Bagian 9

44 7 0
                                    

Pak Bambang menghampiri Alveena.

"Lhoo kamu gak ikut Al? Kamu kan suka banget olahraga basket" tanya Pak Bambang.

"Nanti Aja deh Pak, nunggu kalo temen udah capek aja" jawab Alveena tersenyum pada Pak Bambang.

"Oh yaudah bapak mulai dulu" jawab Pak Bambang dan pak Bambang pun memulai pertandingan. Siswi IPS unggul 4 point. Baru saja main sudah lelah.

Alveena tersenyum geli melihat Renata yang lelah dan ngomel sendiri. Cindy tiba tiba berbalik menuju pinggir lapangan. Permainan dijeda

"hah hah g..ggg gue gakuat lagi" dan Cindy duduk kelelahan.

"ada yang mau main nggak?" tanya Alveena.

"Lo aja Ve, kita ketinggalan point nanti kalah kan malu" ucap Nando disetujui siswa lain.

Alveena berlari kedalam lapangan, semua siswa bersorak. Permainan dimulai.

Alveena membawa bola dengan lihai dia mendribble melewati lawan, saat hanya harus memasukan ring dia mengoper ke temannya dan temannya yang mencetak point.

Alveena terus seperti itu, dia tak mau jika temannya minder jika Alveena yang memasukkan ke ring terus.

19 - 6
Point IPA unggul.

Saat didetik terakhir Alveena melempar threepoint dan

Prittt  bersamaan dengan bola yang sudah masuk ke ring.

Semua siswa bersorak, awalnya IPS sudah yakin jika IPS akan menang karna Alveena tidak ikut, tapi saat Alveena sudah memasuki lapangan harapan itu punah.

Tapi mereka selalu senang saat melihat Alveena bermain, sangat cantik.

Elang benar benar takjub dia tidak salah menaruh hati sekarang ini, selain berbakat Elang juga tau tujuan Alveena mengoper kearah temannya. Baik sekali.

Tapi Elang juga geram dengan semua murid lelaki yang mengaku sebagai pacar dan suami Alveena. Mimpi kalian!  Alveena hanya milik Elang seorang (dih padahal sama sama ngaku ngaku, Elang gatau diri hahah)

Olahraga pun selesai dan semua murid berhambur ke kantin sebelum ganti baju.

Elang POV

"Gila, Alveena tadi pinter banget mainnya, gue curiga kalo dia ternyata pemain basket NBA NBA gitu" kata Andre lebay, ya benar dari sikapnya tadi dan pengetahuannya tidak mendukung jika Alveena hanya sekedar pelajari dibuku atau hanya belajar dari materi.

"heem, gue tambah klepek klepek aja tuh sama cewek!" kini Billy berkata sambil memberikan wajah takjubnya.

"dia tuh punya gue, jangan pernah ngimpi kalian buat milikin dia, berpikir pun nggak!" kata gue sedikit keras, gatau gue sensitive bangett kalo masalah Alveena.

"heh lo siapa nglarang oranglain suka sama Alveena, lo tuh anak baru disini gausah belagu!" kata siswa laki laki tiba tiba .

"Lo juga siapa Bro! Gue gak kenal sama lo, dan gaada undang undang tentang anak baru disini! Bacot lo!" ucap gue.

"Asli gajelas banget nih orang, pukul El!" Kata Billy.

"Baru Kakel aja sombong lo, gimana kalo jadi kepala sekolah. Eh ga deng palingan lulus juga jadi pengemis!" kata Andre. Gue emang yang akhir akhir ini jarang berantem pengen nonjok nih anak.

"Anjing lo!" dia maju dan nonjok Andre, Andre mau bales tapi udah gue duluan yang bales. Kantin rame, gue mukul dia dan dia juga cukup kuat buat mukul gue.

Alveena POV.

Aku lagi asyik dikantin tiba tiba.

"Eh ada yang berantem tuh!!" seru Angel.
Aku pun langsung berlari kearah kerumunan itu.

Dan kulihat tak ada yang memisahkan, pantas saja ternyata Daven kakak kelas IPA sama Elang gaakan ada yang berani misah. Dan kedua temen Elang itu? Hanya duduk santai seolah olah sudah biasa melihat kejadian itu.

Tanpa pikir lama aku masuk kedalam kerumunan.

"Stop!"
"Lepas gausah berantem gini!"

Tapi mereka masih tetap berantem dan saling pukul.

"STOP!!!!" aku berteriak dan berhasil menghentikan mereka. Mereka menolehku.

"Kalian tuh gila ya!" tanyaku.

"Dia yang mulai duluan!" kata Elang.

"Gila lo, temen sialan lo tuh!" kata Daven.

Aku menarik mereka berdua ke UKS, darah mereka keluar banyak.tapi belum sampai di UKS

"Aku gapapa" Elang pergi dan kulihat dia menuju ke arah rooftop sekolah. Aku mengantar Daven ke UKS.

"Melani, Tolong bersihin luka kak Daven ya, terus aku pinjam P3K nya" ucapku lalu diangguki Melani anak PMR.

Setelah mendapat P3K aku pergi keluar menuju Rooftop untuk mengobati Elang.

Author POV.

Alveena sudah sampai ditujuannya, dia melihat Elang yang sedang memandang langit.

"gue kira lo bakal obatin orang itu" ucap Elang tanpa menoleh kebelakang.

"sini gue obatin lo dulu" ucap Alveena lembut namun Elang tetap diam, Alveena menghela nafas dan menggapai tangan Elang lalu menariknya untuk duduk.

"Lo tuh kaya anak kecil aja berantem" omel Alveena saat membersihkan luka Elang.

"aduh pelan pelan" kata Elang merasa perih.

"Lo kenapa berantem sama Kak Daven?" tanya Alveena.

"Gue gasuka, dia suka sama lo" kata Elang sinis.

"Ohhh" jawab Alveena lirih

"Ohh doang? Lo seneng?" kata Elang.

"Nggak udah biasa yang berantem karna gue,  gue gasuka jadi penyebab kesakitan oranglain" kata Alveena dia sudah selesai membersihkan lukanya.
"Lo suka sama gue?" tanya Alveena.

"gausah lo tanya, lo tau jawabannya, dari awal gue cinta sama lo. Tapi lo ngejauhin gue" kata Elang mengamati wajah Alveena.

"Gue gasuka punya pacar kasar, suka berantem" Ucap Alveena.

"Gue akan lakuin semuanya demi lo" kata Elang.

"oke lakuin, gue harap gue juga bisa balas perasaan lo" kata Alveena.

mimpi apanih kenapa tiba tiba Alveena jadi baik gitu sama Elang??????

Ditulis pukul 02.14  16/5

☁☁☁☁☁☁☁⚡
☁☁☁☁☁☁⚡☁
☁☁☁☁☁⚡⚡☁
☁☁☁☁⚡⚡☁☁
☁☁☁⚡⚡☁☁☁
☁☁⚡⚡⚡☁☁☁
☁⚡⚡⚡☁☁☁☁
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡⚡
☁☁☁☁⚡⚡⚡☁
☁☁☁⚡⚡⚡☁☁
☁☁☁⚡⚡☁☁☁
☁☁⚡⚡☁☁☁☁
☁⚡⚡☁☁☁☁☁
☁⚡☁☁☁☁☁☁
⚡☁☁☁☁☁☁☁
Tired!!!

Diary dan Pena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang