🔬|| Veintiséis 🔵

32 7 24
                                    

Mulmed: Same old love- Selena gomez

Heheheeh

🍬🍬🍬

Aku sadar kalau diriku yang sudah meninggalkan, biarlah sekarang dia berperilaku seperti tidak memberikan kepastian

(Karamel maharani damara)

🍬🍬🍬

Jangan hujat aku plis hehe! Kaburrr😂✨😂

Enjoy baca cerita Chemistry
📚


🔬🔬🔬

"Lo mau nih, daftar klub melukis?"

"Ya iyalah Tha, rasanya gue mampus terus kalau cuma di modelling aja," jawab Elana.

Sedangkan Rena? Gadis itu memilih diam saja karena sudah hapal diluar kepala bahwa bakat sahabatnya itu memang melukis.

Kini ketiga gadis itu sedang menuju ruangan klub melukis, klub ini tidak terlalu banyak diminati lantaran sebab ketua klub-nya, yang katanya adalah pemuda cupu, anti sosial dan sedikit freak.

"Ales-Ales ini memang cupu gitu? Serius Tha?" Tanya Elana.

"Gak tau, gue belum pernah ketemu."

"Lah? Dia gak pernah ada di kantin gitu?"

Talitha mengedikkan bahu. "Kalau pertemuan sesama ketua ekskul, yang gue tau, dia selalu pakai hoodie hitam sama tudungnya, ya mana gue tau rupa dia kayak mana."

"Jangan-jangan,"

"Udah ah Na, kebanyakan baca creepy pasta jadi begini 'kan lo."

Elana mendengkus. Akhirnya ketiga gadis itu pun tetap melanjutkan jalan mereka menuju ruangan klub melukis yang letaknya memang sedikit jauh.

"Ini diketuk atau langsung masuk nih?" Tanya Elana.

"Ketuk aja, first impression lo harus bagus lah."

Elana mengetuk pintu, tak lama kemudian, pintu terbuka dan menampilkan seorang pemuda jangkung dan tampan, menatap mereka bertiga dengan tatapan datarnya. Sontak ketiga gadis itu saling berpandangan.

Ini ketua klub melukis yang mereka bilang cupu, anti sosial, dan freak?!

"Sip yang bilang katarak akut," ujar Elana tiba-tiba.

Ales yang melihat itu mengernyit, "Siapa Katarak?" Pemuda itu seakan-akan bertanya namun nadanya tetap datar, Elana bergidik ngeri mendengar itu.

"Gak, orang laen katarak," jawab Talitha lalu menyikut rusuk Elana. Elana hanya nyengir saja.

"Ada apa?"

"Ini, Elana mau daftar klubㅡ"

"Elana cempaka?"

Ketiga gadis itu terkejut, lalu saling menatap sama lain.

"Tau darㅡ"

Ales mengangguk-angguk. "Saya pernah liat lukisan dia."

Elana menunduk, menyembunyikan rona pipinya, ia memang pernah mengunggah lukisannya di salah satu website melukis. Jangan bilang Ales melihatnya?

"Kamu saya terima."

"Se-serius?!"

Ales mengangguk. "Mana formulirnya?"

CHEMISTRY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang