ranjang sambil memandangi nya dengan wajah kesal. Padahal aku ingin melindungi nya, tapi yang kudapat malah ledekan.

"Berhenti tertawa." Kata ku dengan nada tajam.

"HAHAHA, Aigoo, aku ..tidak bisa!" Katanya dengan tawa yang masih mendominasi.

"Kalau kau tetap tertawa, aku akan makan berdua saja dengan Jungkook. Dan jangan harap bisa makan bersama nanti." Kataku sambil bersiap keluar dari kamar.

"Ahahaha, baik, baik. Begitu saja marah. Tapi..kenapa kau sangat menggebu-gebu tadi? Atau..kau sudah mulai menyukai ku?"

Mendengar itu mata ku terbelalak dan tak tau kenapa tangan ku dengan entengnya menampar pipi Taehyung. Itu benar-benar diluar kesadaran.

Taehyung terdiam saat mendapat tamparan itu. Sumpah. Aku berani jujur jika, Taehyung pasti marah sebentar lagi.

"Kau..baru saja menampar ku?" Tanya nya sambil memasang wajah tak percaya dengan tangan yang memegang sebelah pipi yang sudah pasti memerah.

"Ehem! Aku harus kembali membantu Jungkook." Kataku mencoba mengalihkan pembicaraan dan keluar dari kamar sebelum Taehyung kembali melakukan hal diluar nalar.

"YA!! KENAPA KAU MANAMPARKU?!! APA SALAHNYA AKU BERTANYA?!! EOH?!!" Teriak Taehyung.

.
.

Aku keluar dari kamar dan memegang jantung ku yang tidak bisa berhenti berdegup kencang akhir-akhir ini. Sepertinya aku harus periksa ke dokter. Aku takut ini masalah jantung yang bisa membahayakan nyawa.

"Kau..tidak apa-apa?" Tanya Jungkook yang sudah ada didepan ku dengan celemek yang ternyata sudah tidak dia kenakan lagi.

"Eoh, Jungkook-ah. Gwenchana, tidak perlu dikhawatirkan." Kata ku sambil berusaha bersikap se-normal mungkin.

Jungkook mengangguk mengerti dengan wajah berbeda. Tidak seperti tadi yang terkesan cerah dan penuh kebahagiaan. Sekarang lebih..suram.

"Masakan nya sudah selesai. Sudah ku tata juga di meja makan." Kata nya lalu berlalu menuruni tangga meninggalkan ku.

Aku menatapnya heran dan memilih turun terlebih dulu sebelum Taehyung datang membunuh ku.

🌼🌼

Taehyung menguping pembicaraan dari dalam kamar dan masih dengan ekspresi wajah kesal karena baru saja mendapat tamparan keras dari gadis kurus seperti mu.

Lalu, entah kenapa setelah diingat-ingat lagi, itu cukup lucu juga. Baru kali ini dia merasakan seseorang berani menamparnya begitu keras.

"Tenaga nya boleh juga." Gumam nya ditambahi senyum kecil.

Tak lama kemudian berdering lah ponsel dari Taehyung.

.
.

Ku kunyah makanan yang tadi kami masak bersama. Ku lihat sekilas lantai atas, menunggu kedatangan Taehyung yang tak kunjung datang juga.

"Kau tidak menyuruh Taehyung turun?" Tanya Jungkook sambil memperhatikan ku yang terus menatap lantai atas.

Merasa dia memeperhatikan, seketika aku mengalihkan pandangan sedikit salah tingkah.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang