- Pt. 32: A Question -

175 38 5
                                    

Ruangan yang cukup luas dengan ornamik-ornamik klasik kesukaan Taehyung. Ruang pribadi yang dijadikannya tempat istirahat dikala proses persiapan telah rampung atau sedang istirahat.

Dan sekarang pemilik ruangan itu sedang duduk di hadapanku sambil menyilangkan kakinya. Sedangkan aku memandanginya dengan raut datar.

"Jadi, kenapa kau berubah pikiran?" Tanya nya.

"Jangan salah paham. Aku dirumah tidak ada pekerjaan apa-apa. Jadi..aku memutuskan untuk kemari." Jelas ku.

"Kau yakin? Kau tidak sedang merindukan ku kan?" Tanya Taehyung.

"Micheonya! Tentu saja tidak. Aku justru sangat senang kau tidak dirumah beberapa hari ini. Aku bisa tidur tanpa berebut selimut lagi." Kataku.

Taehyung mendengus sambil memasang wajah yang paling menyebalkan. Aku tidak mempedulikan wajah menyebalkan nya kali ini.

Tok

Tok

Suara ketukan pintu terdengar sehingga membuat ku menoleh ke arah daun pintu. Lalu, mataku kembali menatap Taehyung yang malah menatap ku.

"Tunggu apa lagi. Kau tidak dengar ada seseorang yang ingin masuk." Kata Taehyung yang ternyata menyuruhku membukakan pintu.

Aku tidak percaya kedatangan ku dibayar begini. Perjuangan membuat sebegitu banyak makanan sia-sia karena sifat menyebalkan mendarah daging dari lelaki yang ada dihadapan ku sekarang.

Akhirnya, dengan kesal aku terpaksa berjalan ke arah pintu guna membukakan pintu untuk siapapun yang ada dibaliknya.

Begitu ku buka, nampak seorang pegawai Taehyung dengan pakaian santai dengan membawa lembaran kertas yang ia pegang sambil memberiku bowing.

"Eoh, Sumin-ah, ada yang perlu kau sampaikan?" Tanya Taehyung yang duduk layaknya raja diatas kursi putarnya.

"Ne, ini rancangan dekorasi yang telah selesai. Dan beberapa bukti kerja sama kita kemarin." Kata pegawai bernama Sumin itu.

Taehyung mengambil lembaran kertas itu dan membalik setiap lembar nya sambil membaca dengan serius.

Beberapa detik kemudian dia menganggukkan kepala nya. Seperti mengakui kerja keras para pegawainya untuk mewujudkan proyek satu ini.

"Geurae, aku akan memeriksanya lagi nanti. Kau bisa kembali." Kata Taehyung.

Sumin tersenyum tipis dan memberi bowing padanya. Dan saat akan memberi salam, Sumin terdiam seperti mengingat sesuatu.

"Sebentar lagi waktu makan malam. Tim kami akan mengadakan makan malam bersama. Ny. Kim..kalau tidak keberatan bisa ikut bergabung." Katanya.

"Tidak. Aku akan segera pulang." Kata ku segera menolak.

"Eyy, makan malam lah dulu lalu pulang. Mempersiapkan makanan seenak itu kan tidak mudah. Anggap saja ini bentuk rasa terima kasih kami." Kata Sumin.

Aku terdiam memikirkan kembali apa aku akan ikut atau tidak. Ku lirik sekilas Taehyung yang tersenyum melihat ku sedang berpikir.

"Ikutlah. Benar kata Sumin. Bukan begitu?" Tanya Taehyung sambil menatap Sumin dan dibalas anggukan.

🌼🌼

Malam telah mengambil alih langit. Gelap dan dingin tapi, berkat lampu kota yang tak pernah redup membuat suasana semakin ramai. Ditambah canda tawa yang terus diucapkan salah satu pegawai Taehyung.

What Is Love?   K.T.HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang