Chapter-9

6.8K 589 52
                                    

Haiii balik lagi😁Suka banget deh sama antusias kalian buat cerita abal abalan ini, pokoknya makasih buat semua pembaca saya. Tunggu dulu seperti biasa sebelum baca klik★biar saya semangat ngetiknya. Jangan lupa follow saya jg:)
.
.
.
.
.
.
HAPPY READING GUYS...

"Loh Li kamu gak ada kelas lagi? Kamu ngapain di depan kelas aku?" Tanya gadis mungil itu dengan wajah kaget. Ali yang memang saat ini memasuki jam olahraga lebih memilih untuk sebentar mengecek kondisi kekasihnya, ya memang kemarin sempat drop akibat maagnya kambuh. "Aku khawatir sama kamu. Jadinya aku kesini dulu baru nanti ke lapangan" Jawab Ali dengan mimik wajah memang tampak khawatir. "Iss aku tuh udah gak papa tau" Jawab gadis itu sembari tersenyum tulus.

"Prilly, gue boleh minjem novel lo gak?" Teriakan teman sebangku Prilly, membuat gadis yang tampak asyik berbincang bincang dengan kekasihnya mendadak menoleh. "Iya pinjem aja" Jawab Prilly setengah teriak.

Rosalie Asyprillyta gadis cantik  blasteran Indo-Belanda, memiliki tubuh mungil, ramput pirang di bawah bahu dan salah satu siswa pintar di sekolahnya. Dia adalah siswa SMA Pelita Jaya, Prilly masih kelas 10 saat ini, sikapnya yang ramah, sopan dan kalem membuatnya di sukai banyak orang. Termasuk Most Wanted ini, Dereen Malichal. Cowok itu biasa di sapa dengan Ali, ketua basket dan sekaligus ketua osis di SMA Pelita Jaya. Ali kini telah menginjakkan kaki di kelas 12 SMA, ia dua tahun lebih tua dari Prilly. Sejak Masa Orientasi Siswa, Ali sudah sangat menginginkan Prilly, tapi sayang sikap Prilly yang cuek terhadap cowok membuat Ali melakukan banyak cara, termasuk  membuat Prilly selalu terkena hukuman. Ya Ali lakukan itu agar bisa lebih dekat dengan gadis pujaannya. Dan hasilnya, hubungan mereka sudah terjalin hampir 5 bulan ini.

"Kamu siap siap olahraga gih Li, aku juga mau ngerjain tugas" Pintah Prilly lembut seraya mengelus tangan kekasihnya itu. "Tapi kamu bener benar gak kenapa napa kan?" Tanya Ali sekali lagi. Wajar saja, Ali begitu sangat perhatiaan dengan pacarnya ini, ia masih ingat susahnya untuk mendapatkan hati seorang Prilly, makanya ia sangat peduli akan semua hal tentang gadisnya ini. "Iya Ali aku gak papa. Nanti istirahat kita ke kantin bareng deh" Bujuk Prilly sambil memamerkan deretan gigi gigi rapinya itu. Alipun akhirnya bisa terenyuh atas bujukan kekasihnya itu.

"Ya udah deh, aku ganti baju olahraga dulu" Ucap Ali mengelus pucuk kepala Prilly sembari berjalan menjauh.

Ali yang kini telah siap dengan seragam basketnya, mulai memainkan permainan yang melambungkan namanya di sekolah, bahkan di luar sekolah sebagai pemain basket handal. Ia mulai mendrible bola basket memantul mantulkannya di lantai, dan dengan mudah memasukkanya ke dalam ring basket.

"Good Ali. Bapak gak salah dua tahun ini pertahanin kamu sebagai ketua basket" Sanjung guru Olahraga tersebut dengan menepuk pundak Ali. "Makasih Pak" Jawab Ali tersenyum.

Jam olahraga berlangsung selama satu jam tiga puluh menit, dan waktu itu sudah tiba saatnya. Ali melihat Prilly kekasihnya berdiri di pinggir lapangan sambil membawa handuk dan botol minuman. Walaupun banyak cewek cewek yang melakukan itu kepada Ali, tetap Ali akan memilih minuman dan handuk yang dibawah oleh Prilly kekasihnya. Perlahan lahan Ali melangkah menghampiri Prilly, yang terlihat kepanasan akibat sinar matahari pagi menjelang siang ini cukup terik.

"Nih minum dulu" Ucap Prilly seraya memberikan botol air itu kepada Ali. Ali langsung meneguk air mineral tersebut, sembari Prilly mengelap sisa sisa keringat yang bercucuran di dahi pacarnya itu. "Kamu mau nganterin aku ke kelas gak? Aku mau ganti baju bentar trus kita ke kantin?" Tanya Ali sambil membuang botol bekas minumnya yang sudah benar benar habis itu. "Iya Li, kan tadi aku udah janji buat makan bareng di kantin. Soalnya aku gak masak hihihi" Kekeh Prilly. Ali langsung menggandeng tangan Prilly menuju lantai atas kelas Ali,banyak pasang mata melihat mereka dengan perasaan memuja dan menganggap mereka pasangan yang cocok dan serasi, dan ada pula yang tidak suka atau merasa cemburu melihat hubungan mereka.

Married an Employee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang