Pagi kembali datang dan seperti sebuah kebiasaan, Jihan turun dari mobilnya pasti banyak pasang mata yang melihat setiap langkah kaki Jihan, muak memang tapi mau bagaimana lagi itu mata mereka jadi jihan gak bisa seenaknya menyuruh mereka untuk tak memandangi nya seperti saat ini.
Tapi kali ini tumben Jihan tak melihat dua kakak beradik yang biasanya ia temui di koridor sekolah setiap pagi, entahlah mungkin mereka terlambat datang atau terjebak macet pagi ini.
Saat sampai didepan kelasnya Jihan merasa aneh saat Sherin dan para teman-temannya berdiri tak jauh dari kelas Jihan dan lagi pintu kelasnya dibiarkan tertutup padahal belum ada guru dikelas itu, tapi dengan mengabaikan rasa curiganya Jihan hendak mendorong pintu itu namun Mingyu datang dan lebih dulu membuka pintu itu dan membuat satu ember berisi air kotor membasahi keduanya, meskipun Mingyu yang berdiri menghadap Jihan untuk menghalangi jatuhnya air itu tapi tetap saja membuat Jihan kena basahnya juga.
"Ji kamu gak papa?" tanya Mingyu sambil memegang pundak Jihan yang sedikit shock itu.
"Gak papa, tapi Ming-" ucapan Jihan terpotong saat Mingyu berjalan kearah sherin dan para anteknya
"Kalian kan yang niat ngerjain Jihan" ucap Mingyu dingin dengan tatapannya yang tajam membuat sherin dkk dan beberapa orang yang lewat kaget serta berjengit takut karna melihat Mingyu seperti saat ini sangat jarang sekali.
"Gw tanya sekali lagi, ini ulah lu kan."
"Mingyu" panggil Jihan pelan membuat Mingyu yang tadinya hampir meledak karna diabaikan seketika melunak mendengar suara Jihan.
"Untuk kali ini kalian lolos sama gw, kalau sampe kalian bikin kek gini lagi apalagi sampe bikin Jihan luka gw gak akan segan-segan bikin perhitungan sama kalian" ucap Mingyu lalu menarik Jihan pergi.
Mereka harus ganti baju sebelum masuk angin apalagi ini air kotor jadi mereka harus mandi terlebih dahulu.
"Mau kemana?" tanya Jihan bingung.
"Pulang" jawab Mingyu singkat.
"Kenapa pulang?" tanya Jihan lagi.
"Ji aku tau kamu tadi kaget, emang kamu bisa konsentrasi saat kamu hampir kejatuhan ember berat? Gak kan? Udah nurut aja kita pulang soal izin itu gampang oke" ucap Mingyu.
"Gak, gw gak mau pulang! Mingyu gw gak papa lagian yang harusnya lu khawatirin tuh diri lu sendiri, liat lu basah kuyup punggung lu pasti memar, gw gak mau pulang kalau pulang pun gw gak mau di rumah gw, kita ke rumah lu" ucap Jihan entahlah berapa kata yang ia keluarkan karena ini pertama kalinya Jihan berucap panjang lebar padanya dan lihat Mingyu ditatap dengan tatapan khawatir seperti saat ini, bagaimana ia tak terus jatuh pada pesona Jihan?.
"Ji gw baru tau lu sebawel ini kalau khawatir" ucap Mingyu menampilkan cengiran konyolnya.
"Tau deh gw sebel sama lu" ucap Jihan lalu kembali melangkah ke arah kelas nya mengabaikan tatapan bertanya dari setiap orang, untung saja Jihan selalu membawa baju ganti di lokernya jadi ia tak perlu susah payah untuk meminta sekretaris Ayahnya aka Maminya untuk membeli baju baru.
///
"Ji pake jaket gw nih" ujar Mingyu saat Jihan keluar dari toilet untuk mengganti seragamnya.
Jihan tak langsung menerima jaket itu "Lu pake aja, masa cuma kaos gitu" tolak Jihan, memang Mingyu hanya menggenakan kaos lengan pendek karena ia tidak membawa seragam ganti.
"Gw gampang Ji, Eunwoo lagi beliin seragam buat gw di koperasi. Udah pake aja, nanti lu masuk angin."
Gemas sebab Jihan tak kunjung mengambilnya, Mingyu memasangkan jaket tersebut di pundak Jihan.
"Udah sana masuk kelas" ucap Mingyu tersenyum manis.
Jihan hanya berdehem singkat lalu berjalan dari sana, namun langkahnya terhenti dan berbalik menatap Mingyu yang menatap Jihan bingung.
Ia berjalan mendekati Mingyu "Thanks" tuturnya tersenyum lembut dan mengusap kepala Mingyu pelan, setelah melakukan hal yang menurutnya memalukan Jihan segera pergi dari sana, pipinya tiba-tiba menghangat.
Sementara Mingyu masih menatap Jihan dengan tampang cengo Jihan barusan tersenyum kepadanya dan tadi Jihan mengusap kepalanya, aduh Mingyu pingin melebur rasanya.
'Kenapa malah Jihan yang bikin gw baper, Bundaaa'.
Jihan memasuki kelasnya, dilihatnya tidak ada guru ia tidak peduli dan terus berjalan ke mejanya mengabaikan anak-anak kelas yang menatapnya.
Ternyata ada Donghyuk yang menatapnya khawatir, pasti ia sudah tahu mengenai apa yang terjadi pagi tadi.
"Ji lu gak papa? Gw denger lu di bully sama Kak Sherin" tanya Donghyuk saat Jihan sudah duduk.
"Gak papa" balas Jihan acuh karena malas mengingat kejadian tadi.
"Beneran Ji? Terus Mingyu gimana? Dia yang nolongin lu kan" jangan salah walaupun Donghyuk bersaing dengan Mingyu untuk mendapatkan Jihan tapi dia tidak pernah membenci Mingyu.
"Semuanya baik-baik aja Hyuk" balas Jihan.
Donghyuk menghela nafasnya kemudian mengangguk, sepertinya Jihan tidak ingin membahas perihal tadi.
///
Di kelas Mino saat ini gurunya tengah keluar sebentar setelah memberikan tugas kepada mereka, Mino merasakan bahunya di tepuk dan ternyata itu adalah sahabatnya.
"Kenapa?."
P.O menarik kursi untuk duduk disamping Mino "Lu udah denger tentang Jihan dan Mingyu?."
"Mereka kenapa?" tanya Mino bingung karena tadi ia sedikit terlambat masuk sekolah.
"Tadi Jihan di Bully sama Sherin untung ada Mingyu yang nolongin, tapi Mingyu kena imbasnya juga" ungkap P.O.
"Di Bully kayak mana?."
"Mereka naruh ember yang isinya air kotor di atas pintu kelas Jihan, jadi waktu Jihan mau bukan pintu ember itu jatuh ke dia, tapi ada Mingyu yang nolongin walaupun akhirnya mereka berdua tetap kena" jelas P.O karena ia tadi sempat melihat dari kejauhan kejadian itu.
Mino mengeraskan rahang mendengarnya, ia menyesal tadi datang terlambat jika tidak Mino bisa kasih pelajaran untuk gadis pembuat onar itu.
'Gw gak bakal biarin siapapun bikin adik gw luka'
•
•
•
Hasil kolaborasi bersama AfaZahrah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Officially Missing You | Mino Ft Mingyu
FanfictionTentang Jihan, seorang gadis dengan sejuta rahasia di balik matanya. Gadis yang memiliki keinginan agar kembali bertemu dengan anggota keluarganya yang terpisah. Mengenai Mino yang ingin melindungi adik kecilnya, sekalipun harus berbohong kepadanya...