'Hari yang melelahkan, aku hampir saja telat dan dihukum tadi pagi. Untunglah Pak Imam menolongku hihi dia sangat baik.
Cuaca tadi pagi panas sekali, harus melakulan upacara hari senin. Hari yang sangat panjang, karna aku butuh 5 hari lagi untuk libur dan'
"Heii Kembalikan Nando!" Aku berkata lantang, berani sekali Nando merebut buku Diary ku, aku sedang asyik menulis. Oh ayolah jangan memancing emosiku.
"Kau sedang apa? Pagi pagi sudah memegang buku dan bolpoint, huh membosankan" Nando masih berlari lari memutari ruang kelas dan aku tentu saja mengejarnya jangan sampai anak kutil satu ini membacanya, aku akan malu.
"Ayolah ndo, kembalikan. Jangan memancing emosiku" aku berkata tersenggal senggal, tentu saja lelah mengitari ruang kelas sebesar itu.
"Kembalikan nando, kau ini memang memancing emosi singa betina!"
"kembalikanlah jangan membuat ulah"
"Hei nanti singa betina marah, kau akan dicabik cabik, habis riwayatmu"
Hmm begitulah semua siswa berkata, ya ya ya terimakasih sudah menolongku, tapi apa singa betina? Hei aku ini anak yang lembut, yah itu jika aku tidak emosi. Tapi kusadari saat marah aku memang seperti singa betina. Oh ayolah mengapa aku mengakui ini.
"Baiklah, baiklah ini. Jangan menyakitiku, aku sudah mengembalikannya padamu" Enak saja Nando berkata seperti itu setelah meletakkan buku di meja. Tak buang waktu aku segera menghampiri meja disebelahnya dan mengambil buku itu.
Hmm kupikir buku ini sangat enak jika didaratkan di kepala anak kutil satu ini.
"bugh bugh bugh.." hei aku sungguh semangat sekali memukul kepalanya dengan buku diaryku, oh ya sekarang hari senin hari pertama setelah berlibur, pasti tenagaku berkumpul banyak. Hahaha
"Aduh.. Aduh... Aw aw, sakit hei hei kau ini kesetanan atau bagaimana? Aduh otakku akan benar benar encer sekarang" dia berkata sambil memegang kepalanya, aku tidak menyuruhnya untuk menggangguku.
"Ya aku bersyukur jika otak mu itu akan benar benar encer, tapi sepertinya tidak bisa" kata ku gemas sekali ingin aku memakannya
"kenapa tidak bisa? Oh aku ini memiliki otak yang kuat"
"Karna kau memang tidak punya otak dasar kutil!"
"Hei beraninya kau mengejekku, awas sa-"
"APA!!!" sentakku kini semua murid menoleh kepadaku,apalagi wajah Nando, benar benar konyol. Tak aku ambil pusing, aku segera berbalik menuju kursi ku, aku duduk dan memandang ke semua murid yang masih menatapku, walaupun masih sedikit sepi karna lumayan pagi. semua langsung mengalihkan padangan ke kegiatan masing masing.
Nando masih berdiri aku tau isi pikirannya pasti sedang mengumpat 'benar benar singa betina' aku sering mendengarnya bergumam seperti itu setelah bertengkar denganku.hanya dia yang berani jahil kepadaku.
ah terserahlah Bu Ratna sudah masuk, pelajaran Fisika segera dimulai.ditulis hari senin. Pukul 18:16
Dukung vote! Hanya klik saja, itu sudah membuatku senang, terimakasih kamu yang sedang membaca ini, aku harap kamu memberi vote untukku dan karyaku. Maaf jika tidak sesuai dengan keinginan anda, terimakasih dan maaf ya!
☁😊☁☁😊☁😁☁
☁😊☁☁😊☁☁☁
☁😊😊😊😊☁😊☁
☁😊☁☁😊☁😊☁
☁😊☁☁😊☁😊☁
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary dan Pena.
ParanormalVOTE ANJ,HARGAIN GUA TYPING😠 Baca aja, udah selesai tulis tinggal post aja. (alias masih didraft semwa) Jangan lupa vote gaes. Alveena Delanna, Elang Ganendra