Tok tok tok
"Shel, kamu di dalem?"
"Masuk aja Ma."
"Kamu nggak lagi sibukkan?" tanya Naya.
"Enggak kok." jawab Shelina geleng geleng.
"Kalo gitu, tolong bantuin Mama packing packing ya."
"Loh, emang bibi kemana?" tanya Shelina.
"Lagi masak buat makan malem."
"Ya udah deh kalo gitu." Mereka menuju ke kamar Naya yang ada di lantai satu.
Setelah semuanya selesai, mereka makan malam dengan makanan yang sudah disiapkan Bi Surti. Hanya ada suara sendok dan piring diantara mereka.
"Ma, aku ke kamar dulu ya." ucap Shelina selesai makan malamnya. Naya mengangguk sebagai balasan.
Sesampainya di kamar, Shelina langsung mengambil hp dan membuka obrolan chatnya dengan Mely. Ia ingin tau apa maksud Mely tadi. Namun begitu membukanya terlihat sederet tulisan yang menunjukkan bahwa Mely tidak online. Shelina berdecak sebal.
Gadis itu duduk dipinggir ranjang. Pikirannya dipenuhi oleh ucapan Mely dan Gavin. 'Kenapa dia masuk penjara? Apa dia ngelakuin sesuatu?'
"Ahhh, tau ah. Besok gue tanya si sendal aja." Shelina mengambil laptopnya dan memilih menonton drakor kesukaannya yang belum selesai ia tonton. Itaewoon Class.
Rasa kantuk menyerangnya. Dan akhirnya terlelap dengan laptop yang masih menyala.
***
"Mama beneran seminggu disana?" tanya Shelina tak rela. Pasalnya dia biasanya ditinggal Mamanya tak sampai seminggu, mungkin sekitar 2 sampai 3 hari.
"Kan masih kira kira. Nanti kalo Mama disana udah kelar, Mama langsung balik kok." ucap Naya seraya mengelus puncak kepala Shelina. Ia sebenarnya tak tega meninggalkan putrinya.
Setelah kepergian suaminya, Nayalah yang menjadi kepala keluarga. Ia terkadang sering keluar kota mengurusi pekerjaan. Semua itu dilakukan hanya untuk anak semata wayangnya.
"Kamu jaga diri baik baik ya." ucap Naya memeluk putrinya. Shelina mengangguk membalas pelukkan Naya.
"Mama pergi dulu ya. Kamu jaga diri baik baik. " pamit Naya melepas pelukkannya.
"Iya. Mama juga hati hati ya."
"Tentu."
Naya pun masuk ke mobilnya, sebelum pergi ia membuka kaca mobilnya dan melambaikan tangannya pada Shelina. "Dah Sheli."
"Dah Ma." Shelina membalas lambaian Naya.
Setelah itu, Naya menjalankan mobilnya. Shelina menatap gamang mobil Naya yang menjauh.
"Minggir."
Shelina yang tersadar akhirnya minggir. 'Itu kan Gavin.'
Ia ingat kemarin belum sempat menanyakan sesuatu pada Gavin dan sekaligus memarahinya karena membuatnya jantungan setengah mati. Gadis itu pun bergegas ke parkiran sekolah.
"Gavin."
Gavin tak menoleh ataupun menyahut. Ia sebenarnya tau siapa yang memanggilnya, tapi lebih memilih mengacuhkannya dan berjalan ke kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MEMORIES
Teen Fiction[HIATUS] Kecelakaan mobil yang dialami Shelina membuat sebagian ingatannya hilang. Tentang siapa yang menabraknya belum terungkap sampai saat ini. Akibat kecelakaan itu, Shelina kehilangan Ayahnya. Terlepas dari semua itu, Shelina kembali menjalani...