Chapter-16

7K 555 105
                                    

Jangan lupa klik★ sebelum membaca🤗 Jangan lupa juga follow aku😉Oh ya sekalian diingatkan Typonya banyak, maafin😅

Happy Reading guys...


Bram baru saja tiba di kantor milik Ali,  stelan jas biru gelap dengan wajah gagah blasteran miliknya membuat para mata wanita wanita menatapnya memuja. Namun satu yang paling Bram inginkan, Prilly. Sekretaris Ali yang berhasil mencuri hatinya. "Permisi, Presdir ada ?" Tanyanya kepada bagian penjaga depan pintu.

"Oh ada Pak, kebetulan beliau sedang di ruangannya" Sahut Penjaga tersebut dengan sopan. Bram sudah di kenal di perusahaan ini sebagai teman sekaligus rekan kerja Ali, jadi sangat mudah baginya untuk keluar masuk di perusahaan megah nan elegan ini.

Bram tersenyum penuh arti mendapati Prilly yang tengah sibuk berkutat dengan laptop dihadapannya, ya ruangan Prilly berada tepat di depan ruangan Ali. "Prilly kan?" Bram memulai percakapan dengan menampilkan senyum berwibawah khasnya. Prilly mendongngakkan kepalanya menatap siapa yang tiba tiba datang dan langsung menyebut namanya itu.

"Emm Pak Bram?" Tanya Prilly ragu ragu, ia takut jika salah orang. "Nah, kamu masih kenal saya" Bram tersenyum bangga, rupanya gadis yang berhasil mencuri hatinya itu masih mengingatnya dengan jelas. "Em bapak mau ketemu Pak Ali" Prilly tidak basa basi dengan Bram, ada rasa mengganjal tiap kali dia melihat Bram. Entahlah perasaan apa itu.

"Ah gak juga,saya mau ketemu kamu"

"Tapi saya sibuk Pak, banyak pekerjaan. Permisi" Prilly langsung menghindar, ia memilih untuk ke ruangan Accounting menemui Anya, kentimbang melihat Bram yang bersikap sok dekat dengannya.

'Sial tuh cewek. Tunggu aja waktu permainannya' Bram langsung berlalu, ia masuk ke dalam ruangan Ali dengan rahang mengeras menahan amarah.

Didalam ruangan bernuansa gold itu, Ali terlihat sibuk dengan komputer di hadapannya serta beberapa berkas dan dokumen berserakan di atas meja kerja. Bram langsung duduk di kursi depan Ali dengan kaki ia naikkan sebelah di kaki yang satunya. Karena terusik, Ali melirik sebentar siapa orang yang datang, ketika mengetahui itu Bram, Ali sejenak menghentikan aktivitasnya itu. "Sibuk banget lo Li" Canda Bram sambil melempar kulit kacang kepada Ali.

"Biasa perusahaan tengah meningkat ningkatnya,jadi banyak masalah yang harus gue urus" Balas Ali kembali berkutit dengan laptop. "Lo tumben kesini" Lanjut Ali sambil bertanya dengan pandangan masih fokus di laptop hitam berlogo apel kegigit itu.

"Bosen aja di kantor, kantor gue yang disini gak ada apa apanya di banding lo" Tutur Bram sambil tertawa kecil. Ali tersenyum simpul untuk menanggapi ucapan dari Bram ini. "Gak lah,biasa aja kok"

Senyum sangar terpancar bengis di wajah tampan milik Bram, seakan akan menganggap Ali tengah meremehkan bisnisnya itu. Padahal jika di ingat ingat, kedua pria tampan ini begitu dekat sadari mereka kuliah walaupun jarak usia cukup jauh. Tapi hanya karena persaingan bisnis dan ketertarikan kepada wanita, Bram berubah menjadi sosok yang menakutkan.

"Lo tau rumahnya Prilly?" Tanya Bram tiba tiba. Mendengar nama calon istrinya di sebut,Ali seketika menghentikan aktivitasnya itu. "Ngapain lo cari tahu soal calon istri gue" Pungkas Ali penuh penekanan pada kalimat calon istri. Bram sontak membulat sempurna, jadi Prilly? Pacarnya Ali gitu? Sejak kapan?

"Maksud lo?"

"Prilly pacar gue. Sejak SMA, gue baru balik lagi sama dia, gue juga udah ngelamar dia" Balas Ali berusaha santai. Ali tahu, Bram memiliki rasa lebih kepada Prilly, namun ya dia berusaha untuk menutupinya.

"Wah gue gak tau Li, selamat ya. Kalau gitu gue permisi dulu. Masih banyak urusan" Putus Bram akhirnya berlalu meninggalkan Ali yang menatapnya heran.

Married an Employee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang