Bab 4

1.6K 222 29
                                        

"Van ayo duduk."

Laila mempersilakan Ervan untuk duduk, dan dengan gerakan canggung Ervan melangkah mendekat kemudian duduk di sebelah Abdi.

"Aku pikir kamu udah pulang ke Jakarta."

"Nggak, aku mau habisin malam di sini aja dulu, pulangnya baru besok."

Laila mengangguk, dan suasana masih terasa canggung.

"Wan, lo juga di sini." Ervan bertannya kepada Abdi.

"Gue udah pindah tugas di sini, dan sorry nih panggil gue Abdi." timpalnya ketus.

Laila langsung memelototi Abdi yang bersikap ketus kepada Ervan.

"Oke, sorry udah kebiasaan waktu dulu." Ervan semakin canggung.

Abdi ini memang merusak suasana, Laila sampai harus menendang kakinya agar dia bisa menjaga sikapnya itu.

Kemudian tak lama Aisha datang menghampiri meja mereka sambil membawa celana milik Laila.

"Nih Kak!"

Aisha kemudian menyadari kehadiran Ervan di meja mereka. Aisha tampak terkejut dan ia tidak bisa menyembunyikan rasa kekagumannya dengan sosok Ervan yang memang dari tampangnya saja sudah terlihat begitu tampan.

"Van, kenalin ini Aisha, adik aku."

Ervan mengulas senyum sambil menjulurkan tangannya, dan Aisha menyambut tangan Ervan dengan mata berbinar.

"Aku tinggal dulu ke toilet ya."

Setelah Laila pergi, suasana canggung antara Abdi dan Ervan disadari oleh Aisha. Dia memperhatikan Abdi yang sibuk memainkan ponselnya begitu juga dengan Ervan, dan ini tidak bisa dibiarkan. Jadi Aisha berinisiatif untuk membuka obrolan.

"Jadi kalian bertiga dulunya satu SMA yah?"

Ervan menoleh dan mengangguk mengiyakan, sedangkan Abdi masih sibuk dengan ponselnya.

"Kak Laila udah pernah ceritain Kak Ervan sih sama aku, katanya kalian waktu di SMA itu sempet pacaran kan tapi nggak lama."

"Iya, Laila juga pernah ceritain kamu dulu, tapi kita baru ketemunya sekarang."

Aisha tersenyum membalas senyuman Ervan yang begitu ramah, lalu dia melirik ke arah Abdi yang masih sama cueknya.

"Kak Ervan ini pilot yah? Maskapai mana Kak?"

"Rajawali."

"Wah, keren yah."

"Biasa aja."

Kemudian Abdi berdeham sehingga membuat Aisha dan Ervan menoleh ke arahnya.

"Kak Ervan udah punya pacar?"

"Sha.." Abdi langsung menegurnya.

"Nggak punya."

"Ck!" Abdi memutar matanya sambil menggeleng-gelengkan kepala.

Aisha terkekeh lalu ia sedikit mendekatkan posisi duduknya ke depan, ke arah Ervan.

"Kak Laila juga jomblo, Clbk aja atuh." godanya, namun melirik sekilas ke arah Abdi.

Ervan tertawa canggung sambil menggaruk tengkuknya dan Aisha langsung dipelototi oleh Abdi.

"Emang Lailanya bakalan mau?"

"Ini makanan kok lama banget datangnya." sela Abdi dengan raut kesal.

"Sabar kali, Kak. Kan pesannya banyak. Eh, Kak Ervan udah pesan makan?"

Laila, Nikah yu! (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang