"Jadi dulu Jihan sama Om pernah kecelakaan waktu di Singapur dan ya menyebabkan Jihan Koma dan waktu bangun dia kehilangan ingatannya, jadi sampai sekarang hanya sedikit yang bisa ia ingat" jelas Joongki sambil mengingat kembali kenangan pahit yang dulu menimpa dirinya dan putri kecilnya itu.
"Walaupun sekarang ingatannya sudah mulai pulih, tapi tidak sedikit yang masih dia lupakan terutama tentang Bundanya."
"Apa itu sebabnya Jihan gak boleh tau mengenai Bundanya dan Bang Mino?" tanya Donghyuk penasaran.
"Iya, Om cuma gak mau Jihan memaksakan diri untuk mengingat itu semua karena itu hanya akan membuatnya tersiksa" jawab Joongki.
"Pantes aja" gumam Donghyuk mengingat kejadian saat Jihan yang tiba-tiba sakit setelah bertemu Bundanya Mingyu.
"Pantes kenapa?" ternyata Joongki mendengar gumaman Donghyuk.
"Eh gak ada Om" elak Donghyuk karena sudah janji kepada Jihan untuk tidak menceritakan kejadian itu.
Joongki menghela nafas nafasnya "Hyuk, tolong jangan ada yang kamu sembunyiin tentang Jihan."
Donghyuk menjadi kikuk karena Joongki menatapnya dingin.
"Sebenarnya setelah pertandingan basket waktu itu, Jihan diajak Mingyu untuk ketemu Bundanya, awalnya Donghyuk gak tau apa-apa sampai Yugyeom kasih tau untuk bawa Jihan pergi dari sana dan ternyata Jihan jadi lemes banget bahkan sampai aku dan Mami harus bawa dia ke rumah sakit" jelas Donghyuk jujur.
Joongki terkejut mendengarnya, ia tahu bahwa saat dirinya pergi Jihan sempat masuk rumah sakit dan dia percaya saat Jihan mengatakan bahwa itu karena dia sedang kelelahan.
"Hyuk Om minta tolong sama kamu, tolong jangan biarkan Jihan ketemu sama Bundanya, jangan sampai hal itu terulang lagi" pinta Joongki menatap Donghyuk dengan tatapan seorang Ayah.
"Pasti Om, Donghyuk akan jagain Jihan" balas Donghyuk yang menunjukkan senyuman tulusnya.
"Om percaya sama kamu" Ucap Joongki sambil menepuk pelan pundak Donghyuk.
////
Ditempat lain tepatnya dimana Jihan ditarik oleh Mino, taman tempat yang tadi mereka berdua datangi.
"Lho? Ngapain kesini lagi bang?" tanya Jihan bingung.
"Gak papa abang cuma takut kamu risih sama kelakuan temen-temennya Mingyu."
"Oh, gak kok bang malah temennya Mingyu keknya pada Seru gitu makanya mingyu betah temenan sama mereka" ucap Jihan.
"Ya Mingyu temenan sama mereka emang udah dari lama banget makanya sedeket itu, kamu gimana di Singapur banyak temen?" tanya Mino.
"Aku cuma punya 1, Yugyeom dia doang keknya yang mau temenan sama aku" Ucap Jihan sambil mengingat bagaimana ia bertemu dengan Yugyeom.
"Mantan kamu itu? Wah kalian dulu deket banget ya sampe keknya dia kenal kamu banget."
"Kata dia kita temenan dari kita SMP terus satu SMA lagi tapi dia pindah ke Indo duluan baru deh aku nyusul pindah juga" kata Jihan sedikit mengingat.
"Kata dia? Kamu gak inget kapan kalian temenan?" Tanya Mino.
"Gak, Ingatan aku rada burem bang" kata Jihan tersenyum tipis karena tak ingin memberi tau kenapa ia lupa kapan dia dan Yugyeom bertemu dan menjadi akrab.
"Kamu masih muda udah pelupa ya Ji" kata Mino mengusap lembut kepala Jihan.
Jihan tersenyum karena merasa nyaman mendapatkan usapan di kepalanya.
Tak jauh dari sana Mingyu berdiri menatap kearah Jihan dan Mino yang duduk sambil menatap bintang malam itu.
Tapi tatapannya tertuju pada Jihan yang malam itu tak mengenakan jaket padahal udara sangat dingin saat itu.
"Kalau keluar pakek jaket Ji" ucap Mingyu sambil memasangkan jaketnya di bahu Jihan.
Jihan dan mino seketika kaget karena Mingyu sudah ada dibelakang mereka, tapi kali ini Mino melihat adik tirinya itu melirik dirinya dingin.
"Tadi gak sempet" Kata Jihan.
"Lagian ngapain dibawa kesini, ayo balik ke Villa udah malem banget" ucap Mingyu yang menarik pelan tangan Jihan untuk berdiri.
"Tapi bang Mino?" Tanya Jihan karena dari tadi Mingyu hanya menatap dirinya
"Duluan aja Ji ke Villa abang masih mau disini" ucap Mino tersenyum.
"Yaudah deh jangan begadang bang" ucap Jihan sebelum ditarik Mingyu.
///
"Mingyu" panggil Jihan karena dari tadi selama mereka berjalan Mingyu hanya diam sambil menatap tangan mereka yang masih bertaut
"Hm" dehem Mingyu.
"Lu gak papa?" tanya Jihan sedikit menghangat.
"Emang gw kenapa?" tanya Mingyu yg menatap Jihan dengan tatapan yg bahkan Jihan tak tau artinya.
"Eum gak tau" jawab Jihan seadaanya lalu menatap kearah lain dan tak sadar kalau mereka sudah berada dihalaman depan Villa.
"Hahaha gw gak papa ji, tenang semua butuh proses kan?."
"Mingyu."
"Udah sana masuk ke kamar lu, kita udah nyampe lho" suruh Mingyu.
"Um makasih ya" ucap jihan
"Iya sama-sama, tidur yg nyenyak besok kita masih mau jalan bentar baru pulang" ucap Mingyu mengusap rambut Jihan.
Jihan mengangguk pelan lalu pergi dari sana meninggalkan Mingyu.
"Anjim drama nya bersambung" suara dari belakang Mingyu sudah dapat ditebak siapa karena saat berbalik Mingyu bisa melihat Sahabat nya berdiri disana sambil memegang piring yg berisi Mie dan nasi goreng.
"Bam sini deketan biar enak gw copot tu kepala" ucap Mingyu galak.
"Udah Ming diemin aja si bambam" ucap Jaehyun.
"Jadi gimana tadi? Mau terus maju apa mundur bro?" tanya Jungkook.
"Bentar sejak kapan gw ada kata mundur?" Tanya Mingyu dengan wajah yg dibuat menyebalkan.
"Ada waktu lu remed sama bu titin" Jawab Eunwoo.
"Itu beda urusan, dah deh capek gw ayo makan laper nih" ucap Mingyu menyeret Jaehyun yg memegang dua piring berisi nasi goreng miliknya dan Jaehyun.
///
'Selama di Singapur apa yang terjadi sama Kamu Ji'
•
•
•
Hasil kolaborasi bersama AfaZahrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Missing You | Mino Ft Mingyu
FanfictionTentang Jihan, seorang gadis dengan sejuta rahasia di balik matanya. Gadis yang memiliki keinginan agar kembali bertemu dengan anggota keluarganya yang terpisah. Mengenai Mino yang ingin melindungi adik kecilnya, sekalipun harus berbohong kepadanya...