Mulmed: Welcome to Chemistry, again bby☺️🖤🖤
Yayy! Selamat tengah malam!!
🍬🍬🍬
He looked like the darkness of the night when he was silent, and as bright as the sun when he smiled
🍬🍬🍬
Gilee siapa nii😭😭😭
Welcome babe-!! 💚💚💚
Jangan lupa vomment ya sayangkuu heehee
Enjoy baca Chemistry
📚🔬🔬🔬
Saat ini Barrel, Renjun, Nalan dan Erland sedang berjalan di koridor CIS, mereka baru saja keluar dari kelas setelah menyelesaikan tugas, seperti biasa, Barrel dan Nalan yang sepanjang langkah mereka memasang ekspresi datar, Renjun dengan senyum manisnya yang dapat membuat para gadis tidak bisa berpaling dari wajahnya, dan Erland yang dengan pro-nya mengedipkan mata kepada gadis-gadis di sekitar.
Renjun geleng-geleng kepala melihat kelakuan Erland, sudah punya pacar tapi kelakuannya sama saja seperti dulu. Walaupun Erland selalu begitu, tapi awalnya Renjun mengira bahwa Erland setidaknya sedikit berubah saat sudah berpacaran dengan Elana, tapi nyatanya tidak.
"Mau kemana sih, kalian?" tanya Nalan ketus karena sedari tadi mereka hanya berjalan di koridor, dan Nalan yang memang risih menjadi pusat perhatian pun mengajukan protes duluan.
Barrel mengedikkan bahu, beberapa hari ini pemuda itu terlihat banyak pikiran, lebih sering diam dan berdiam diri di kelas, atau membaca di perpustakaan, Nalan dan Renjun memakluminya karena sahabat mereka itu ingin meningkatkan kualitasnya di olimpiade babak terakhir nanti, tapi Erland malah berfikir kalau ini semua ada hubungannya dengan Rena atau masalah lain.
"Ke kantin aja yuk," ujar Renjun sambil menatap Erland di sebelahnya.
Erland mengangguk-angguk. "Tarik, sist!"
"Semongko!" balas Renjun sambil terkekeh.
Tapi kemudian Barrel berdehem. "Lo gak jemput Elana?" tanyanya pada Erland.
Erland langsung memasang ekspresi panik yang berlebihan, pemuda itu langsung menoleh ke kanan dan kiri dengan heboh.
"Untung masih deket!"
Erland segera berlari meninggalkan ketiga sahabatnya, pemuda itu langsung menarik napas dan membuangnya ketika dirinya sampai di depan pintu kelas XI Ipa 2.
"Sist, kantin yuk!" ujar Erland di depan meja Elana.
Elana yang baru saja memasukkan sesuatu ke dalam tas nya pun memekik terkejut.
Erland hanya menyengir di depan kekasihnya. Sementara Rena, gadis itu memutar kedua bola mata melihat kelakuan Erland dan reaksi Elana yang menurutnya berlebihan.
"Sist-sas-sist, kaget aku," balas Elana, gadis itu bangkit dari kursi dan menutup resleting tas nya, kemudian merangkul Erland dengan penuh semangat. "Hayuu, sist!"
Saat berada didekat pintu kelas, Elana menoleh. "Lo gak ke kantin, Ren?"
"Nanti aja."
Elana pun mengangguk dan meninggalkan sahabatnya itu, berjalan dengan semangat dengan Erland. Seperti biasa, kedua pasangan itu selalu memancarkan energi ceria.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHEMISTRY (ON GOING)
Fiksi RemajaWelcome to CHEMISTRY "Ada garis yang menyatukan kita" By: milkyaycaramell 🍬 🔬🔬🔬 Ada garis yang menyatukan kita. Yang diam-diam tak rela melihat kita berpisah di dunia nyata. Ada pula takdir yang menyakiti. Yang membuat kita harus berpisah untuk...