Jam empat pagi, aku terjaga dan aku rasa badan aku dipeluk seseorang. Aku pandang tangan yang merangkul aku ketika itu dan aku nampak jam yang terletak elok pada pergelangan tangan itu.
Aku cuba mengalihkan badan aku tapi rangkulan itu terlalu rapat dan erat. Aku cuba mengalihkannya tapi si pemeluk itu seolah-olah menggamkan tangannya pada tangan aku.
"Where do you think you are going huh?" Suaranya menggumam perlahan di bibirku. "Saying 'I hate you' to me over a phone, went out with my ex, you think I will let you go just like that?"
"Danny, my roommate adalah."
"No, he's not. I gave him RM300 so he can get out from the room so I can be with you here."
"Daniel, lepaslah!"
"If not, you nak buat apa? You nak jerit? Well I would love to make you jerit but you knowlah in what way." Menggigil aku dengar dia cakap macam tu wey. Sumpah menggigil. "I have lots of thing to ask you, Jonathan."
"Bluek tak nak jawab. Ingat dia je ke yang ada soalan."
"Fine! Then let's communicate. Our relationship ruined due to our lack of communication don't you think so, Jonathan?"
"Yes it is because one of was so narcissist and full of himself..."
"And he promised to change, Jonathan." Dia memintas ayat aku. "And can we stop blaming each other?"
"I didn't mean to but you made me do this, Daniel."
"Okay, then let's try it once more. Ask me everything you want to."
Aku berpusing memandang dia dan dia juga memandang aku dengan mata sayunya. Aku pegang tangannya.
"Since when you're here?" Seriuslah, Jonathan? Itu soalan kau boleh fikir?
"Since almost one tadi. And I've been hugging you from two o'clock." Dua jam bapak ah! "And I just found out you are cuter when you sleep. All the stress dealing with me macam, hilang like that."
Damn, he really acknowledge himself as a stress for me. Well, he is.
"Kenapa kau keluar dengan Aiman?"
Dia tersenyum dan muka aku dipegangnya. "It was nothing, Jonathan. Guna ada je sekali semalam."
"And why didn't you tell Tasha about it? Sebut nama Aiman tu je?"
"Because I want to see your reaction. Also sebab Tasha and Aiman ada beef among dorang which I tak nak cerita banyak..."
"See?! You hide stuffs from me and expect I will not hide anything from you."
"I'm not hiding anything, Jonathan. I swear I'm not. It just that I pun tak apa jadi between them two. Kau sendiri tahu kan yang people been wanting me left and right and sometimes, I make two people been fighting. It just happened."
Aku diam dan mengulum kata makian. Kemudian aku memeluk dia. Aku cuba untuk tidak menangis tapi macam nak menangis jugak.
"Are you sobbing?" Danny ni babilah! Takkan aku gelak mengilai pulak kut.
"I asked for a break. Bukannya breakup. Basic English pun tak tahu ke?" Aku menepuk bahunya lembut.
"Faham, Jonathan. And I'm fine with it. But kan, what were you doing with Natascha?"
Aku pun ceritakan kepadanya tentang perkenalan kami and where it leads us now. Juga part Tasha back up aku ketika kami bertembung dengan Aiman.
"So you've met Aiman already?"
"Yeah and can tell dari mana dia belajar jadi mulut savage tu."
"Excuse you, were you trying to address me?"

ANDA SEDANG MEMBACA
Spotlight (Razif Haydar 2)
Teen Fiction"Got a long list of ex-lovers that will tell you I'm insane..." Danny Aduka, model terkenal panas baran. Jonathan Bruce Williford, jejaka humble tak punya apa. Mereka jatuh cinta dalam kondisi kebetulan. Tapi tak semua orang senang melihat kita b...