Prolog

182 15 0
                                    


Seorang remaja duduk di kasurnya sambil matanya melirik ke sebuah bingkai foto yang terletak disamping tempat tidurnya. Disana terdapat dua anak kecil berbeda gender yang tersenyum bahagia, tampak tak ada beban di wajah keduanya di foto itu

"Kapan kita akan bertemu?" lirihnya dengan wajah sendu.

Terdengar suara teriakan yang menyuruhnya untuk segera keluar dari kamarnya. Ia mengambil tas sekolahnya yang tergeletak di atas kasur.

Mino, lelaki itu berjalan keluar dari kamarnya. Namun sebelum itu, ia kembali menatap foto tersebut dan tersenyum.

Mino berjalan turun ke lantai bawah, dimana seluruh anggota keluarganya telah berkumpul di meja makan untuk menikmati sarapan bersama.

"Lama amat lu Bang, elah" celetuk termuda yang ada di rumah itu, Mingyu.

"Baru juga jam enam lewat Ming" balas Mino lalu duduk di samping pria yang biasa dipanggilnya Papa.

"Udah buruan sarapan, nanti kalian telat" ucap Hyekyo, satu-satunya perempuan yang ada disana.

"Iya Bun" jawab keduanya serempak.

Tak butuh waktu lama untuk mereka menyelesaikan sarapannya. Mino dan juga Mingyu pamit kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke sekolah.

Mobil yang Mino kendarai melaju dengan kecepatan sedang, menambah hiruk-pikuk kota di pagi hari.

///

Senin pagi merupakan hari yang sangat dihindari untuk para manusia yang masih ingin menikmati hari liburnya, tapi terpaksa harus ditunda karna pekerjaan atau sekolah yg tak bisa ditinggalkan atau pun ditunda.

Seperti pagi ini para siswa mau pun siswi yang baru datang dan berjalan santai memasuki area sekolah mereka, sepanjang mata memandang ada banyak ekspresi yang bisa ditangkap seorang gadis yang baru turun dari sebuah mobil mewah yang mengantarnya sampai di gerbang sekolah barunya itu.

Helaan nafas menjadi tandanya saat kakinya memijak disana, hari barunya dimulai dari sini dengan banyak ekspresi yang menyambutnya sungguh membosankan.

Ia bisa melihat ada yang menunjukan ekspresi bertanya, ada yg acuh dan ada yang terang-terangan tersenyum padanya.

Gadis yang dalam sekali tatapan mata dapat diketahui berasal dari keluarga berada itu berjalan santai dan mengabaikan semua tatapan itu. Pandangannya terlalu dingin untuk seorang siswi baru, terlalu menunjukkan bahwa ia tak ingin didekati dan seperti dikelilingi sebuah dinding yg sulit ditembus.

Kaki gadis itu melangkah ke ruang kepala sekolah yang sudah ia hafal letaknya dan memang ia tak ada niat juga untuk bertanya, cukup malas dan membuang waktu menurutnya.

Saat ia hendak membuka pintu ruang kepala sekolah, tangannya terhenti karena seseorang dengan seenaknya menahan dan menariknya menjauh dari sana.

"Lepas" satu kata yang terdengar dingin itu langsung mendapat respon dari penarik yang langsung melepaskan tarikan nya

"Eh sorry, lu Song Jihan kan?. Kenalin gw Mingyu, Kim Mingyu" Ucap si Penarik yang bernama mingyu itu sambil mengulurkan tangan. Namun Jihan hanya melihat tangan itu tanpa ada niat membalasnya, membuat Mingyu menarik kembali tangannya.

Tampan dan manis kesan pertama yg Jihan dapat saat melihat si Penarik itu.

"Gw disuruh kepsek buat nganterin lu ke kelas lu, soalnya kepsek lagi ada tamu terus wali kelas lu juga ada di dalem sana jadi gw yg disuruh. Tenang aja gw anak baik-baik kok, nyokap gw belum pernah ngajarin tindakan kriminal. Jadi lu bisa percaya" kata Mingyu panjang lebar namun hanya dibalas anggukan singkat dari jihan

"Yaudah karna keknya lu gak bakal ngomong, ayo gw anter ke kelas lu" kata mingyu yg berjalan lebih dulu dan disusul jihan dibelakang nya.

Tepat bel pertanda jam pelajaran akan dimulai Jihan dan Mingyu sampai didepan kelas Jihan yang berada cukup jauh dari ruang kepala sekolah karna ya, sekolah itu terlalu luas untuk dijadikan SMA saja.

"Nah ini kelas lu, ayo masuk gw kenalin sama anak kelas lu yang baru" ajak Mingyu yg menarik pelan tangan Jihan yang mengikuti nya

Seketika kelas yang awalnya ramai itu mendadak sepi saat sosok Mingyu masuk kedalam sana.

"Oke boleh minta waktu bentar? Hehehe. Jadi gw disini mau ngasih tau kalau kelas kalian kedatangan murid baru dan tolong bantu dia buat kenalin sekolah kita" ucap Mingyu yang membuat Jihan mendapat perhatian penuh dari semua manusia yg ada dikelas itu

"Ji ayo kenalan" kata Mingyu pelan

"Song Jihan" kata Jihan Dingin

Kelas itu seketika takjub dengan perkenalan yang dibilang sangat singkat oleh teman baru mereka itu bahkan Mingyu yang datang bersamanya juga ikut takjub. Karena ini pertama kalinya ada seorang gadis cantik namun dingin disekolah ini.

"Hahaha oke, jadi apa disini masih ada meja yang kosong?" tanya Mingyu berusaha mencairkan suasana itu

"Ada sih tapi pojok tuh deket jendela" kata seorang gadis yang bisa Jihan tebak sebagai si juara kelas karna tempat nya berada didepan dan pakaiannya yang begitu rapi dengan kacamata bertengger cantik di wajahnya.

"Lu gak papa Ji Duduk dipojok?" Tanya Mingyu memastikan

"Ya" jawaban yang singkat

"Yaudah Ji yang betah ya disekolah ini, kalau lu mau keliling nanti pas istirahat, kelas gw ada disebelah kanan jadi panggil aja" tutur Mingyu lalu pamit untuk kembali ke kelas dan sebelum mingyu sampai didepan pintu ia bisa mendengar kata yang cukup pelan namun membuatnya tersenyum tipis

"Makasih"













Hasil kolaborasi bersama AfaZahrah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hasil kolaborasi bersama AfaZahrah

Officially Missing You | Mino Ft MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang