Bagian 28

41 4 0
                                    

Pagi ini Alveena memaksakan matanya terbuka walaupun dia lelah karna dimainkan oleh Elang sampai jam 4 pagi.

Elag bahkan tak membiarkannya istirahat, kini pagi ini dia akan menjalankan kewajibannya sebagai seorang istri. Sekarang mereka tinggal di mansion milik Elang sendiri. Dengan dalih Elang ingin mandiri padahal itu akal akalan Elang saja agar bisa menyerang Alveena kapanpun dan dimanapun. Dan polosnya Alveena tak mengetahui itu.

"argh" pekik Alveena saat merasakan perih di area sensitivenya. Dia baru pertama kalinya semalam dan Elang bermain sangat semangat walaupun terkesan lembut.

Alveena melirik ke arah Elang yang masih tertidur. Untung saja aku tidak membangunkannya. Batin Alveena.

Alveena mencoba berjalan lagi, dan saat dua langkah baru berjalan.

"Arghh aw" pekik Alveena bersamaan dengan badannya yang terjatuh kelantai.

Dan itu sukses membangunkan seorang Elang yang tadi sangat pulas tertidur.

"sayang!" teriak Elang, dia bangun dan langsung saja menghampiri istri tercintanya itu.

"kenapa tak membangunkanku?" Elang terlihat marah dan panik.

"kau lelah" cicit Alveena.

"kamu yang Sebenarnya lelah!" jawab Elang tegas.

Alveena segera menutupi tubuhnya saat sadar keduanya masih belum memakai sehelai busanapun.

"jangan ditutupi, aku lebih suka melihatnya" kata Elang menggoda Alveena, dia menahan tawanya saat melihat wajah Alveena merah padam.

"kamu mandi dulu! Pakai celana mu. Aku akan mandi setelahmu"  lirih Alveena menunduk dia tak ingin melihat benda menggantung milik suaminya. (astagfirullah gue malu anjir nulis ini huhu)

"kenapa tidak mandi bersama saja?" goda Elang langsung menggendong Alveena ala bridal tanpa menghiraukan Alveena yang teriak teriak meminta tolong untuk diturunkan.

Elang tahu bahwa Alveena pasti akan merasa sakit jika dipaksakan untuk berjalan ke kamar mandi, jangankan ke kamar mandi berjalan satu langkah saja susah. Dan dia juga mendapat point double karna bisa mandi sambil minum susu.

(anyinglah)

* * *

"lepaskan, aku sedang masak El" kata Alveena frustasi, daritadi Elang selalu menempel padanya. Padahal dia sedang ribet memasak karna Elang menyuruh semua maid untuk pulang karna mau bermesraan dengan Alveena. Sebenarnya Elang tak malu jika dilihat oleh maid, tapi Alveena yang malu.

"nggak mau"kata Elang datar, sambil menciumi leher pundah Alveena.

"ish" Alveena mengalah, sulit jika Elang sudah manja begini.

Ting tong

Suara bel mengalihkan fokus keduanya.

"siapa sih ganggu orang aja!" gerutu Elang.

"udah sana bukain, aku lagi masak" kata Alveena.

"nggakmau"

"yaudah aku yang bukain dulu"

"nggak boleh"

"gimana sih mau kamu,aku atau kamu yang buka"

"jangan dibuka, buka baju aja" kata Elang membuat Alveena melongo apa masih kurang yang semalam + tadi pagi saat mandi?

"ihhh sana bukain, mesum banget sih" kata Alveena cemberut.

"iya iya,jangan cemberut gitu" kata Elang akhirnya lalu mencium pipi kiri Al, dia pun beranjak ke arah pintu yang dari tadi berbunyi terus.

Diary dan Pena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang