🔬|| Treinta y dos 🔵

18 9 20
                                    

Mulmed: HAPPY READING, LOPE U BEB 😙😙😙

Edit: Ya amplop, ngakak, itu ucapannya ngedit pake intagram😭🔫 sumpah ish maluuuu

🍬🍬🍬

"Hari ini kita banyak tertawa, untuk mengikis kesedihan yang ada di antara kita."

(REGA-RENA)

🍬🍬🍬

Belum di edit, kalo ada typo tandain ya say, nanti Cara revisi kalo ada waktu 😭🙏🏻💋

Enjoy baca cerita Chemistry
📚

🔬🔬🔬

"Ga!"

"Ga! Rega!"

Rena terus mengetuk pintu kamar milik Rega, membuat sang empu yang masih berada di dalam kamar dengan rasa penasarannya pun membukanya. Kini hadirlah wajah tampan Rega di depan Rena.

"LO KOK GAK BILANG, SIH?!"

"Heh apaan?!"

"Untung gue gak latah, ya." Rega mengelus dadanya, lalu berkacak pinggang. Satu tangannya digunakan untuk menyentil dahi Rena yang sudah memandangnya dengan wajah judesnya.

Rena segera menyingkirkan tangan besar milik Rega. "Heh! Lo yang gila! Kenapa lo diem-diem aja?! Sok rahasia-rahasiaan!"

"Ini kenapa sih woy?"

"LO KAGAK BILANG KALO LO MAU PINDAH KE DUBAI! LAKNAT BANGET LO, YA!"

Rega mengerjap pelan. "Santai-santai."

"Eits, jangan mukul lo." Rega menatap horror tangan Rena yang hendak memukulnya, lalu mengenggam tangan itu, kemudian menepuk-nepuk genggaman tangan mereka dengan tangan yang satunya. Memang ribet dia.

"Gue gak mau nambah pikiran lo."

"Eh siapa yang bahkalan mikirin lo rupanya? Pede amat jadi orang!"

Rega tersenyum, lalu bergelayut manja di lengan Rena. "Halah bacot, banyakan gengsi nih adik gue yang paling gue sayangi ini."

"Yaiyalah! Orang cuma gue adik lo!" Rena menggeplak kepala milik Rega.

"Galak amat sih, pantesan gak ada yang mau."

"Gila! Macem lo ada yang mau aja!"

"Ada, lah."

Rena melepaskan genggaman tangan mereka, lalu melipat tangan dan menaruhnya di depan dada. "Oh gitu ya! Gak cerita-cerita."

"Berjanda, neng."

"Gak peduli! Lo jahat! Kagak kasih tau gue tentang hal seserius itu! Gue kecewa sama lo!" Percayalah, Rena hampir menangis. Entah kenapa, tapi ia takut akan merindukan abang satu-satunya ini.

"Ih jangan deh, gue kira lo gak peduli Ren."

"Gue peduli lah! Saudara macam apa gue!"

"Ya maaf Ren, maafin gue. Gue gak tauㅡ"

Rena memotong perkataan Rega dengan sebuah pelukan. Air mata gadis itu mengalir, tapi dia gengsi untuk mengatakan kalau ia menangis. Dasar, Rena!

CHEMISTRY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang