Chapter-32

6.6K 477 61
                                        

Wahh satu chapter lagi tamat guys😊
Seperti biasa sebelum dibaca vote dulu biar makin semangat ngetiknya.
.
.
.
.

Happy Reading guys...

Ali baru saja menyelesaikan meeting pagi itu. Senyum mengembang dibibirnya mengetahui jika kerja sama antar negara itu berjalan dengan lancar. Ponsel miliknya tiba tiba berdering nyaring, tertulis nama Reno, yang tak lain adalah supir yang mengantar Prilly untuk cek up ke rumah sakit.

"Iya Halo,Ren kenapa?" Tanya Ali terus berjalan menuju ruangannya.

"Halo tu...tuan. Anu...itu Nyonya Prilly, Nyonya Prilly hilang"

Bagaikan disambar petir disiang bolong, Ali shock bukan main mendapat kabar jika istrinya hilang. Pasalnya Prilly yang ia tau tidak memiliki musuh ataupun hal sejenisnya. Tapi bagaimana bisa istrinya itu di culik. "Ini gimana sih Reno. Gimana bisa istri saya diculik hah! Sayakan selalu pesen sama kamu, jagain Prilly kalau saya gak ada!" Ali sudah marah bukan main, pikirannya tiba tiba kacau tak karuan mendengar kabar yang menyakitkan itu.

"Maafkan saya tuan, Nyonya Prilly menyuruh saya tunggu dimobil dan..."

"Share lokasi kamu sekarang, saya butuh penjelasan secepatnya" Ali buru buru untuk keluar dari kantornya menuju parkiran khusus Presdir. Ia sudah tak memikirkan apa apa lagi kecuali istri calon bayinya yang diculik entah siapa.

"Ya Tuhan cobaan apa lagi ini" Ali memukul mukul stir mobilnya, wajahnya sudah merah padam menahan amarah dan juga rasa sedih yang menusuk nusuk hatinya.

Dua puluh menit dalam perjalanan,Ali tiba do parkiran rumah sakit. Ia langsung menghampiri Reno yang tengah berdiri panik di depan mobil hitam yang ia gunakan mengantar Prilly tadi pagi.

"Dimana Prill? Lo gimana sih Ren. Gue tugasin buat jaga istri gue. Tapi ini" Ali langsung memarahi Reno ketika sudah tiba di parkiran rumah sakit. "Maaf Tuan. Saya...saya udah mau menemani nyonya tapi,nyonya menolak" Dengan takut Reno menjawab sambil menunduk. Dalam situasi ini, Reno benar benar takut untuk menatap wajah bosnya itu, apa lagi Ali saat ini terlihat begitu marah.

"Aaaissss...lo udah cari Prilly di rumah sakit ini?"

"Su...sudah tuan. Tapi gak ada. Bahkan cctv rumah sakit ini hanya memperlihatkn nyonya keluar dari ruangan cek up kandungan" Jelas Reno tampak sudah berkeringat dingin. Ali mengacak acak rambutnya frustasi. Ia bingung istrinya berada dimana dan siapa orang yang berani menculik Prilly.

"Ini pasti ulah Aletta. Emang kurang ajar ya tu cewek" Ali berumang dengan mengggertakkan giginya, dan tuduhannya itu sadari tadi memang sudah menuju kepada Aletta. "Reno lo pulang kabari semua keluarga kalau Prilly hilang. Gue bakal coba cari dia" Pintah Ali kemudian menepuk pundak Reno.

"Baik Tuan. Hati hati Tuan" Balas Reno.

Ali kemudian kembali memasuki mobilnya. Lantas melaju dengan kecepatan tinggi. Tak perlu di tanya lagi arah tujuannya saat ini adalah rumah Aletta. "Awas aja Aletta,kalau memang dia yang menculik istri gue. Gue gak bakal segang segang menjarain lo seumur hidup" Gumam Ali dengan sorot mata tajamnya.

***

"ALETTA!!! KELUAR LO!" Sifat bar bar Ali kembali mendarah daging, ia langsung menerobos masuk ke dalam toko ketring Aletta sambil teriak teriak. Tak peduli beberapa pasang mata melihatnya jengkel dan semacamnya, yang ia butuhkan adalah menemui Aletta agar istrinya dapat ia temukan.

"Pak Ali? Ada apa ya Pak teriak terika di tokoh saya" Ujar Aletta masih terlihat tenang sambil memperlihatkan senyum kepada karyawannya sebagai isyarat baik baik saja.

"Dimana Prilly hmm? DIMANA ISTRI GUE!" Ali kembali mengeraskan volume suaranya,membentak Aletta di hadapan para pembeli dan juga karyawan ketringnya. Aletta tersentak kaget,mendengar suara bentakan marah itu dari mantan bosnya sekaligus suami sahabatnya. "Ma...maksud bapak apa ya? Saya gak pernah ketemu Prilly Pak" Ujar Aletta takut takut, ia masih bisa mengontrol getaran tubuhnya.

Married an Employee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang