🔬|| Ocho 🔵

33 8 8
                                    

Mulmed: End game- Taylor swift ft. Ed sheeran and future

🍬🍬🍬

Big reputation, big reputation

Ooh you and me would be a big conversation, ah

And I heard about you, ooh

You like the bad ones too

[End game-Taylor swift ft. Ed sheeran and future]

🍬🍬🍬

Bebas mau ngisi apa ....

Enjoy baca cerita Chemistry
📚

🔬🔬🔬

Keadaan hening mendominasi, hanya suara mobil berjalan-lah yang menemani saat kendaraan itu sudah keluar dari toko buku.

Arnold yang tadinya ingin menegur Barrel, jadi membuang jauh-jauh niatnya ketika melihat pemuda itu sedang memperhatikan jalanan dengan tatapan datar. Sungguh mengerikan.

"Ehm."

Bukan Arnold, melainkan Elana yang berdehem di kursi bagian belakang. Gadis itu duduk di sebelah Rena yang masih menekuk wajahnya.

Hari ini, Barrel memakai mobil sedan mewahnya, makanya mengharuskan pemuda itu duduk di depan menemani Arnold. 'Kan tidak lucu jika ia duduk bersama kedua gadis bar-bar itu di belakang.

"Lo gak jadi buat perjanjian sama dia, Ren?" bisik Elana yang masih terdengar di kedua telinga Arnold. Maklum, pria itu sedikit kepo.

Sedangkan Barrel hanya menyunggingkan senyum sinis saat mendengarnya.

"Ogah. Males gue," balas Rena tanpa berbisik. Wajah gadis itu terlihat sangat dingin sekaligus garang sekarang. Mengerikan.

"Kalau kita gak buat agreement, dipastikan keluarga kita makin gencar, Aretina. It's up to you."

Elana terkejut mendengar Barrel yang berbicara sedikit panjang kali ini. Tapi lagi-lagi, dengan nada datar penuh ancaman dan sama sekali tidak memutar arah menatapnya ke belakang. Pemuda itu hanya memandang lurus ke depan.

"Ck. Mau lo apa sih? Jangan sok-sok ngancem gitu lah, bangke!"

Sekarang Arnold yang dibuat terkejut oleh kata-kata Rena. Ucapan gadis itu sudah termasuk kasar, sangat tidak mencerminkan bagaimana putri satu-satunya keluarga Pradana harus berucap.

Sekarang Arnold jadi mengerti kenapa Barrel semakin tertantang jika Rena sudah melawan. Gadis itu kelihatannya memang keras kepala dan sedikit kasar.

Sungguh berbeda dengan yang biasa tertangkap kamera atau dibicarakan. Arnold semakin percaya dengan kata-kata 'jangan selalu percaya dengan apa yang dilihat, karena kemungkinan kenyataannya tidak seperti yang terlihat' yang pernah didengarnya dari orang-orang.

Kata-kata itu ternyata terbukti pada seorang Aretina calie winata.

"Kalau lo gak mau buat perjanjian, biar gue yang mengajukan duluan, gimana?"

Rena berdecak. Salah apa dirinya sehingga bertemu dengan orang kejam seperti iblis di depannya ini. Gadis itu tidak sadar, kalau dirinya juga kejam, dan dia juga yang membuat masalah ini semakin besar.

Rena memutar kedua bola matanya, "Yaudah, lo ngajukan apa?"

"Lo harus benar-benar mengikuti perintah kedua orang tua lo. Begitupun juga gue. Nggak ada perlawanan, kita bertingkah seperti teman pada umumnya."

CHEMISTRY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang