- Pt.25: Drama -

169 25 14
                                    

Suasana kantin mahasiswa sangat ramai. Menu hari ini sangat cocok dengan suasana hatiku. Sup Kimchi lobak. Astaga, tidak sabar rasanya memakan sup segar itu.

Setelah mengantri akhirnya aku mendapatkan porsi makanan, sekarang tinggal mencari tempat duduk yang tepat. Sayangnya, semua tempat duduk terisi penuh.

"Bong (Y/n)!! Sini!"

Dari arah jam 9 terlihat Jungkook melambai-lambaikan tangannya guna menunjukkan tempat duduk kosong untuk ku tempati.

Segera saja aku menghampiri nya dengan senyum lebar. Seisi kantin, apalagi para perempuan mulai menatapku iri. Tapi, aku sudah terbiasa dengan tatapan mereka.

Resiko berteman dengan sosok idaman kampus seperti Jeon Jungkook. Hidup tidak akan pernah tenang.

"Bagus. Kau memilih tempat yang bagus Jeon Jungkook." Kata ku senang dengan tempat duduk pilihannya.

Jungkook hanya tersenyum lebar hingga lalu, memberikan potongan daging ke nampan makan ku.

"Kenapa kau memberikan semua daging mu?" Tanya ku sambil menyuap satu sumpit nasi kedalam mulut.

"Aku sedang diet. Makanlah daging yang banyak." Ujar Jungkook.

Cih, dia masih bisa diet disaat seperti ini. Makanan enak seperti ini sangat jarang ada. Dasar.

"Kau ingin aku diterror fans fanatik mu. Makanlah!" Kataku sambil memberikan kembali potongan daging ke nampan Jungkook.

Tapi, bukan Jungkook jika tidak keras kepala. Dia mengembalikan lagi potongan daging itu ke nampan ku.

"Aku sudah bilang, ambisi ku untuk diet sangat tinggi. Jadi, makanlah." Katanya diakhiri mengacak rambut ku.

Saat ku lirik sekeliling kantin. Benar saja, hampir semua mahluk hawa menatapku horror. Segera saja ku pukul lengan Jungkook.

Plak!

"Yah! Berhenti bercanda hahaha." Kataku dengan nada keras agar didengar semua fans nya, jika tadi hanya bercanda.

Alhasil, Jungkook memandangku aneh sambil mengunyah kimchi nya.

"Pukul aku balik." Perintah ku pada nya.

"Apa? Kau sudah gila? Kenapa?" Tanya nya yang tidak tahu atas dasar apa aku menyuruhnya memukul ku balik.

"Sudah ikuti saja!" Kataku dengan tatapan tajam.

Akhirnya Jungkook memukul lengan ku.

Plak!

Auusw!!

Aku lupa dia mantan pemegang sabuk hitam. Walau tidak menggunakan banyak energi, tapi pukulan nya sangat amat terasa padaku.

Wajah ku memerah karena mendapat pukulan telak dari Jungkook. Dan Jungkook hanya tertawa melihat ekspresi ku, lalu memberikan ku segelas air putih yang dia ambil.

"Maaf, maaf, ahahaha."

Aku hanya membalas dengan memicingkan mata tajam, tapi, bibir ku masih berusaha tersenyum. Ini hanya agar para fans Jungkook tidak emosi saja.

"Permisi, Jeon Jungkook Sunbae, aku anak yang akan ikut sekelas dengan mu."

Tiba-tiba datanglah seorang perempuan dengan rambut berwarna ash grey dengan wajah imut tapi, dandanan yang cukup maskulin.

Jungkook yang tadinya tertawa, seketika terdiam dan menoleh ke sumber suara itu.

"Jane? Ada apa?"

"Aku ingin konsultasi tentang pekerjaan kemarin." Jelas nya.

Jungkook berdehem, lalu memandang ku seolah meminta persetujuan menggunakan gerakan mata nya. Astaga, memang aku ibu nya. Kenapa menatap ku seperti itu.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang