Keluarga besar Elang sedang berkumpul dirumah Elang membahas Tunangannya dengan Dela. Elang tak mau ambil pusing, dia malah memilih pergi keruang kerjanya dan mengerjakan berkas berkas kantor yang sebenarnya tidak perlu dikerjaan olehnya (dih Gabut El? Mending buat crita wp kaya author:v)
Elang masih saja berkutat dengan pekerjaannya. Sampai tak menyadari kedatangan seseorang.
"Kak Elang!" seru gadis itu sukses membuat Elang kaget namun masih dalam posisi santuy eh maksudnya masih dingin.
"kalo masuk ketuk pintu" jawab Elang dingin datar, diabaikan oleh gadis itu. Gadis itu menyusuri ruang kerja kakak sepupunya itu.
"membosankan" lirih gadis itu. Elang hanya mendelik sudah biasa gadis kecil didepannya ini membuat rusuh.
"wulan, kalo gaada perlu keluar jangan ganggu kakak" kata Elang sinis, cuma dibalas lirikan tajam Wulan, ya dia Wulan anak dari adik papahnya Elang Tio Samuel dan anaknya bernama Wulan Triy Samuel.
"Ih kak Elang tuh jangan galak galak, nanti calon tunangan yang belum pernah ketemu itu takut sama kakak. Untung Wulan anaknya selow gabakal takut sama kak El" jawab Wulan dan mendekat ke Elang, sekarang gadis itu melihat meja kerja Elang yang dipenuhi Kertas 'membosankan'.
"disaat acara ginipun masih ngerjain tugas kantor, gimana kal- ehh" Wulan tertarik dengan satu bingkai foto yang ada dimeja kerja Elang, dia mengambilnya untuk memastikan sesuatu.
"lhoh inikan fo-" ucap wulan terpotong.
"balikin, jangan pernah sentuh foto itu lagi. Jangan ganggu kak El!" kini nada bicara El mulai meninggi,tak pernah ada yang berani menyentuh bingkai foto itu.
"Itukan kak Alveena" kata Wulan sukses membuat kedua mata Elang terbelalak dan menoleh kepadanya.
"kamu kenal Alveena?" tanya El.
"yaiyalah orang Wulan sering belajar sama Kak Alveena sama Gio. Tapi sekarang Kak Alveena gabisa ngajarin paling nggak cuma vidcall kalo kak Alveena gasibuk disana" jawab Wulan enteng sambil membaca berkas yang dikerjakan Elang tadi.
"Disana?" pancing Elang.
"heem, Di London. Kak Alveena kuliah di University London yang terkenal itu namanya xxxxxxx" kini Wulan menatap Elang yang menampilkan mata berbinar dan senyum yang merekah bisa dilihat kedua matanya sedang menampung air mata disana.
"ih kok nangis sih, cengeng banget! Gak seru ah!" cibir Wulan lalu hendak meninggalkan ruangan itu. Elang menghampirinya memeluknya dan mencium kedua pipi Wulan.
"adik pinter, nanti kakak beliin semua yang kamu mau!! Semua!!" kata Elang.
"beneran yaa" jawab Wulan bahagia, dia tak melakukan apa apa tapi akan mendapat hadiah, inilah yang dinamakan orang bejo.
Elang bersiap siap dan menelpon seseorang untuk menyiapkan helikopter pribadinya. Dia tak sabar jika harus membeli tiket pesawat dulu.
"Elang mau kemana?" seru Rani melihat anakya berlari dengan senyum merekah diwajahnya.
"nemuin Alveena!" jawab Elang tak menghilangkan senyum diwajahnya. Ah ini kejadian langka sekali. Dimana Elang yang dingin dan kejam itu?
"El, Mamah juga Pengen ketemu sama Alveena. Tapi kamu jangan gini El. Ikhaskan dia sekarang kamu sudah punya calon tunangan kamu" jelas Rani mencoba memberi pengertian kepada anaknya.
"El serius kali ini, liat aja nanti El pasti bawa pulang Alveena,Pasti. Kalo ternyata nggak Elang mau tunangan sama cewek itu!" jelas Elang, diangguki mamahnya. Tentu saja jika Alveena pulang dengan senang hati Rani akan menerimanya.
Elang segera keluar dan masuk kedalam helikopternya. Dia memberikan alamat kepada bawahannya. Sepanjang perjalanan Elang tak pernah memudarkan senyumnya, malah senyumnya tambah merekah membayangkan kehidupannya setelah bertemu Alveena.
Dia akan menikahi Alveena harus, dia akan menjadikan Al sebagai wanita miliknya seutuhnya.
* *
Elang sudah berada di kampus milik Alveena. Dia tak sengaja menubruk seseorang karna Elang tergesa gesa disana . Ini jam kuliah tentu saja kampus ramai.
"sorry" kata Elang datar.
"sepertinya kau bukan mahasiswa disini" tanya lelaki tadi.
"hm aku disini mencari seseorang, aku berasal dari Indonesia" jawab Elang dingin, siapa tau kedua orang ini mengenal Alveena kan?
" oh ya, kami juga punya teman dari Indonesia. Kenalkan aku Nathalia Jordie dan dia Allard William" kata gadis bernama Nathalia itu.
"hm"
"kalian kenal Alveena? Alveena Delanna" tanya Elang datar, sebenarnya dia sudah tidak tahan menahan rindu untuk bertemu Alveena."kau benar benar beruntung, Alveena adalah teman yang kumaksud!" jawab Nathalia.
"Dimana dia?" tanya Elanh to the point
"Tapi untuk yang ini kau tidak beruntung, Alveena pulang karna ada suatu urusan" jawab Natalia lagi, terlihat Allard tidak terlalu menyukai kehadiran Elang, dia terus diam dan menatap tak suka Elang.
"baiklah terimakasih " Elang terlihat panik. Dan langsung pergi. Dia akan menemui Alveena dirumahnya. Ntah dia terlihat seperti orang bodoh pergi kesana kemari.
* * *
Alveena sedang duduk diteras rumah saat ini, memandangi matahari sore hari. Tiba tiba ada mobil yang terparkir didepan rumahnya, dengab segera Alveena menghampiri kedepan.
Alveena membuka gerbang, Alveena terkejut saat melihat orang yang turun dari mobil itu.
Ini masih dalam proses konflik yang pasti aku mau buat cerita yang naik turun gitu. Dukung aku yaa 'vote'.
Ini cerita udah selesai kok cuman aku draf aja biar nunggu publish. Biar kalian vote dulu
Bye lvu so much.
🏃🚄💨💨💨
coming!
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary dan Pena.
ParanormalVOTE ANJ,HARGAIN GUA TYPING😠 Baca aja, udah selesai tulis tinggal post aja. (alias masih didraft semwa) Jangan lupa vote gaes. Alveena Delanna, Elang Ganendra