🔬|| Treinta y nueve 🔵

17 7 10
                                    

Mulmed: my lovely injun💚

(Bias aku di nct dream itu Renjun uwuuu💚💚💚)

Kok belakangan ini aku gak bisa naruh mulmed video yaaa😭😭😭 sedih banget huhuuu, padahal mau naruh laguuu😭🤧

🍬🍬🍬

Yay, bentar lagi Chemistry 40 part! Aku kalau up lagi malam ini, jadi Cuarenta lah itu wkwkwk

Maaf aku sering telat up, love u guys❤️

Warning buat shippers #Barren sama #Seren lagi nich 😛

🍬🍬🍬

Nanti aku edit yakkk, tandai kalau ada typo😭😙 belum di edit ini sayanggg😙😙❤️

Enjoy baca cerita Chemistry
📚

🔬🔬🔬

"Nanti kalau udah selesai setengah materi nya, kirim ke aku Ren, biar aku lanjutin."

"Harus setengah?" Tanya Rena pada Arsena, mereka sedang berjalan di lantai paling bawah kos-kosan Mpok Bulan. Rena hendak pulang dan Arsena akan mengantarkan gadis itu sampai ke dekat mobil.

"Kalau gak sampai setengah juga enggak apa-apa Ren, intinya materi nya sama-sama dikerjain, presentasi nya juga, biar sama-sama paham."

"Oh, oke." Rena mengacungkan jempolnya, kemudian mereka berjalan dengan hening, karena pembahasan kelompok tadi dirasa sudah selesai.

"Itu paket tadi, lo beli dari mana?"

"Website. Itu paket nya dari Australia, Ren."

"Serius? Untuk project aja dari situ?"

Arsena mengangguk. "Aku dapat ide-nya begitu."

"Berapaan harganya? Biar gue bayar aja."

Arsena tersenyum. "Udah dibayar, enggak apa-apa, Ren."

"Eh gue gak enak loh jadinya, sumpah." Rena mulai merasa tidak enak, karena hidup Arsena terlihat biasa-biasa saja, dan sepertinya paket untuk project mereka tadi itu cukup mahal.

Bagaimana kalau Arsena jadi tidak bisa membeli kebutuhannya karena membayar paket itu?

"Enggak apa-apa Ren, murah kok."

Rena menghela napas. "Yaudah ya, gue gak tanggung jawab."

Arsena terkekeh, membuat Rena menoleh ke pemuda jangkung tersebut.

Akhirnya keduanya keluar dari kos-kosan itu, tapi langkah mereka terhenti karena sebuah seruan seorang gadis yang memanggil Arsena.

"Iya, kenapa Saskian?"

Saskian mengerucutkan bibirnya. "Ulah panggil Saskian atuh Aa' Arsen, panggil aing Kian aja."

Arsena tersenyum. "Iya-iya, aku panggil kamu Kian."

Saskian yang awalnya menatap Arsena kini berpindah kepada Rena.

Saskian terpana, "Geulis pisan, saha ieu A'?" tanya Saskian dengan logat sunda nya yang sangat kental.

Arsena menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Untungnya ia mengerti bahasa sunda sedikit-sedikit karena tetangga kamarnya.

"Ini Aretina, teman aku."

CHEMISTRY (ON GOING) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang