"Maksud lo apasih Al? Lo udah bilang kalo gue gapapa perjuangin lo?" kata Elang, dia tak terima sudah sejauh ini, bahkan Elang sudah sangat sangat mencintai Alveena. Melebihi siapa dan apapun didunia ini.
"gue gak Pantes sama lo El" kata Alveena dia masih tersenyum.
"Lo tuh kenapa tiba tiba gini? Oh apa karna masalah penyakit gue yang dicritain sama Andre Billy?oke gue minta maaf Itu semua bohong" kata Elang dia takut jika Alveena tidak mau dekat dengannya lagi.
"nggak bukan gitu, gue udah tau kalo mereka bohong" kata Alveena benar dia tidak akan percaya dengan perkataan konyol Andre dan Billy saat itu.
"terus kenapa Al?" Elang Dia benar benar takut kehilangan gadis didepannya. Sudah cukup Bella jangan Alveena
"gue gabisa El, gue pulang dulu" pamit Alveena dia langsung berbalik menuju pintu.
"em gue harap lo ga ngejar gue lagi" kata Alveena lalu diapun meninggalkan Elang yang masih menatapnya bingung, tadi dia baik baik saja.sampai lupa untuk mengejar Alveena karna terlalu lama berpikir.
/ / /
"Bunda Alveena pulang !" kata Alveena.
"Kok jam segini udah pulang, tas kamu mana?" tanya Bundanya karna memang ini masih agak siang.
"tadi ijin Bun, Elang sakit. Terus nanti tasnya dianterin kok" jelas Alveena.
"Al, kamu yakin mau pergi? Elang kelihatannya sayang banget sama kamu" tanya Kinanthi, dia tau betul anaknya sudah mulai mencintai Elang.
"iya Bundaaa, Alveena udah yakin kok. Yaudah Al keatas dulu istirahat bentar ya" pamit Al lalu dis menuju kamarnya.
*
Alveena mengambil buku Diarynya, pantad saja dia tak menemukannya hari ini di tas sekolah. Ternyata tertinggal dimeja belajarnya dari tadi malam.
Al mulai menuliskan.
Hari ini cukup kacau, aku mengatakannya pada Elang. Disaat aku sudah mulai membuka hatiku untuknya. Ternyata aku harus memilih untuk mengakhirinya.
Entah mulai kapan aku mulai cinta kepadanya. Aku sendiri tidak yakin. Tapi aku benar benar mencintainya sekarang. Aku nyaman sekali berada didekatnya.
Padahal aku sudah sangat sangat bersikap dingin padanya. Tapi dia masih mengejarku, bandel sekali bukan?
Baiklah aku masih tetap dalam pendirianku. Aku masih muda, untuk masa cinta. Nanti juga boleh aku cantik bukan?
Alveena tertawa sendiri menuliskan kata terakhirnya, benar benar narsis.
"sebentar lagi jam pulang sekolah, aku akan menelpon Andre" kata Alveena, dengan mudah dia mencari nomor Andre dari data informasi sosial media.
Panggilan tersambung.
"woahh hallo Alveena! Lo nelpon gue? Tersanjung banget gue! " jawab Andre.
"kok lo tau ini nomor gue?" tanya Alveena."yaiyalah, gue sampe bayar temen sekelas lo buat bagi nomor lo. Elang pelit banget tau dimintain nomor lo" jawab Andre. Alveena hanya terkekeh.
"emm Andree, boleh minta tolong nggak? Tas gue nanti anterin rumah ya, atau nggak kita ketemu dimana gitu"
"gausah diminta, dengan senang hati babee" jawab Andre, lagi lagi Alveena terkekeh pelan.
"maaf banget ngrepotin, alamat gue Di **** *** ****"
"oke bu boss, gue ambil tas lo dulu. Ini sudah mau pulang"
"iya makasih"
* * *
"Kak, ada temen kakak didepan" kata Kinanthi."ya bunda" jawab Alveena.
/
"Andre, sendirian biasanya nempel terus sama Billy" sapa Alveena melihat Andre duduk dikursi teras rumah.
"iya Billy mah mainin cewek terus, beda sama gue. Gue anak baik baik" jawabnya.
"ini tas lo" imbuhnya."makasih banget Ndre, oh iya gue ambilin minum ya" kata Alveena lalu masuk sebelum mendengar jawaban Andre.
"nih diminum" kata Alveena menyerahkan es jeruk menggoda iman.
"heem makasih, istri idaman gue banget" jawab Andre lagi lagi mereka ketawa.
"Ciee tadi nganterin ayang beb pulang" sambung Andre setelah minum.
"ah em nggak kok" jawab Alveena.
"Elang malam minggu ada pesta, ngrayain Ulangtahunnya, lo pasti datengkan" tanya Andre.
"gue belum diundang, dan lagi kalaupun diundang kayanya gue juga ga dateng" jawab Alveena tersenyum manis.
"lo kenapasi?" tanya Andre.
"gue Gabisa ndre terus ngasih harapan ke Elang, sedangkan pada akhirnya gue gabisa nemenin dia" jawab Alveena.
" gue gamau ikut campur urusan kalian, tapi lo juga harus liat perasaan Elang ya Al. Gue pulang dulu makasih minumannya sayang" kata Andre lalu dia beranjak pulang meninggalkan Alveena yang masih dalam pikirannya.
"Woii, nglamun bae!" Alveena terkejut bukan main karna ulah Gio adiknya itu.
"Ih adek, kakak kaget!"
* * *
Elang.(Al, tolong jelasin. Jangan kaya gini)
(Elang, lo udah lakuin yang terbaik. Lo Gaperlu penjelasan gue)
(oke, seenggaknya lo dateng ke pesta gue. Lo pasti udah dengerkan)
(gue gabisa El, Bunda nggak ngijinin,)
Padahal tipu tipu nih Alveena.(gue tetep nunggu lo. Kalo ga dateng acara ga dimulai titik. I love u so bad)
"Elang, gue tuh gamau lo sakit hati. Malah lo yang..... "
Alveena tertidur memikirkan bagaimana dia melewati ini.
Gaess gue sorry banget, kalo ceritanya gajelas. Soalnya pas nulis blank dan langsung blak blak gt sampe lupa buat beberapa scene. Maaf yaa author juga nggak bisa revisi lagi. Nunggu cerita nya tamat baru bisa revisi.
Maafin Author yang amatir ini wkwkkw, namanya juga pendatang.
☁🎈🎈☁🎈🎈☁
🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈
🎈🎈🎈🎈🎈🎈🎈
☁🎈🎈🎈🎈🎈☁
☁☁🎈🎈🎈☁☁
☁☁☁🎈☁☁☁

KAMU SEDANG MEMBACA
Diary dan Pena.
ParanormalVOTE ANJ,HARGAIN GUA TYPING😠 Baca aja, udah selesai tulis tinggal post aja. (alias masih didraft semwa) Jangan lupa vote gaes. Alveena Delanna, Elang Ganendra