Seperti biasa sebelum dibaca jangan lupa klik★ Btw Typonya banyak😅 Jangan lupa follow aku ya😉
Happy Reading guys
.
.
.
."AAAAAALLLLIIIIIII.....!"
Ali yang mendengar suara teriakan Prilly yang begitu nyaring, langsung mempercepat larinya, ia tahu dan ia rasa sebuah mobil truk melaju begitu cepat dari sebelah kirinya dan hampir membuatnya kembali mengalami kecelakaan. Beruntung ia bisa selamat,walaupun jantungnya sudah hampir copot. "Huh hampir aja" Gumamnya dengan wajah pucat pasi dengan jantung yang berdetak begitu cepat.
"Woyy kalau nyebrang lihat lihat dong" Teriak supir truk tersebut dengan emosi, lantas kembali melaju dengan kecepatan yang ia pelankan.
Ali hanya diam mematung melihat pengemudi itu marah marah terhadapnya, lagipula itu bukan sepenuhnya salahnya, mobil itu melaju begitu cepat tanpa memikirkan apakah ada orang yang akan menyebrang. "Huh! Allah masih baik nyelamatin gue" Gumam Ali sambil mengelus dadanya. Ia lantas memasuki minimarket, tanpa lama mengambil beberapa cemilan dan juga minuman. Tak mau berlama lama,Ali kembali menyebrang dan itu lebih hati hati untuk segera menemui Prilly yang ia yakini jauh lebih kaget darinya.
"Hiks...hiks...hiks...ka...kamu gak papa kan" Benar bukan, gadis mungil itu justru menangis terisak risak sambil memperhatikan Ali dari ujung rambut hingga ujung kakinya. Prilly bahkan menyentuh Ali, ia benar benar takut. Dengan cepat Ali merengkuh tubuh mungil Prilly memeluk gadis itu penuh sayang, tubuh Prilly bergetar hebat, Ali tau Prilly pasti sangat khawatir terhadapnya.
"Ussstt udah udah,aku gak papa" Ali menenangkan Prilly, ia mengelus rambut gadis itu penuh perhatiaan, sambil ia mengelus pundak Prilly. Prilly masih terisak, ia semakin mengeratkan pelukannya di tubuh gagah milik Ali.
"A...aku takut kamu kenapa napa Ali" Prilly semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Ali, seolah olah Ali itu tempat ternyamannya untuk saat ini.
"Aku gak papa, kamu udah dong nangisnya. Janji aku gak bakal kenapa napa. Aku akan trus selalu sama kamu" Pungkas Ali serius menatap manik mata hazel milik Prilly. Prilly mendongakkan kepalanya itu menatap iris hitam legam milik Ali, terdapat keseriusan dan ketulusan di mata itu, membuat dirinya sudah merasa baik baik saja.
"Kamu seriuskan?" Tanya Prilly memastikan dengan mata terfokus pada wajah Ali. Dengan cepat Ali mengangguk lantas mencium kening kekasihnya lama.
"Ya udah aku antar kamu pulang. Udah sore juga" Putus Ali lantas membukakan pintu mobil untuk Prilly. Prillypun masuk, walaupun masih dengan rasa trauma akan kejadian barusan.
Sepanjang perjalanan Prilly hanya diam sambil menatap kosong jalan raya yang tampak ramai itu, kejadiaan tadi sukses membuatnya berubah drastis menjadi sosok pendiam, trauma masa lalu seolah olah hampir terulang kembali. Ali menggenggam tangan Prilly, kemudian mencium penuh kasih sayang. Prilly terenyuh mendapat perlakuaan romantis dari Ali, ia menoleh sembari tersenyum haru. "Gak usah di pikirin ya. Aku juga gak papa" Ucap Ali penuh kelembutan berusaha untuk menenangkan Prilly.
"Janji,gak bakal gitu lagi?" Prilly mengacungkan jari kelingkingnya, lantas Ali menautkan jari kelingkingnya seraya tersenyum. "Aku janji".
***
Malam hari kembali menyapa, bintang bertaburan penuh dilangit malam. Hawa dingin terasa menusuk tulang tulang. Prilly berdiri di balkon kamarnya, ya di rumah milik Omnya, orang tua Martin. Ia tersenyum menatap langit itu yang di taburi berjuta bintang disana. "Mah Pah, andai aja kalian masih hidup. Pasti kalian bahagia ngelihat aku nikah" Air mata Prilly kembali menetes, ia menerawang jauh masa masa indah ketika keluarganya masih lengkap. Prilly kemudian beralih mengambil ponsel miliknya, disana ada fotonya dan foto Anya yang tengah bergandengan sambil tersenyum.
![](https://img.wattpad.com/cover/223096418-288-k237565.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Married an Employee
RomanceDia Dereen Malichal, pengusaha sukses nan mudah berumur 25 tahun. Wajah yang tampan, sudah ia miliki sejak Ali dilahirkan kedunia ini.Alis tebal, bulu mata lentik, rahang kokoh, wajah mulus, hidung mancung dan bibir tipis berwarna pink mudah, sunggu...