"Hello epribadehh. Bang Egi yang tampwan udah dateng." Egi memasuki rumah Shelina yang pintunya terbuka.
Tak ada yang menyahutnya. "Anybody home?!"
Saat Egi dekat dengan sofa ruang keluarga, ia mendengar dengkuran. Matanya melihat seorang gadis yang tengah tidur, yaitu Mely.
Ide jahil seketika muncul diotaknya, Egi mengambil spidol hitam. Tangannya bergerak mencoreti wajah Mely dengan spidol itu, lalu mengambil gambarnya. Egi terkikik sendiri melihat aib Mely yang ada di hp-nya.
Sementara si tuan rumah yang baru saja menuruni tangga, kini terheran saat melihat Egi. "Heh lo kenap....,"
"Sshut...shutt, tuh liat." Egi memperlihatkan muka cemong Mely yang masih tidur.
Shelina membekap mulutnya menahan tawa. "Pffftt."
Mendadak Mely membuka mata, ia melihat Egi dan Shelina menatapnya dengan tertawa.
"Hoahhmm." Ketika Mely menguap, Egi memfotonya.
Cekrek...
Mata Mely membelalak, ia melompat dari sofa dan mengejar Egi yang berlari menghindarinya dengan terbahak. "EGIIIIII, SINIIN HP LO!!!!"
Mereka saling berhenti di hadapan meja makan, posisi mereka berseberangan. Ketika Egi bergerak ke kiri, Mely bergerak ke kanan. Begitu pun sebaliknya.
Shelina yang melihat itu hanya menggeleng geleng. Ia membuka genggaman tangannya, kertas kecil yang telah diremasnya itu bertuliskan.
-Jauhin Gavin, atau lo bakal tau akibatnya-
Kertas ini Shelina temukan di balkon kamar. Gadis itu terheran heran, kenapa ada orang yang ingin dia menjauh dari Gavin. Alasannya apa? Shelina tak mengerti.
Shelina membuang kertas itu ke tempat sampah, lantas melangkah ke dapur untuk mengambil berbagai snack dan minuman dingin yang dibelinya kemarin.
Karena dapurnya dekat dengan meja makan, Shelina terpaksa mendengar kegaduhan Mely dan Egi. Tapi selang beberapa detik kemudian, Egi berlari menjauh dari dapur dengan Mely yang mencak mencak dibelakangnya.
"Wleee." Egi menjulurkan lidahnya menggoda Mely.
"EGIIIII!!!"
Tangan Egi yang memegang ponsel itu terangkat ke atas. "Ambil sendiri kalo bisa." ledeknya.
Mely mendongak dan melompat lompat berusaha menggapai, tinggi Egi yang cukup jauh melampauinya ditambah tangan laki laki itu yang terangkat membuat Mely kewalahan.
Merasa kesal, Mely menaiki sofa berusaha meraihnya. "Isshh."
Kaki Egi berjinjit, agar lebih tinggi.
"Hahahhaha." Egi terpingkal, sampai sampai kehilangan keseimbangan. Ia terjatuh ke sofa di belakangnya dengan posisi telentang dengan Mely berada di atasnya. Keduanya mengaduh.
Dari arah dapur, Shelina membawa nampan yang berisi beberapa minuman dan snack. Matanya membelalak begitu melihat posisi mereka berdua. "Ekhhem."
Mely yang menyadari itu juga membelalak, ia menabok pipi Egi dan bangun dari posisinya. Pandangan Mely mengedar ketika tau bahwa ponsel itu tak ada di tangan Egi. Melainkan tergeletak di lantai antara dua sofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARK MEMORIES
Teen Fiction[HIATUS] Kecelakaan mobil yang dialami Shelina membuat sebagian ingatannya hilang. Tentang siapa yang menabraknya belum terungkap sampai saat ini. Akibat kecelakaan itu, Shelina kehilangan Ayahnya. Terlepas dari semua itu, Shelina kembali menjalani...