26-Noah, korban?
"KEMAREN lo nganterin anak siapa?" tanya Winji.
Noah menolehkan kepalanya pada Winji. "Siapa?" beo Noah.
Winji mendekat dan mengambil beberapa kacang dan memakannya. "Iye, gak usah sok lupa lo. Beh, gini nih yang abis broken heart. Pikunnn!" ucap Winji.
"Masih pagi padahal ya?" ucap Oka seraya mendangakkan kepalanya seakan mencari sinar dari sang Mentari.
Winji menoleh dengan cepat dan menoyor kepala laki-laki beralis tebal itu. "Buta lo?! Bulan bersinar terang menerangi malam yang sepi gini lo kate siang? Dimana otak lo?" ucap Winji seraya menaikan kakinya dan mengetuk-ngetuk tumitnya.
"Sialan, lo kata otak gue di tumit? Salah, goblok!!! Aya-aya wae. Otak gue tuh disini!" balas Oka menyentuh lututnya yang ditutupi celana army.
Winji dan Oka tertawa bersama.
"Tapi, lo kemaren nganterin siapa? Yang pas ujan-ujan elah," tanya Winji lagi.
"Ihh, A'a Noah teh nganterin dua cewek, tau." jawab Oka membuka kartu.
Biru yang asik bermain catur lewat aplikasi di ponselnya mengalihkan perhatian dan mematikan ponsel. "Emang iya? Calon fuckboy, maneh! " sahut Biru.
"Flora. Satu lagi, calon mantan." Noah mengambil beberapa biji kacang dihadapannya dan memakannya seketika.
Biru mengangguk paham sementara Oka dan Winji menatap bingung pada 2 pemuda itu.
"Calon mantan, teh siapa nyak? tanya Oka berbisik pada Winji.
"Yang deket tapi gak pacaran sama Noah..." Winji menarik kakinya mendekat. "Jari lo, itung." suruh Winji.
Oka membuka telapak tangannya. "Becca," Winji menekuk jari telunjuk Oka. "Flora yang dianterin kemaren," hitung Winji seraya menekuk jari tengah Oka.
"Flora yang mana sih? Gak tau, gue." Winji justru mengangguk.
"Gue juga gak tau. Tapi kemaren sih liat Noah nganterin cewek, ya ceweknya Flora."
"Eh, si Ana kan masih pacarnya Noah, Nji." geram Oka tertahan.
Winji spontan menepuk keningnya lalu membalas ucapan Oka. "Kenapa kita lupa, ya?"
"Lo pada bener-bener ye! Heh sini gue ajarin," Noah bangkit dari duduknya dan mendekat pada Oka dan Winji. "Kalo mau ngomongin orang, jangan di depannya. Di belakangnya!" ajar Noah geram.
Oka dan Winji mengerjap polos. "Tapi, kalo ngomongin sahabat di belakang, kayaknya jahat banget, ah kayak munafik..." ucap Oka.
Noah memejamkan matanya menarik napas dalam-dalam. "Ya emang kalo ngomongin di depan gak jahat?"
Oka dan Winji lagi-lagi bertindak kompak, keduanya mengangguk lalu menggaruk tengkuknya seraya tersenyum konyol. "Seenggaknya lo, tau kita omongin," balas Winji.
"Temen siapa sih lo?!" Noah mengacak-acak rambutnya.
"Temen lu ya?" tanya Noah pada Biru.
"Siapa?" balas Biru bertanya.
"Ini berdua," tunjuk Noah dengan dagunya.
"Gak keliatan. Siapa sih?" Biru ikut mendekat dan menolehkan kepalanya mencari.
Oka menatap sinis ke arah Biru dan Noah semetara Winji bersiap memulai aksi dramanya.
"Nak, kamu lupa sama Ibu? Jahat sekali kamu gak ngakuin Ibu, nak." Winji menatap sendu Biru dan Noah bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Official [SELESAI - REVISI]
Jugendliteratur[TAHAP REVISI - ROMBAK] My 1st story Ini adalah tentang dia, yang datang dan menjadi segalanya. Dia, yang membuatku sempurna, namun pergi saat aku semakin mencintainya. Ini adalah tentang dia, yang punya 1001 cara meluluhkan, dan punya lebih dari 1...