🔬|| Veintiuno 🔵

26 7 154
                                    

Mulmed: We are never ever getting back together- Taylor swift

🍬🍬🍬

Sekarang, hanya tersisa lara dan luka diantara kita.

Luka yang pernah kau berikan padaku dengan begitu nyata.

Tanpa sadar aku tak lagi mengukir namamu di hati.

Mau bagaimanapun, semuanya terasa tak sama lagi.

🍬🍬🍬

Ini ungkapan hati siapa kira-kira yaa? 🙁

Enjoy baca cerita Chemistry
📚

🔬🔬🔬

Barrel masuk ke dalam mansion keluarga Arsawijaya dengan wajah lelah. Bukan hanya lelah karena meladeni kemarahan Rena tadi, tapi juga lelah karena baru saja selesai pemotretan.

Ya, setelah Rena pergi dan Barrel masuk ke mobilnya, Arnold tiba-tiba saja memberitahu jadwalnya sore ini. Tidak menolak, Barrel pun pergi pemotretan walau entah kenapa, suasana hatinya sedang kacau.

Pemuda itu geleng-geleng kepala melihat pemandangan di depannya. Pemandangan ini memang sudah biasa, tapi tetap saja Barrel heran dengan hobi kakak satu-satunya itu, Aksara gilbert arsawijaya.

Seperti biasa, Gilbert berjoget sesuai ritme musik hits di depan ponsel mahalnya. Gilbert memang terkenal sebagai tiktokers hits yang kreatif dan berwajah tampan.

Dengan cuek, Barrel hendak memasuki lift, tetapi matanya membulat dan pemuda itu berbalik ke tempatnya lagi. Ada yang berbeda dengan hari ini, karena Angeliatta ikut menari dengan gerakan yang kompak dengan Gilbert.

"Mom sekarang ikut tiktok-an juga," ucap Barrel pelan, mungkin saja Gilbert sedang berkolaborasi dengan Angeliatta.

Barrel pun masuk ke dalam lift, menekan lantai kamarnya dan dengan cepat ia sudah keluar dari lift lagi.

Memasuki kamarnya yang kelewat luas itu, ia pun memutuskan untuk mandi, melepaskan lelah dan pikiran yang berkecamuk sedari tadi.

Di depan cermin, Barrel meraba pelipisnya yang lukanya kembali terlihat. Tadi sewaktu pemotretan memang ditutupi oleh make up, tapi sekarang luka itu terpampang jelas dan nyata.

Setelah memakai baju santainya, Barrel memutuskan untuk membuka pintu kaca balkon, menopang dagu di atas pembatas balkonnya yang luas, memandang taman indah mansion yang menjadi pemandangan menyejukkan di bawah.

Pikirannya malah tertuju pada seorang gadis bernama Aretina. Pemuda itu masih bingung mengapa Rena bersikap demikian. Padahal, mereka masih akrab pagi tadi. Apa yang sudah terjadi?

Pikiran Barrel berganti pada gadis yang kembali datang di hidupnya. Tepatnya tadi siang, setelah pertandingan basket. Barrel terkejut, jelas terkejut. Karamel maharani damara yang pernah meninggalkannya, tiba-tiba datang dengan wajah tak bersalah. Kembali membuat hatinya berdebar walau Kara pernah menyakitinya dengan jelas.

Tapi ada yang aneh. Debaran Barrel tidak sekuat dulu. Dahulu, dunia Barrel hanya berpusat pada Kara, tapi sekarang semuanya berbeda. Entah kenapa, Barrel tidak mengetahuinya.

Barrel kembali masuk ke kamar, duduk tenang di sofa dekat pintu kaca balkon. Ponsel di meja depannya bergetar, membuat pemuda itu dengan malas mengambilnya.

CHEMISTRY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang