Chap 4

70 12 1
                                    

Esoknya dikediaman Jihan tiba-tiba Sang Ayah, Song Jongki ngotot untuk mengantar Jihan sekolah dengan alasan kalau pagi itu ia tak punya jadwal apapun.

"Ji ayah anterin ya, hari ini kamu gak usah bawa mobil aja" kata Ayah sambil mengikuti anak perempuan nya itu ke depan rumah dimana mobil mereka berada.

"Ji nanti pulang sore yah jadi mau bawa mobil biar cepet pulangnya" kata Jihan.

"Ayah mau ketemu kepala sekolah kamu Ji, berkas kamu kan masih ada yg harus di urus, mumpung Ayah ada waktu ya."

"Yaudah iya, ini karna ayah yg minta jadi Ji bolehin tapi jangan aneh-aneh nanti disana. Jangan centil! jangan ngelirik guru perempuan disana, jangan sok ganteng" kata Jihan sambil menatap ayahnya galak

"Iya Ji astaga bawel banget kamu ya kalau di rumah, ntar kalau di sekolah diem banget kaya batu" kata Jongki gemas.

"Udah ih Ayah nanti Ji telat" Jihan lalu menarik tangan ayahnya untuk masuk ke mobil karena supir mereka telah menunggu.

Dilain tempat dan di jam yg sama Mino menatap tak sabaran pada adiknya yang sedang memakai sepatu, entah kenapa ia ingin sekali hari ini sampai ke sekolah dengan cepat.

"Mingyu buruan ntar telat, lama banget sih lu pakek sepatu doang" ucap Mino.

"Sabar bang astaga lu kek dikejar satpol pp aja buru-buru amat" ucap Mingyu santai.

"Gak tau, tapi ayo cepet Ming" Mino berjalan lebih dulu ke mobil karena ia benar ingin ke sekolah.

"Bang tunggu buset" Mingyu lalu berlari masuk kedalam mobil karena takut ditinggalkan Saudaranya itu.

Jihan sudah sampai disekolah nya dan ya seperti yg Jihan duga, Sang Ayah menjadi pusat perhatian para siswi karena bisa dibilang wajah sang ayah masih cukup muda dan tampan diusianya yang tidak bisa dibilang muda lagi.

"Ji kamu kalau turun dari mobil selalu dapet tatapan kaya gini ya?" bisik Jongki kepada anaknya.

"Iya" Jawab Jihan melirik Ayahnya lalu menatap dingin ke para siswi yang menatap terang-terangan Ayahnya.

"Yaudah ayo anterin Ayah ke ruang kepala sekolah kamu Ji" ucap Jongki sambil merangkul pundak anak Perempuan nya itu.

Tatapan iri mulai bermunculan sepanjang jalan menuju Ruang kepala sekolah dan itu benar-benar membuat Jihan ingin marah. Apalagi ada yang tak segan-segan memuji Sang Ayah dengan suara yg tak bisa dibilang pelan.

Dari jarak yang lumayan jauh dibelakang Jihan dan Jongki, Mino dan Mingyu baru sampai di koridor sekolah dan menatap heran siapa Pria yang bersama Jihan itu.

"Eh? Jihan bareng siapa ya bang?" tanya Mingyu.

Mino yang memang sedari tadi Memperhatikan pria itu dari belakang merasa familiar dengan punggung itu. Ia seperti mengenali punggung itu tapi ia tak begitu yakin siapa pemilik punggung yang bersama Jihan.

"Bang, gw tanyain buset malah ngelamun" Mingyu menyenggol Saudaranya yg sedari tadi diam itu.

"Ayahnya kali, udah gak usah disamperin dulu gak enak ntar" Kata Mino setelah sadar dari lamunannya.

"Hm bener sih, eh jadi Jihan gak bawa mobil kan ya? Kita ajak pulang bareng aja nanti bang" Kata Mingyu semangat.

"Bentar deh, keknya gw baru sadar sekarang deh lu selalu bahas Jihan mulu di setiap kesempatan. Lu naksir Jihan ya?" Tanya Mino yang berhenti untuk menatap wajah adik tirinya itu intens.

"Hah.....hahahahaha jangan ngadi-ngadi lu bang hahaha, dah ayo ke kelas keburu masuk hahahaha" tawa Mingyu cukup mencurigakan ditelinga Mino saat ini apalagi gerak-geriknya.

Officially Missing You | Mino Ft MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang