Chap 36

35 8 4
                                    

"Mingyu lupain Jihan" Ucap Sang papa yang keluar dari ruang kerjanya.

Mingyu menatap Papanya terkejut begitupun dengan Mino, ia tidak menyangka Papanya akan mengatakan itu kepada Mingyu.

"Papa."

"Kamu sudah tahu kalau Jihan itu saudara tiri kamu, sebaiknya kamu hilangkan perasaan itu Mingyu" ucap Hyunbin menatap putranya lembut.

Mingyu tersenyum miris mendengarnya, ia balik menatap Papanya.

"Kenapa baru sekarang? Kenapa baru sekarang Papa bilang itu? Seharusnya kalian semua jujur sejak awal!" marah Mingyu pergi meninggalkan Hyunbin dan Mino.

Ia mengambil kunci mobil yang terletak di atas meja, mengabaikan panggilan Papanya Mingyu segera keluar dari rumah dengan mobil.

Hyunbin menghela nafasnya melihat putranya itu "Papa mau ke kamar dulu."

Sementara Mino mengacak rambutnya frustasi, semuanya tampak rumit untuk ia hadapi.

'Mino harus apa?'

///

Mingyu menghentikan mobilnya di sebuah danau yang tampak cukup sepi, ia berjalan ke tepi danau lalu duduk disana.

Pikirannya menerawang ke saat pertama kalinya ia bertemu dengan Jihan didepan ruang kepala sekolah, Mingyu tersenyum tipis sebenarnya sejak saat itu ia sudah mulai tertarik kepada Jihan saat menatap matanya.

"Dari sekian banyak perempuan, kenapa harus kamu Ji yang jadi saudara tiri aku?" gumam Mingyu menatap danau didepannya kosong.

Lama Mingyu berdiam diri disana, ternyata matahari sudah hampir terbenam, saat akan beranjak dari sana Mingyu berhenti waktu ada suara yang memanggil ia.

"Lho Mingyu?."

Mingyu menatap perempuan yang tadi memanggilnya kaget.

"Siren?."

"Ini beneran Mingyu! Wah udah lama banget kita gak ketemu" pekik Siren terlihat senang.

Mingyu tidak tahu harus bereaksi seperti apa melihat perempuan yang pernah mengisi hatinya kini ada di depannya, perempuan yang dulu meninggalkannya tanpa alasan yang jelas.

"Gimana kalau kita ngobrol-ngobrol dulu? Aku kangen banget sama kamu" ucap Siren berharap.

"Hah? O..oke" balas Mingyu yang masih diliputi keterkejutan.

Dengan semangat Siren menarik Mingyu untuk pergi ke sebuah kedai es krim yang berada diseberang taman, sementara Mingyu hanya menurut, ingat ia belum sadar.

///

Mino mengetuk pintu kamar yang ditempati Jihan, karena tidak mendapatkan balasan perlahan Mino membuka pintu dan melihat Jihan yang sedang tertidur nyenyak.

Mino masuk ke dalam kamar dengan langkah pelan agar tidak membangunkan adiknya itu, ia duduk disamping Jihan.

"Cepet sembuh adiknya Abang" Mino mengusap kepala Jihan lembut dan sesekali menyeka keringat di dahi Jihan.

Tiba-tiba terlintas sebuah harapan agar ia bisa selalu menatap Jihan seperti ini, menemani Jihan, pergi dan pulang sekolah bersama Jihan, tapi ia tahu bahwa itu semuanya hanyalah sebuah harapan yang semu.

'Maafin Abang, ayah dan bunda Ji, tapi ini untuk kesehatan kamu'

Dengan hati-hati Mino mengecup kening Jihan sebentar, takut adiknya akan terbangun.

Officially Missing You | Mino Ft MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang