29-Penyelamatan
BUGH
Pasukan POORU itu memukul bagian belakang kepala Winji keras. Biru yang cepat menyadarinya segera menarik Oka menjauh dan kembali dan membalas apa yang sudah dilakukan dua pasukan itu terhadap Winji.
"Nji, Nji. Sadar, tahan." Biru menatap Winji yanh menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mengerjap.
"Heeh, masih bisa. Tampar gue deh, cepet," pinta Winji.
Biru dengan sigap mendaratkan tepukan lumayan keras di pipi Winji dan seketika Winji berhenti bergeleng, tatapan matanya berubah tajam.
"Thanks," ucap Winji lalu laki-laki itu maju dan menendang perut salah satu pasukan POORU yang berhoodie hitam.
Biru yang melihat itu segera maju dan menyeret pasukan POORU yang hendak kabur itu. Usai menyeret dan membawanya menjauh dari Winji yang membabi buta, Biru membanting laki-laki yang tadi dicengkramnya.
"Diem. Gak usah bertingkah lo ya!" ancam Biru. Laki-laki itu duduk di samping pasukan POORU yang kini meringis.
"Apa motif lo ngincer Noah?"
Pasukan POORU itu diam tak menjawab.
Biru berdiri dan mencengkram kerah jaket laki-laki di depannya.
"Ngomong doang susahnya apa sih?" tanya Biru kesal.
"Gue gak bakal kasih tau," balasnya.
"Ohh, gitu ya? Berarti lo relain sisa hidup lo dengan ketidaktenangan."
Pasukan POORU itu diam.
"Gue bisa aja cari tau maksud dari semua yang lo dan geng lo lakuin sendiri. Tapi lebih beresiko buat lo semua karna gak gue denger dari mulut anggota POORU langsung. Resikonya, gak berat sih ya. Cuma, ya itu. Gak bakal tenang," ucap Biru sembari melepas cengkramannya dan mengusap-usap kedua tangannya seolah membersihkannya dari debu.
"Oke. Sampai jumpa di lain dimensi," ucap Biru.
Setelah itu Biru berbalik dan berjalan meninggalkan pasukan POORU itu. Dengan santai, Biru berjalan menjauh.
"Kayaknya gue yang harus ngomong itu," ucap pasukan POORU itu tiba-tiba.
Lalu terdengar suara langkah kaki yanh cepat dan Biru dengan sigap berputar dan menatap pasukan POORU itu yang dengan sisa tenaganya berlari hendak memukul kepalanya dengan sebatang kayu keras.
Biru menatap ke arah kayu itu dimana sebuah tangan lain menghentikan geraknya. Tak lama, Biru mendengar suara sirine polisi dan ambulance. Dalam situasi saat ini, Biru menghela napasnya lega. Setidaknya, polisi dan mobil ambulance sudah datang.
"Ikut kami!" ucap polisi yang baru saja keluar dari mobil polisi.
Dua polisi lain nampak membawa Trean dan satu pasukan tersisa dari POORU. Sangat kentara wajah babak belur dan raut benci mereka.
"Biru!" panggil Flora.
Dari jauh, Flora berjalan cepat memanggil Biru dengan beberapa petugas medis di belakangnya. Perempuan itu nampak berhenti sebentar bercakap dengan beberapa polisi sembari menunjukkan layar ponselnya. Usai berurusan dengan polisi-polisi itu, Flora melanjutkan langkahnya.
"Mereka udah ditangkep. Winji, Noah, sama Ana juga lagi ditanganin. Kamu mau diperiksa juga?" Flora berujar.
"Ntar aja," balas Biru. Laki-laki itu mengangkat kepalanya melihat ambulance di belakang Flora.
"Gue mau kesana," ucap Biru sebagai pamitnya pada Flora.
"Eh," Flora menahan Biru. "Noah sama Ana harus dicek ke rumah sakit."
![](https://img.wattpad.com/cover/194414176-288-k832992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Official [SELESAI - REVISI]
Teen Fiction[TAHAP REVISI - ROMBAK] My 1st story Ini adalah tentang dia, yang datang dan menjadi segalanya. Dia, yang membuatku sempurna, namun pergi saat aku semakin mencintainya. Ini adalah tentang dia, yang punya 1001 cara meluluhkan, dan punya lebih dari 1...