Chap 2

80 12 0
                                    


Pagi hari dimeja makan yang terdiri dari Ayah dan anak itu cukup hangat meski hanya mereka berdua disana.

"Ji nanti kalau bawa mobil hati-hati ya jangan ngebut" Ucap Ayah Jihan.

"Eh jihan boleh bawa mobil Yah?."

"Iya boleh, tapi ada syaratnya...."

"Duh Ayah mainnya syarat-syarat" kata Jihan.

"Gampang kok syaratnya" balas Jongki menaik turun kan alisnya ganteng.

"Yaudah apa" ucap jihan pasrah.

"Masuk Ekskul apa gitu disekolah kamu yang baru, jangan kek dulu disekolah lama. Sosialisasi gitu lho Ji biar kamu punya banyak temen, terus biar kamu bisa ajak temen kamu ke rumah nemenin kamu. Ayah suka gak tega kalau kamu sendirian mulu di rumah setiap ayah belum pulang kerja" ucap Sang Ayah menatap anak perempuan nya itu sayang

"Yah Ayah kan tau Ji gak bisa apa-apa" kata Jihan memelas

"Ji kamu kan jago tuh main basket, dulu di Singapur kamu selalu bisa ngalahin Ayah tuh berarti kamu jago."

"Yaudah deh iya" akhirnya Jihan menerima syarat Ayah

'Demi Mobil' Batin Jihan menatap Ayahnya cemberut

"Yaudah sana berangkat, liat udah jam 6" ujar Jongki.

"Iya Ayah, Ji pergi dulu yaaaa" ucap Jihan yang memakai tas nya lalu mendekat untuk memeluk sang ayah seperti kebiasaan nya setiap pagi sebelum ke sekolah.

Sesampainya disekolah dan memarkirkan mobilnya lagi-lagi Jihan mendapatkan banyak tatapan yang membuatnya jengah. Hey dia bukan makanan yang harus ditatap seperti itu.

Mengabaikan tatapan-tatapan itu, Jihan berjalan santai menuju kelasnya. Saat di koridor Jihan bertemu Mingyu yang juga baru datang dan Jihan bisa melihat pria yang kemarin memanggil Mingyu dikelasnya, Song Mino

"Pagi Ji" sapa Mingyu yg sudah berjalan beriringan disamping Jihan sementara Mino berjalan dibelakang menatap Jihan lekat.

"Hm" dehem Jihan sebagai jawaban

"Bawa mobil Ji?" Mingyu tau ini basa basi karena tadi ia sempat melihat Jihan turun dari mobil yang diparkirnya

"Iya" jawab jihan dingin, sebenarnya dia kurang nyaman karena ia bisa merasakan Mino yang sedang menatapnya sekarang

"Oh ya ji kenalin ini Abang gw, Song Mino" Ucap Mingyu menarik Mino untuk berjalan disampingnya

Jihan melirik sebentar "Jihan" lalu kembali fokus berjalan. Ia tahu itu kurang sopan, namun ia merasa tidak nyaman atau entahlah, Jihan hanya merasa harus menghindari tatapan Abang dari Mingyu itu.

"Bang, lu jangan natap Jihan gitu amat. Takut anaknya tuh" ungkap Mingyu menatap Mino.

"Eh, sorry. Abisnya lu cantik sih" Mino sungguh tidak sadar akan apa yang keluar dari mulutnya tadi.

Jihan menatap Mino yang berada di samping Mingyu. Mata Mingyu yang salah melihatnya atau memang benar ia melihat Jihan samar-samar tersenyum setelah mendengar perkataan Mino.

Ternyata mereka telah sampai di kelas Jihan. Tanpa mengatakan sepatah katapun, Jihan langsung masuk ke dalam kelasnya. Meninggalkan kedua pria itu dengan tatapan cengo nya.

"Dingin amat tu anak" celetuk Mino.

"Bukan lagi Bang, ngomongnya aja gak pernah lebih dari tiga kata" balas Mingyu mengingat-ingat kejadian kemarin.

"Yaudah masuk sana, gw mau ke kelas bye" ucap Mino yang pergi meninggalkan adiknya itu didepan kelas.

///

Officially Missing You | Mino Ft MingyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang