15-Rallea
"PANGLIMA tempur kita, kembali. Dengan penuh hormat, Rallea."
Perempuan cantik bertubuh tegap dan senyum yang memabukkan itu tersenyum singkat. "Selamat malam, saya-ah saya-sayaan. Gue, Rallea. Kembali." perempuan yang disebut Rallea itu tersenyum sinis.
"WOW, OUR QUEEN!"
"Rallea. The little girl. Ah damn she's so hot!"
"Did i ever tell you that i'm im love with her?"
"What the freakin' girl? She looks so, AH DAMN IT!
Rallea tersenyum, "Yeah boys, im in love with you all," balas Rallea seraya mengedipkan sebelah matanya lalu tertawa sebab setelah itu ratusan laki-laki termasuk beberapa perempuan berpelukan tak mampu melihat senyuman dan kedipan mata Rallea yang begitu manis dan memabukkan. Bahkan perempuan, sttt. Tapi mereka semua normal. Karena POORU selalu siap mematikan lawan dengan serangan tak terduga.
***
Noah berdecak kesal membuat seisi mobil yang dikendarai Noah kesal.
"Lo cak cek cak cek mulu lo. Emosi gue. Cik kek cok lah," ujar Winji mewakilkan Biru dan Oka. Terkecuali Becca yang duduk di bagian paling belakang.
"Macet setan. Kesel gue, tsk," Noah berdecak lagi.
Biru yanh posisinya berada di samping Noah membuka jendela di sisi kirinya dan mengeluarkan kepalanya berusaha melihat apa yang terjadi. "Ada yang berantem kayaknya. Tapi yang paling duduk paling tinggi di mobil mereka, cewe. Cakep banget, uh hot!" Biru menunjuk sebuah mobil sedan yang dimana seorang perempuan dengan pakaian full black duduk di cap mobil.
Noah, Oka, dan Winji menegak ludah mereka susah payah. Perempuan itu kini menggoda laki-laki yang bisa di perkirakan lawannya dengan menggerakan telunjuknya menggoda. Terdengar sebuah kalimat keramat keluar dari bibir perempuan itu, "Let's play babe," Lalu dengan tak sabar laki-laki itu mendekat dan mengarahkan pukulan kearah perempuan yang masih santai dengan posisi duduk bersilanya.
Sekejap, laki-laki itu terhempas dan tak sadarkan diri akibat tendangan santai perempuan-lawannya. "Hm? Cuma segitu? Poor you! Wanna play with me, dude?" tatapan perempuan itu kini mengarah pada seorang laki-laki yang dapat dipastikan wakil atau asisten dari laki-laki yang baru saja tumbang itu.
"RALLEA!"
Teriakan kencang itu disambut dengan berbagai sorakan 'Rallea' membuat Rallea dengan kencang membalas, "YEAH BABY, SAY THAT!"
"POORU!" Rallea bersama ratusan pasukan di belakangnya bersorak menang.
Noah mengusap telinganya pelan, Noah merasa pernah mendengar suara itu. Rasanya sangat dekat dengannya.
"POORU. Gang tempur yang terkenal karena anggotanya punya paras, body, asal usul yang gak main-main," Oka membuka ponselnya dan mengucap apa yang tertulis di aplikasi penelusuran 'Google Search'
Biru menepuk keningnya, laki-laki itu menoleh ke arah belakang dimana ratusan motor yang dimodifikasi dan berdominan hitam itu melaju tak sabaran.
Becca yang sedari tadi asik dengan ponselnya menegakkan tubuhnya dan bertanya spontan, "kok tiba-tiba lancar?"
"Ini semua pasukan POORU," balas Biru cepat.
"Puryu? Hah? Poor you? Apaan tuh" Becca membuka ponselnya namun gerakannya terhenti kala layar ponsel Oka tepat berada di depan wajahnya.
"Rallea? Cantik banget jir!" Becca segera meraih ponsel Oka dan mencari segala sesuatu tentang Rallea.
"Woi hp gue!" Oka merebut paksa ponselnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Official [SELESAI - REVISI]
Подростковая литература[TAHAP REVISI - ROMBAK] My 1st story Ini adalah tentang dia, yang datang dan menjadi segalanya. Dia, yang membuatku sempurna, namun pergi saat aku semakin mencintainya. Ini adalah tentang dia, yang punya 1001 cara meluluhkan, dan punya lebih dari 1...