Bagian 16

41 8 0
                                    

"aku pernah membencimu, dan sekarang aku benci karna mencintaimu"
~Alveena. 🌸

Flashback Elang.

Saat gue nyari disekitar. Tiba tiba gue ditarik seseorang dan gue kaget. Dia bawa gue ketempat yang lumayan sepi tapi masih disekitar pesta.

Gue belum lihat wajahnya, gue pastiin cewek. Pas udah sampe dia dorong gue di tembok dan saat itu juga gue terkejut bukan main.

"Bella"  ucapku lirih masih belum percaya.

"Elang, aku kangen banget sama kamu" kata Bella, wajahnya tak berubah dari dulu. Masih cantik, wajah yang selalu gue rindukan wajah yang selalu gue dambakan sebelum adanya Alveena.

"ngapain lo disini, Mana nathan lo udah dibuang sama dia ha?!!" ucap gue agak keras. Masih dalam posisi yang sama dia pepet gue didinding oii(bukan jamet)

"aku sayangnya sama kamu El, aku gasuka sama Nathan. Dia cuma ngejebak aku biar hubungan kita rusak" jelas dia dengan wajah sedih palsu.

"Gue ga peduli lagi Bel, lo bisa dateng ke pesta ini gapapa. Tapi buat hati gue gaakan pernah bisa" jawab gue tersenyum miring.

"aku gaakan lepasin kamu lagi!" kini nada Bella lumayan Tinggi.
"gaakan aku biarin siapapun milikin kamu selain aku!"

"lo gak berhakmphhh" Bella tiba tiba cium gue, gue berusaha nolak dan dorong dia tapi pegangan dia ditengkuk gue erat sehingga gue terhuyung kedepan dan sekarang posisinya gue yang pepet Bella.

"Elang" seketika gue noleh kesumber suara. Alveena! Gue buru buru lepas ciuman gue sama Bella dengan kasar.

Gue lihat dia tersenyum paksa tapi matanya menahan tangis lalu dia pergi.

"Lo gila apa! Dasar jalang! Anjing " gue umpat Bella yang sedang tersenyum miring. Gue langsung kejar Alveena.

Author POV.

Elang mengejar Alveena tapi tidak terlihat Alveena dimana mana, dia berlari kesana kemari. Sampai dia melihat Andre dan Billy.

"Kalian liat Alveena nggak?" tanya Elang panik, tapi kedua sahabatnya itu malah memandang nya tajam .

"Lo Lo tuh ditanya jawab punya mulut bisu lo? " Nada Elang sudah sangat marah, beberapa orang menoleh. Elang semakin emosi.

"Lo kalo nggakbisa jaga dia lepasin, banyak oranglain yang mau jagain dia mati matian!" Tak biasanya Andre sedingin ini.

"Kalian bisa to the point?" Tanya Elang tajam.

"Tadi Alveena kesini, dia pamit. Dia nahan tangis gue lihat itu tapi dia masih senyum manis. Lo ngapain dia hah? Goblok." Billy juga emosi, pasalnya sebelum menangis Alveena pergi mencari Elang.

"ini kado dari dia"tambah Billy saat melihat Elang hendak pergi. Billy menyerahkan Kotak kecil yanh diberi Alveena tadi.

Elang membukanya dan menampakan Jam Tangan yang sempat dia inginkan, tapi belum sempat membeli karna sibuk. darimana Alveena tau Elang menyukai jam itu?

"Alveena taukan lo suka jam itu? Lo emang kebangetan. Alveena udah nyoba buka perasaannya buat lo dan Lo? Hah brengsek " cerca Billy. Elang tak menggubrisnya dan mulai beranjak pergi mencari Alveena.

Elang yakin Alveena pasti sudah pulang, Elang pergi mengambil motornya, mengabaikan pesta nya dan mulai menjalankan Motornya keluar rumah meninggalkan seorang wanita yang tersenyum penuh kemenangan disana.

* * *
Alveena sudah sampai didepan rumah, dia sudah mengatur perasaannya sebaik mungkin. Alveena bukan siapa siapa Elang. Dia tak perlu menangisinya. Dan perempuan itu sepertinya Bella, gadis yang sangat dicintai El kata Mamah El.

Saat hendak meraih pintu gerbang. Alveena dikejutkan dengan kehadiran seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Alveena" Elang ya itu Elang, dari suaranya walaupun terlihat sangat gelisah. Alveena yakin itu Elang.

Alveena mencoba melepas pelukan tangan yang melingkar diperutnya. Tapi Elang semakin mengeratkan pelukannya.

"Lepas" Kata Alveena pelan namun penuh penekanan.

"Al, itu nggak seperti yang lo bayangin" Kata Elang dia benar benar dalam posisi sangat parah saat ini, dia tak pernah memikirkan akan kejadian ini.

"gue ga bayangin apa apa" kata Alveena dingin sekali.

Elang mencium leher Alveena, merasakan harum tubuh Alveena. Alveena mulai bergerak mencoba melepaskan pelukan itu kembali.

"Lepasin lo ga berhak cium gue gitu!" Alveena kini berkata, suaranya bergetar seperti menahan isak tapi masih lantang.

"gue ga akan pernah mau ketemu lagi sama lo! Gue benci sama lo!  Gue benci sama diri gue sendiri!  Gue benci sama perasaan gue buat lo!" kini Alveena tak bisa menahan isak tangisnya.

"gue benci cinta sama lo"
"dan gue benci karna gue percaya sama cinta lo" sambung Alveena lirih.

Elang membalikan tubuh Alveena sekarang Alveena Menghadapnya, tapi masih menunduk.

Elang mendongakkan wajah Alveena, lalu dia mencium bibir Alveena. Tak ada lumatan, tapi cukup lama. Alveena sempat menolak tapi ditahan Elang. Cukup lama mereka seperti tak membutuhkan oksigen menikmati hembusan nafas satu sama lain.

Sampai akhirnya Elang menyudahi ciuman yang sebenarnya enggan ia sudahi. Tapi dia perlu  menjelaskan.

"Jangan pernah menyesal berikan cinta lo sama gue"
"gue cuma cinta sama lo, saat ini dan selamanya."

"Alveena Delanna, gue gapernah main main sama perasaan gue buat lo"
"gue tulus cinta sama lo, gaada oranglain yang bakal bisa gantiin posisi lo dihati gue. Semua yang lo lihat ga bener sama kenyataannya"
"lo percayakan sama gue?" tanya Elang. Mata mereka saling menatap

Saling mendalami perasaan mereka masing masing, saling merasakan perasaan satu sama lain.

Alveena mengangguk, Elang tersenyum tipis melihat Alveena mengangguk berarti Alveena percaya dengannya dan Elang sangat bersyukur.

"kita pergi keluar, kita jalan?" tanya Elang.

"nggak, capek. Mau istirahat" jawab Alveena lirih.

"Oke istirahat, besok gue jemp-"

"gausah dijemput dulu, gue mohon"kata Alveena.

Elang hanya mengangguk menyetujui permintaan Alveena, dia tau apa yang dirasakan Alveena. Dia butuh waktu sendiri

"gue pulang dulu, istirahat ya. Maafin gue" kata Elang, ia memeluk Alveena dan Mencium kening Alveena.

Alveena masuk dan menutup gerbang, setelah menutup pintu rumah dan menyenderkan tubuhnya dipintu dia mendengar suara motor Elang, berarti Elang sudah pergi.

"kita emang ga bisa bersama El, maaf aku egois karna nangis tadi dan hancurin kebahagian kamu sama Bella " batin Alveena. Dia tersenyum tipis tapi batinnya teriris.

Huhuhu im so sorry. Kalo kalian ga dapet feelnya. Ending masih jaoh. Author juga masih jauh Tidurnya.
Pantang tutup wattpad sebelum selesain part. Alhamdulillah dari jam 1 malem sampe jam 2 kurang  dapet Beberapa bab.

Jangan lupa vote makanya. Author kalo buat bab aja lumayan panjang panjang.

Author tuh.
-jempol tangan kanan sama pergelangan tangan pegel.
-mata perih.
-mikirin kata kata, karna semua yang dipikirin author langsung aja ditulis.
- pusing kepikiran kalo kalian gasuka jadi mubazirr ceritanya.
-BUT AUTHOR TETEP SEMANGATT DONG.

TX YANG UDAH VOTE.

YANG BELUM CEPET VOTE.

⭐💯💯💯⭐
💯⭐💯💯⭐
⭐⭐💯💯⭐
⭐⭐💯💯⭐
⭐⭐💯💯⭐
⭐⭐💯💯⭐
⭐⭐⭐⭐⭐
⭐💯💯💯⭐
💯💯⭐💯💯
💯💯⭐💯💯
💯💯⭐💯💯
💯💯⭐💯💯
⭐💯💯💯⭐
⭐⭐⭐⭐⭐
⭐💯💯💯⭐
💯💯⭐💯💯
💯💯⭐💯💯
💯💯⭐💯💯
💯💯⭐💯💯
⭐💯💯💯⭐

Diary dan Pena.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang