- Pt.3 : Somehow -

447 67 5
                                    

-Your POV-

Tik

Tik

Tik

Suara jarum jam menginterupsi ku. Perlahan kedua manik ku terbuka. Atap berwarna putih dan pencahayaan yang sedikit menyiksa kedua netra ku hingga harus mengerjap-ngerjap untuk mengatur pencahayaan yang pas.

Saat aku menoleh ke samping sudah ada seorang wanita berjas putih khas dokter sedang menghampiri ku dengan membawa segelas air putih. Dengan pesona diumur yang pasti tidak cukup muda. Tapi, tidak ada satu pun kerutan diwajahnya.

"Kau sudah sadar?"

Aku sedikit menganggukkan kepala ku dan menerima air putih yang ia berikan. Senyum nya sedari tadi tidak luntur sedikit pun.

"Bagaimana aku bisa..disini?" Tanya ku setelah menyeruput air putih nan segar itu.

"Tadi ada lelaki yang menggendong mu kesini. Pasti dia namjachingu mu kan?"

"Ne?! Tidak. Aku saja tidak memikirkan hubungan apapun." Kata ku.

Pasti Jungkook yang membawa ku kesini. Ini semua karena ulah berandalan tidak tau diuntung itu. Sudah merusak sepeda orang tapi, dengan angkuh nya malah menyuruh ku diam saja. Dia memang mahluk menyebalkan yang pernah ku temui.

"Ahh begitu. Terima kasih sudah merawat ku. Sepertinya aku harus segera pergi menghadiri kelas sekarang." Ujar ku mencabut kapas yang menyumpal lubang hidung ku dan memberi senyuman pada dokter cantik itu.

Ku ambil tas ransel ku dan berjalan dengan cepat mencari seorang yang menyebabkan semua masalah ini. Tapi, dia ada dimana sekarang?

Tepat disudut lorong banyak kerumunan sedang mengerumuni seseorang. Tidak, tepatnya 3 pria yang berjalan layaknya sedang berjalan di Catwalk.

Oh, ayolah ini kampus bukan tempat bertebar pesona. Memang hanya dengan itu mereka hidup. Dan..aku sepertinya sudah menemukan orang yang kucari.

Mereka semakin mendekat. Dengan segala keberanian kau membela kerumunan itu dan berdiri didepan sosok pria menyebalkan itu. Dia menatap ku datar. Tidak peduli wajah nya.

"Ommo, Taehyung-ah, kau ada masalah apa dengan wanita ini? Tidak biasanya nya kau-"

"KAU!! Ganti rugi semua kerusakan yang kau buat sekarang juga." Kata ku memotong kata-kata temannya bermata sipit itu. Sekarang aku menunjuknya dengan telunjuk ku dengan penuh amarah.

Hening.

Si pria keparat itu masih diam tanpa menunjukkan ekspresi yang signifikan. Apa otot wajahnya kaku?

Dan dia sekarang melipat telunjuk ku dan menarik tangan ku. Banyak wanita bersorak melihat kelakuan gila dari pria ini.

Dia menarik ku semakin lama semakin kasar. Membuat ku berontak dan melepasnya paksa. Tak peduli dengan banyak kamera ponsel para penghuni kampus yang fokus pada kami berdua.

"Jangan pernah menunjukku. Sekali lagi kau melakukannya maka,.." kata-kata nya terhenti sejenak dan sekarang berbisik pada ku. "..aku tidak tanggung jawab kau masih selamat."

Takut?

Tidak akan.

Orang gila seperti dia apa yang harus ditakuti?

"Berhenti berkata kalau kau orang berpenguasa disini. Aku perlu meluruskan ini semua Tn. Berpenguasa. Jika, kau merusak barang seseorang sengaja maupun tidak seharusnya kau bisa mengganti rugi atau setidaknya beri perminta maafan. Sekarang aku minta tanggung jawab mu sebagai seorang lelaki."

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang