Seminggu setelah kejadian Mino dan Mingyu bertengkar dan cerita singkat di Rooftop, Jihan bisa lihat bagaimana Mingyu yang terus menghindar dari Mino.
"Hyuk" panggil Jihan kepada Donghyuk, saat ini sedang jamkos tetapi mereka tetap diberi tugas dan Jihan mengerjakan tugasnya bersama Donghyuk.
"Hm" gumamnya masih fokus kepada buku.
"Lu ngerasa gak sih kalau Mingyu sama bang Mino belakangan ini jauhan?."
"Gue enggak tau" balas Donghyuk tak acuh.
"Hyuk gw lagi cerita lho" kesal Jihan karena merasa diabaikan.
Jihan tidak peka terhadap kelakuannya
"Ya terus gw harus gimana Ji? Gw kan gak Deket sama mereka. Udah gak usah terlalu dipikirin, palingan masalah keluarga mereka lu gak perlu terlibat, mending sekarang kerjain tugas aja nih" ucap Donghyuk panjang lebar lalu menunjuk buku dihadapan Jihan.
Jihan berdecak kesal mendengarnya, ia pikir temannya ini dapat memberikan masukan ternyata tidak.
"Gw baru tau kalau seorang Jihan bisa ngambek" kekeh Donghyuk melihat wajah masam Jihan.
"Hm" Jihan mendengus kesal dan menatap Donghyuk datar.
Donghyuk mengacak rambut Jihan gemas, sebenarnya ia menyadari bahwa belakangan ini Mingyu dan Mino saling berjauhan, ia tidak tahu alasannya namun ia yakin bahwa itu pasti ada hubungannya dengan Jihan.
'Ayah udah nitipin lu sama gw Ji, gw gak mau sampai lu kenapa-kenapa'.
///
Jihan menatap ke arah luar dimana hujan turun membasahi bumi, lagi-lagi ia sendiri di rumah Ayahnya seperti biasa masih berada di kantor, sedangkan Bibi yang bekerja di rumahnya izin beberapa hari karena anaknya sakit.
Lama memperhatikan hujan entah mengapa membuat sesuatu seperti memaksa untuk keluar dari ingatannya, ia yang kebetulan duduk di meja belajar menelungkup kan kepalanya untuk meredam rasa sakit yang perlahan-lahan datang.
"Ayah kita mau kemana?" tanya Jihan kecil menatap Ayahnya yang sedang mengendarai mobil.
"Ada suatu tempat yang pasti Jihan suka, Jihan jadi anak manis ya bentar lagi kita sampai" jawab Joongki melirik putrinya sekilas.
"Ay ay kapten" tangan Jihan memberikan gestur hormat membuat sang ayah terkekeh dan mengacak surainya gemas.
Matanya menatap gedung-gedung tinggi yang mereka lewati, kondisi jalanan sepi karena hujan turun tidak terlalu deras namun cukup menghambat perjalanan.
Namun selang beberapa saat Jihan merasakan sang ayah yang memeluknya erat diiringi mobilnya yang terus berguling.
Jihan ingat, itu adalah ingatan kelam bagaimana ia dan Ayahnya mengalami kecelakaan dulu yang menyebabkan ia harus koma dan kehilangan banyak ingatannya.
Ia bahkan melupakan orang-orang tersayangnya, Abangnya bahkan ia sama sekali tidak mengingat bagaimana wajah Bundanya.
Walaupun ia sedikit membenci atau marah kepada Bundanya, tetapi hal itu tidak mengurangi rasa sayangnya terhadap wanita yang telah melahirkannya itu.
Percuma ia menghalau agar air matanya tidak keluar, namun cairan bening itu lolos begitu saja membasahi pipinya. Ia terisak kecil bersamaan dengan hujan yang semakin deras namun semakin lama isakan itu bertambah kuat.
"Bundaa" Isak Jihan terdengar pilu.
"Bunda Ji jatuh, lutut Ji sakit."
"Sini sayang biar Bunda obati."
![](https://img.wattpad.com/cover/225665241-288-k832315.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Missing You | Mino Ft Mingyu
FanfictionTentang Jihan, seorang gadis dengan sejuta rahasia di balik matanya. Gadis yang memiliki keinginan agar kembali bertemu dengan anggota keluarganya yang terpisah. Mengenai Mino yang ingin melindungi adik kecilnya, sekalipun harus berbohong kepadanya...