Bagian 34

54 5 0
                                    

Setelah mengusir Elang tadi pagi sekarang Alveena sedang membantu ibunya membersihkan rumah.

"Al, Bunda seneng kamu bisa selesaian masalah kamu" ucap Kinanthi disela sela pekerjaannya.

"iya Bun, Alveena sempet mikir buat cerain Elang. Tapi kalo Al pikir lagi, pernikahan kita masih seumur jagung dan juga aku tau ini masalah biasa dialami sama rumah tangga lainnya juga" jelas Alveena.

"Bunda bangga sama kamu Al, tapi kamu juga harus kembali sama suami kamu. Gabaik kamu tinggal sama bunda"

"ih Bunda ngusir Al ya" canda Alveena.

"nggak dong, Bunda malah suka kamu tinggal disini tapi kamu juga punya suami"

"Iya Al tau, rencananya Al bakal disini 3 hari tapi kayanya nanti malam langsung Pulang, soalnya Elang habis sakit, Bunda tau kan gimana sikap dia kalo manja, suka gatau diri" kata terakhir membuat kedua orang tersebut tertawa renyah.

"kenapa ketawa terus nih?" tanya Bimo.

"urusan cewek dong yah, Ayah ga kerja?" tanya Al.

"iyalah Ayah udah lembur beberapa hari, udah kangen sama Bunda ya kan Bun. Semalem aja ayah sama Bunda samp-"

"Ayah!!!" pekik Kinanthi malu.

"kenapa Alveena juga suka gitu kan sama Elang" renyah Bimo, padahal Alveena sama malunya dengan Bundanya.

* *
Alveena sudah berada dirumahnya dan Elang saat ini. Alveena memutuskan untuk kembali ke rumahnya.

Lagipula dia juga tak ingin berlama lama dirumah bundanya, tak enak.

"Nyo-nya" panggil Maid terbata karna Kaget dengan kehadiran Alveena.

"hehehe iya bi, eh kok sepi yang lain mana bi?" tanya Alveena.

"eh em, yang lain dipecat tuan El. Karna nyonya katanya gak pulang beberapa hari, tuan jadi sering ngamuk ngamuk. Saya jadi ga kebayang sama nasib karyawan dikantor, karna tuan kan lebih lama dikantor sama dirumah" jelas Maid Miranda, membuat Alveena bergidik. Memang suaminya itu kasar dan dingin terhadap oranglain, tapi Alveena tak habis fikir jika sampai memecat pekerja dirumah.

"Yaudah Bi, nanti saya ke kantor. Terus inget jangan panggil saya nyonya, panggil nama aja Bi, kan Bibi lebih tua" ucap Alveena terkekeh.

"iya Al" ucap maid terbata.

* *
Didalam kantor Alveena mendengar para karyawan berbisik tentang Bos yang tak lain adalah Elang.

Bos galak banget, tadi aja Office Girl yang namanya Susanti buatin kopi terus rasanya ga pas, hem tau sendiri? Kopinya disembur terus si Susanti dimarahin habis habisan.

Iya tadi si Intan aja berkasnya sampe disobek sobek karna typo satu kata, abis deh bos garang banget.

Itu masih mending,lah Pak Dani? Tau kan? Dia sampai dipecat gara gara telat 12 detik karna dipanggil sama Bos.

Udahlah doain aja semoga cepet sembuh pms nya.

Alveena geleng geleng setiap mendengar kelakuan Elang yang sangat berlebihan, wajah Alveena tertekuk lesu karna membayangkan kehidupan para karyawan disini jika Elang marah marag terus.

Alveena mempercepat langkahnya agar cepat masuk kedalam ruangan.

Saat hendak masuk Alveena mendengar teriakan didalam ruangan El. Dia mendengar sejenak,sebelum akhirnya pintu terbuka dan memperlihatkan wanita berpakaian karyawan dengan name tag Novianti menahan tangis, sepertinya habis dimarahi.

Novianti membungkuk sedikit memberi salam, dan memaksakan senyumnya.

"ibu Al" sapa Novianti.

"maafkan suami saya ya, jangan diambil hati. Dan ya kamu boleh cuti kok" ucapan Alveena membuat kedua Mata Novianti berbinar dengan sekejap dan kembali murung.

"Tidak Bu, Pak El belum mengijinkan saya" ucap novianti memaksa senyum.

"Tenang ada saya, sekarang kamu siap siap biar nanti tiket untuk pulang ke Desa kamu biar diurus sama orang saya." kata Alveena mengedipkan satu matanya agar Novianti tidak segan lagi, Novianti berterimakasih lalu Alveena pergi.

Ceklek,

Alveena masuk tanpa mengetuk pintu membuat manusia yang didalam sana terpancing emosi.

"Hei apa kau tidak punya tanga- Sayang!! Kamu disini? Kenapa gak kabarin dulu?! Ya ampun!" Elang yang tadinya bersiap siap akan menyemprot manusia yang dengan lancang membuka pintunya tanpa mengetuk, berubah dengan menatap lembut dan kegirangan karna melihat Alveena berada disana.

Elang langsung saja berlari dan memeluk erat Alveena seakan Alveena akan pergi seperti kemarin.

"ih Lep-as El" ucap Alveena karna nafasnya sesak.

"hihi, kamu ngapain disini?" tanya Elang mengendurkan pelukannya tapi tak melepaskannya, dia memeluk Alveena sambil memejamkan matanya menikmati.

"Emang aku gak boleh kesini?" tanya Alveena membalas pelukan Elang.

"Boleh dong!" jawab El antusias.
"Aku kangen sama kamu" bisik El

"hm aku juga" jawab El.

"aku mau makan"kata El.

"Aku bawain makanan, bentar"

"mau makan kamu" bisik Elang lagi.
"sekarang"tambah El lagi

"El ini dikantor" ucap Alveena was was, Jika El mau pasti dia akan melakukannya bahkan jika itu ditaman sekalipun, Elang akan melakukan segala cara.

Dan langsung saja Alveena ditarik dan dibawa kedalam ruangan yang masih ada didalam Ruang kerja El.

"Disini"
"kedap suara kok" tambah El lagi dengab senyum penuh arti.

"Tapi kamu harus turutin mau aku ya?" tawar Al.

"iya apapun" jawab Elang lalu langsung menarik Alveena dan didorong lembut kearah ranjang.

Alveena dengan posisi terlentang, menatap mata Elang yang penuh diselimuti nafsu.

Alveena tau El sangat menginginkan-nya saat ini, dia juga tak tega menolak.

Elang langsung saja menindih Alveena, mencium liar bibir Alveena.

Dan terjadilah siang itu, siang yang panas untuk mereka.

Cikiwir, w gaberani buat adegan + nya.

BOONG DENG!  EMANG GABISA BUAT ADEGAN GITU, BINGUNG EUY.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 13, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diary dan Pena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang