25-Tak Lagi Sama
Now playing : Rossa - Tlah Mencoba
"AWAS."
Noah menggeser posisinya mempersilahkan gadis di depannya lewat.
Gadis itu memutar bola matanya. "Awas!" ucapnya lagi.
"Ini loh, udah." Noah semakin menggeser posisinya, bahkan ia sudah bersentuhan dengan dinding bercat biru muda lorong SMA Angkasa
"Tangan lo ganggu," ucap gadis itu malas.
"Lo bisa lewat bawahnya," balas Noah.
"Lewatin ketek lo gitu? Heh anoa, cepetan lah."
"Flora, Flora," panggil Noah pada Flora yang kebetulan lewat di seberang. Sepertinya Flora hendak menuju parkiran. Karena hanya parkiran satu-satunya akhir dari jalan yang Flora lalui.
Flora mendekat, ia menunduk sopan seraya tersenyum pada Ana.
"Ada apa?" tanya Flora.
"Ujan nih," ucap Noah. Flora mengangguk saja sementara Ana memutar bola matanya.
"Lo balik naik apa?" tanya Noah.
"Sepeda. Saya selalu ke sekolah pake sepeda," balas Flora.
"Bawa jas hujan? Atau jaket? Hoodie?" tanya Noah lagi.
"Saya bawa payung," balas Flora.
"Lo, ngapain masih disini?" tanya Noah pada Ana.
Ana menunjuk lengan Noah yang bertumpu pada dinding di depannya.
Noah menarik tangannya mempersilahkan Ana lewat.
"Pulang bareng gue aja mau gak?" tanya Noah. Ana melambatkan langkahnya. Gadis itu menajamkan pendengarannya.
"Eh, gak usah. Saya tunggu bentar aja di sekolah. Kalo udah redaan saya pulang," jawab Flora.
"Kita gak tau kapan ujannya berhenti," ucap Noah.
"Lagian, naik sepeda sambil megang payung bahaya loh."
"Pertama, payungnya dan termasuk lo bisa terbang gara-gara angin. Kedua, lo bisa oleng dan jatoh. Ketiga, kalo payungnya terbang, lo bakal basah dan akhirnya sakit. Nah kalo lo sakit," Noah bersandar pada dinding di sebelahnya. Bisa Noah lihat, Ana berjalan pelan seolah mendengar saksama apa yang akan ia ucapkan.
"Siapa yang ijinin gue masuk pas gue telat? Anak Angkasa gak ada yang sebaek elo, sampai saat ini. Gak ada yang ijinin gue masuk," lanjut Noah lalu laki-laki itu tertawa.
Flora meringis. "Iya, tapi gak usah. Saya bisa nunggu kok."
"Udah, ayooo," Noah berjalan menuju parkiran.
Flora yang masih berdiri di posisinya, berbalik sebentar ke arah Ana dimana gadis itu sudah berlalu. Flora lalu dengan cepat berlari menyusul Noah.
"Saya, gak mau ngerepotin kamu," ucap Flora kala Noah mengeluarkan satu jas hujan abu-abu.
"Enggak lah. Ekhm, jas hujannya. Cuma ini, model kelelawar. Gak pa-pa ya?" Noah menunjukkan jas hujan abu-abunya.
"Ah, gak usah. Saya gak perlu pak—"
"Tujuan utama gue ngajak lo pulang bareng itu, supaya lo gak keujanan."
Flora menatap Noah.
"Emm, makasih. Tapi saya gak bisa bales kebaikan kamu," ucap Flora.
"Apa yang kita lakukan gak selalu harus dibales. Kalo kita buat jahat, apa mau dibales jahat? Itu sebabnya, berbuat itu gak perlu balasan," ucap Noah seraya memakai jas hujan.
![](https://img.wattpad.com/cover/194414176-288-k832992.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Official [SELESAI - REVISI]
Jugendliteratur[TAHAP REVISI - ROMBAK] My 1st story Ini adalah tentang dia, yang datang dan menjadi segalanya. Dia, yang membuatku sempurna, namun pergi saat aku semakin mencintainya. Ini adalah tentang dia, yang punya 1001 cara meluluhkan, dan punya lebih dari 1...