Diary dan Pena.

Bagian 13

"Lo udah suka sama Elang?" tanya Billy akhirnya.

"Gue sih lumayan nyaman sama dia, but gue seneng soalnya tadi nggak ngerjain soal mtk" kata Alveena terkekeh, sebenarnya dia lelah setiap soal dia biasanya yang mengerjakan. Padahal yang lain juga bisa.

"lah gue kira lo tuh ambis di pelajaran, kelihatan banget muka cantik lo tuh pinter. Istri idaman gue banget" kata Andre.

"Elang tau habis lo ndre, ngomong gitu ke Alveena" kata Billy mereka tertawa.

"Kayaknya gue gabisa deh sama Elang" kata Alveena Tiba tiba, mereka serius sekarang.

"kenapa?" tanya Mereka bersamaan.

"gue dari sisi manapun ga cocok sama Elang. Gue akui emang dia cowok yang bisa buat gue nyaman sejauh ini.tapi gue gabisa" ucap Alveena tersenyum.

"udahlah gausah dibahas lagi, gue masuk ya" tambah Alveena, lalu dia masuk ke ruang UKS.

"Apanya yang nggak cocok? Orang kaya Alveena tuh sempurna menurut gue" kata Andre disetujui Billy.

/ /

"Hei" sapa Alveena.

"Gue sakit banget perutnya!" melas Elang saat melihat Alveena. Elang menarik tangan Alveena,tangan Alveena ia peluk.

"Lo udah BAB?" tanya Alveena.

"Gamau disekolahan, jijik" kata Elang.
"Tapi mau BAB kan, pasti melilit perutnya. Udah ayo gapapa" bujuk Alveena.

"Gamau, mau nya dirumah" Wajah Elang sudah merah padam, Alveena tau pasti Elang sedang 'menahannya'. Alveena tau rasanya menahan itu.antara tak tega dan mau ketawa.

"Terus mau gimana?" Tanya Alveena,Elang memanfaatkan keadaan. Dia bangun,sekarang dalam posisi duduk. Dia menarik Alveena dan memeluknya. Kepalanya ia sandarkan didada Alveena.
(Aelah cari kesempatan lo kupret,eh ganteng gapapa deng)

Alveena yang tak curiga pun mengusap Rambut Elang pelan. Dia tak menyangka Elang benar benar manja (ah elah padahal mah modus dasar cowok!)

Elang tersenyum penuh kemenangan, dia mengusel usel kan wajahnya ke dada Alveena.

Kreuk kruyuk

"sakit kan? Makanya ayo buang air dulu. Gue gasuka cowok bandel" kata Alveena, sekarang dia yakin dia nyaman dengan kehangatan Elang.

"Mau nya dirumah aja" kata Elang manja.

"yaudah bentar, gue suruh Andre sama Billy nganter lo" kata Alveena mencoba melepaskan pelukan Elang.

"gamau, maunya sama lo" kata Elang.

Oke anggap saja Alveena labil. Kemarin kemarin sangat kasar dan dingin dengan Elang. But kalian cewek tau kan gimana rasanya kalo kalian diperjuangin, disayang? Dilembutin? Terbuaii dong.

(pengalaman author nih, udah disayang dilembutin, ternyata doi punya pacar dan author suruh jadi selingkuhannya,jangan sampe amit2! Eh aib njir:")"

"terus gue ijinnya gimana?" tanya Alveena.

"gue urus semuanya ntar tas lo biar dibawa Andre ama billy. Sekarang ayoo pulang sakitt nihh" kata Elang. Alveena pun mengangguk dan menuntun Elang. Elang masih saja bergelanyut manja di pelukannya, sampai Alveena Susah berjalan karna Elang terlalu tinggi.

"Kalian ntar bawain tas gue ama Al,motor gue juga" kata Elang melihat kedua temannya didepan UKS. Tanpa menunggu jawaban Elang langsung menarik Alveena.

"Duluan yaa, maaf ngrepotin" kata Alveena kepada Mereka.

Elang sudah menyuruh supirnya untuk datang. Dan benar saja. Perutnya sungguh sangat sakit sekarang. Sebenarnya memang Elang gabisa makan pedes, demi cinta maemunah gapapalah.

/ / /

Sesampai dirumah,

"Loh El kok udah pul-" kata Mama Elang, terpotong karna Elang langsung masuk sambil memegang pantat dan perutnya. Alveena menahan tawa karna tau disana ada mamahnya Elang.

"Tante" sapa Alvena tersenyum manis

"iya kamu temennya Elang ya?" tanya Mamah Elang ramah.

"iya tante, kenalin Alveena Delanna tan" ucap Alveena memperkenalkan diri senyum ramah nan manis.

"ohh jadi kamu yang namanya Alveena, masuk ayo" ajak Rani.

"ayo ayo duduk"
"pantas aja Elang tergila gila banget sama kamu, udah cantik manis kelihatannya pinter lagi" puji Rani anaknya tidak salah memilih wanita, benar benar cantik sulit dideskripsikan.

"Makasih tante" jawab Alveena tersenyum.

"Oh iya jadi lupa, Itu Elang kenapa? Kok kebirit birit kaya nahan sesuatu?" tanya Rani.

"Oh itu tadi,maaf tante jadi tadi pagi Elang suruh Al nemenin sarapan. Tapi El malah makan mie yang pedes banget. Al udah larang tapi kayaknya dia suka pedes. Jadi gini deh"mereka terkekeh.

"Ah itu mah akal akal an Elang, dia emang gitu kalo suka sama cewek. Kamu pasti suka pedes ya?" tanya Rani Alveena mengangguk.

"Dia juga begitu dulu pas perjuangin Bella" kata Rani lirih terlihat sekali wajahnnya bersedih.

"Bella?" tanya Alveena lirih.

"iya dulu Elang suka banget sama Bella tap-" kata Rani terpotong lagi karna Elang.

"Alvenaaaaa" terdengar Elang memanggil Alveena dari atas.

"Kamu naik aja masuk ke kamar Elang, disebelah kiri tangga nomor 2, tante mau siapin obat dulu" perintah Rani diangguki Alveena.

/ /
"iya kenapa?" tanya Alveena saat memasuki kamar Al, begitu mewah. Dia yakin dia benar benar tak pantas untuk Elang apalagi keadaan keluarganya akhir akhir ini.

"sakit minta peluk" kata Elang.

"gamau ah, masa daritadi lo minta peluk mulu" kata Alveena, dia menbayangkan dari UKS sampai rumah El memelukku. Bahkan dimobil Alveena malu karna dilihat sopir Al.

"ih tega banget lo" kata Elang.

"El gue pulang aja ya" kata Alveena, tentu saja Elang terbelalak mendengarnya. Sudah sejauh ini rencananya dan Alveena mau pulang? No easy.

"Nggak" jawab Elang ketus.

"gue gak enak El, masa gue ada disini"

"loh gapapa dong, tante seneng calon menantu datang kerumah" kata Rani tiba tiba.

Alveena bingung.

"tuhkan mamah aja ngijinin yaudah siniin obatnya mah, terus mamah keluar" kata Elang,

"ih dasar kurang ajar banget, mentang mentang ada Al , awas aja kamu" ucap mamahnya geram dengan sikap anaknya. Lalu dia meletakkan obat dimeja sebelah ranjang.

"jagain Elang ya Al" kata Rani pelan kepada Alveena. Lalu ia keluar.

Alveena langsung mengambil obatnya dan memberikannya pada Elang.

"nih" kata Alveena.

"makasih babe" kata Elang.

"El lo bisa berhenti?" kata Alveena saat Elang sudah selesai meminum obat.

"berhenti apa? Gue udah mendingan kok BAB nya" kata Elang.

"Berhenti cinta sama aku"

Please im so sorry, if this story so absurd.

✨🌾 🌾 🌾
😏😏😏😏😏
😏😏😏😏😏😏😏
😏🕓🕓😏🕓🕓😏
😏🕓🎱😏🕓🎱😏
😏😏😏😏😏😏😏
😏😏😏✔😏😏😏
🌀😏😏😏😏😏🌀
😏🌀😏😏😏🌀😏👍
👉🌀🌀🌀🌀🌀🌀
🌀🌀🕐🌀🌀🌀🌀
🌀🌀🕐🕐🕐🌀🌀
🌀🌀🌀🌀🌀🌀🌀
🌀🌀🌀🌀🌀
👟 👟