Abdi tidak habis pikir dengan tingkah Alexa yang kini semakin meresahkan. Kali ini dia sudah tahu apa maksud tujuan Abdi mengajak keluarga Laila untuk datang bertemu dengan orang tuanya di acara perayaan anniversary pernikahan mereka. Meski Abdi sudah mengancamnya untuk tutup mulut, tetap saja Abdi merasa takut kalau-kalau Alexa sampai kelepasan dan membocorkan rencananya kepada Laila.
"Gue yang nyetir ya, kalian pasti capek seharian kerja." ujar Alexa seraya berjalan menuju jok kemudi.
"Iya, nanti gantian aja." timpal Laila, mengikutinya masuk di jok depan.
Namun belum sempat Laila duduk, Alexa langsung meletakan tas mahalnya itu di jok, lantas ia memasangkan sabuk pengamannya juga. Melihat itu terang saja Laila langsung mengerutkan dahinya.
Maksudnya apa?
"Le, duduk di belakang! Tas gue yang mahal ini nggak bisa di simpen sembarangan." ujarnya begitu enteng.
Laila langsung mencebik dan mendorong tas milik Alexa sehingga merubah posisi "duduknya." Lantas Laila membuka pintu belakang dan duduk disana. Laila melirik ke belakang, dimana Abdi sedang merapikan posisi koper mereka. Setelah selesai, ia membuka pintu dan terkejut mendapati Laila yang duduk di jok belakang.
"Kok disini?"
"Jok depan udah diisi Christian Dior gue!" sergah Alexa.
Abdi mencebik, lantas ia masuk ke dalam mobil.
"Berangkat gengs!" seru Alexa begitu bersemangat seraya menancapkan pedal gasnya.
Berbeda dengan Alexa yang begitu bersemangat. Laila dan Abdi yang duduk bersebelahan malah di hantui dengan perasaan yang berkecambuk.
"Mawar, kalau besok gue bawa gandengan ke acara orang tua lo, nggak apa-apa kan?" tanya Alexa yang memecah kesunyian.
"Gandeng siapa? Kalau jomblo nggak usah maksain." ejek Abdi, dan membuat Laila yang duduk di sebelahnya tertawa.
Alexa menatap kaca spion dengan tatapan sinisnya ke arah Abdi.
"Gandeng Nyonya Wulan lah. Si Lele aja datang sama Umi Abinya, gue juge nggak mau kalah dong mau bawa Nyonya Wulan."
Abdi langsung menegang dan melirik ke arah kaca spion dimana Alexa terlihat sedang menyeringai padanya.
"Apa gue ajak sekalian si Chris? Mumpung dia lagi di Jakarta juga." lanjut Alexa.
Abdi terdiam sembari menahan kesal.
Laila melirik ke arah Abdi yang hanya diam tak menimpali Alexa, sehingga Laila menyenggol lengannya.
"Ya suka-suka lo aja deh Lex, tapi gue yakin mereka nggak bakalan mau lo ajak kesana." timpal Abdi.
"Kecuali kalau Pak Jalal ngundang Nyokap gue secara langsung, kaya dia ngundang Abinya Laila."
Abdi diam-diam menggertakan giginya sambil mengepalkan tangan, menahan diri agar tidak terpancing.
"Eh tapi seriusan cuma keluarga gue doang yang di undang?" tanya Laila kali ini.
Mendengar itu, jantung Abdi berdebar tak karuan. Sedangkan Alexa di jok depan sedang berusahan menahan tawanya.
Abdi berdehem..
"Papah ngundang Abi kan emang mereka temen lama. Jadi Papah bilang, karena udah lama nggak ketemu Abi sama Umi jadi ya Papah minta mereka buat datang. Soalnya kan mereka nggak akan lama di Jakarta."
"Oh.." sahut Alexa.
Abdi melirik ke arah Alexa, dan rasanya ingin memukul kepalanya saja.
"Mereka pergi lagi ke Belanda?" tanya Laila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Laila, Nikah yu! (Revisi)
RomanceMarwan Abdi Pradipa, atau yang akrab dipanggil Abdi dan kadang-kadang Mawar, adalah sosok playboy bersertifikasi yang sedang mencoba untuk bertobat. Alasan dia bertobat adalah satu, dia jatuh cinta kepada Laila dan ingin menikahinya. Namun perjuanga...