Seperti biasa, sebelum membaca klik★ dulu,biar aku semangat😅. Jangan lupa follow aku juga😉Btw Typonya banyak loh😬
.
.
.
.
.
Happy Reading guys"Pak saya gak papa nginep di sini?" Tanya Prilly yang sadari tadi sudah menguap di sofa ruang tamu milik Ali. "Gak boleh, belum sah" Sahut Ali sembari menyeruput jus wortel yang Prilly buat. Prilly memutar bola matanya jengah akan tingkah laku Ali yang membingungkan baginnya, bagaimana tidak? Ali seperti membuatnya merasa di cintai, bahkan merasa jika Alinya yang dulu telah kembali. Namun disisi lain,sikap Ali terhadapnya tidak pernah lembut atau sehangat dulu, malahan Prilly berpikir Ali memiliki dua kepribadian ganda, aneh bukan? Mau gimana lagi, Ali tidak pernah memperlihatkan tanda tanda jika ia telah mengingat semuanya. Bahkan, ia sendiri tidak pernah bersikap romantis kepada Prilly.
"Ya udah Pak saya di sahkan saja!"
Byyuuurrr...
Jus wortel yang begitu indahnya Ali minum langsung tersembur keluar akan mendengar ucapan Prilly yang dimintah di sahkan itu. Bola mata Ali sontak membulat sempurna dan ya dia menatap Prilly dengan tatapan seolah olah Prilly itu adalah mangsanya. "Apa?"
"Iya Sahkan saya Pak" Prilly lagi lagi berucap dan ini di tambah iya bergelayut di lengan kekar milik Ali. "Baik, saya sedia sahkan kamu" Prilly pikir Ali akan menolak, Prilly pikir Ali akan mencemoh atau sekalian mengusir dirinya,tapi ini? Ali justru meng-iyakan permintaannya, membuat kupu kupu di perutnya menggelitik menebarkan pancaran kebahagiaan. "Hah? Bapak serius?" Prilly tak percaya, ia menatap Ali mencari suatu kebohongan, namun yang ia dapat muka sebuah keseriuasan dalam wajah datar itu. "Kamu pikir saya main main soal pernikahan" Gertak Ali dan ya Ali lagi lagi tersenyum.
"Pak bentar, bapak gak salah makan atau gimanakan? Kok jadi kayak gini?" Tangan lembut milik Prilly terangkat memegang kening Ali,ia takut jika Ali yang di depannya ini cuma ngelantur gak jelas. "Ya gak lah. Ini saya" Pungkas Ali sambil menggandeng tangan Prilly duduk di sofa. "Ta...tapi kenapa bapak... ma..mau.."
"Karena kamu sudah dekat dengan keluarga saya. Kamu juga bukan orang asing. Kamu cuma bisa bantu saya buat cinta sama kamu" Ada sedikit rasa kecewa yang Prilly rasakan akan kalimat kalimat Ali, ia pikir Ali telah mengingat semuanya, ia terlalu berbangga diri, jika Ali mencintainya, namun nyatanya cuma karena dia dekat dengan keluarga Ali. "Ohh begitu Pak" Prilly memaksakan senyumnya, walaupun jujur di dalam hatinya sangat sakit, ia kira Ali sungguh mencintainya. 'Harusnya gue sadar diri' Pikirnya.
"Ya sudah, saya anterin kamu pulang" Ali beranjak dari duduknya, merapikan pakaianya yang agak sedikit kusut. "Saya gak boleh nginep aja Pak" Ucap Prilly sepontan sambil tersenyum memamerkan deretan gigi gigi rapinya. Ali lagi lagi menatap Prilly datar, entahlah gadis ini selalu saja membuat cara agar hatinya berdetak kencang tak beraturan. "Astagafirullah Prilly!"
"Hehehe becanda Pak. Ntar kalau saya udah sah, baru deh bisa bobo sama Pak Ali" Pungkas Prilly sambil bergelayut di lengan kokoh Ali. Tidak ada penolakan dari Ali ketika Prilly gergelayut dengan manja di lengannya, malahan ia rasa sangat nyaman saat gadis itu selalu berada di dekatnya. Seperti sejak delapan tahun lalu.
Sekitar lebih tiga puluh menit. Mobil lamborghini milik Ali sudah terparkir indah di depan rumah sederhana milik Prilly. Prilly langsung turun dari mobil diikuti pula dengan Ali, karena tidak mungkin dan tidak akan pernah Ali membukakan pintu mobil untuknya seperti pasangan pasangan pada umumnya,apalah dia dijadikan pacar dadakan, dilamar juga dadakan, tanpa ia tau apakah Ali mencintainya.
"Makasih ya Pak udah ngelamar saya mendadak" Kekeh Prilly menatap Ali yang terlihat biasa biasa saja, padahal ia pikir Ali akan salting atau apalah semacamnya ketika ia goda. "Hm, kamu masuk gih. Saya juga mau pulang" Sahut Ali, dan ini terdengar sangat lembut bagi Prilly. "Hah...eh... Iy..ya.. Pak hati hati" Nah malahan dia yang salting. Buru buru Prilly segera masuk sebelum Ali melihat wajahnya yang memerah akan salting mendadak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married an Employee
RomanceDia Dereen Malichal, pengusaha sukses nan mudah berumur 25 tahun. Wajah yang tampan, sudah ia miliki sejak Ali dilahirkan kedunia ini.Alis tebal, bulu mata lentik, rahang kokoh, wajah mulus, hidung mancung dan bibir tipis berwarna pink mudah, sunggu...