Chapter-35

1.4K 163 18
                                    

Hai hai aku balik lagi hihihi. Seperti biasa sebelum di baca vote dulu yaaa hehehe...

Happy Reading guys....

Lima tahun setelah kejadian itu, keluarga Ali maupun Prilly sudah kembali pada kehidupannya seperti biasa. Ali dengan aktivitasnya menjadi seorang bos, dan Prilly yang resign menjadi karyawan Ali, lebih memilih meggeluti dunia kuliner, yakni membuat Caffe cake dan Dessert yang ia beri nama Ily Sweet Cake. Toko Cake dan Dessert milik Prilly bisa di bilang cukup terkenal, akan dengan rasa cake serta Dessert yang unik unik dan tempatnya yang terkesan instagramble, banyak kalangan remaja maupun dewasa setiap saat memenuhi Caffe milik Prilly itu.

Sudah lima tahun ini ia dan Ali berusaha untuk memiliki keturunan, namun masih belum membuahi hasil. Segala cara ia lakukan, dari promil ke,dokter yang mahal mahal sampai minum ramuan atau jamuan jamuan tradisional, tapi Prilly belum memperlihatkan tanda tanda kehamilannya.Ia terkadang sedih bahkan menangis menyaksikan betapa bahagia keluarga kecil yang baru saja menikah dan langsung hamil. Tapi dirinya? Sudah lima tahun berlalu, tapi Tuhan belum juga memberikan hadiah terindah di rahimnya setelah keguguran empat tahun lalu. Prilly mengulas senyum ketika ia kedatang pengunjung baru dengan perut besar, ya seorang wanita hamil. Prilly yang langsung turut melayani pengunjung itu.
"Selamat datang di Ily Sweet Cake, ada yang bisa saya bantu?" Sambut Prilly begitu ramah sambil mengulas senyum tulus kepada wanita hamil itu.

Wanita tersebut membalas senyuman Prilly. "Hemm saya lagi ngidam kak, pengen banget makan Dessertnya Ily sweet" Ujar Wanita itu antusias. "Wah kebetulan kami baru saja launcing menu baru, yaitu Vanilla coco karamel" Ujar Prilly dengan senyumnya sambil melirik perut wanita hamil itu. "Wahhh namanya aja udah enak apa lagi rasanya. Ya udah saya pesen itu aja,3 box ya kak" Ujar wanita hamil itu dengan senyumnya. Seraya menunggu pesan yang sedang Chef buat untuknya.

Prilly perlahan lahan berjalan menghampiri wanita hamil itu yang sedang tersenyum sambil mengelus elus perutnya yang membuncit. Prilly duduk di samping wanita itu sambil tersenyum ramah. "Udah berapa bulan Mbak?" Tanya Prilly antusias dengan mata berbinar menatap perut buncit wanita itu. "Jalan 6 bulan kak" Ujar perempuan hamil itu. Prilly kembali tersenyum, namun senyumnya sangat lirih seolah olah ia iri melihat perempuan di luar sana dengan mudahnya hamil, tanpa capek capek promil seperti dirinya. "Sehat sampai lahiran ya mbak. Doain saya ya mbak biar bisa hami juga" Prilly lagi lagi tersenyum dengan tangannya terangka mengelus perut wanita hamil yang sedang duduk di sampingnya. "Aamiin, demoga Allah permudah untuk kakak hamil ya" Tangan wanita itu terangkat mengelus perut rata Prilly sambil berdoa baik agar kehamilannya bisa tertular pada owner Ily Sweet Cake ini. 

Tidak lama setelah itu, seorang waiter membawa dessert box milik perempuan itu. "Permisi bu, ini dessertnya, totalnya 150 ribu" Ucap Waiter itu ramah. Wanita hamil itu mengelurkan uang seratus dan uang lima puluh ribu dari dalam dompetnya, kemudian memberikan kepada waiter lalu mengambil dessert box miliknya. "Oh ya kak, saya permisi dulu. Semoga bisa jadi langganan di caff kakak" Wanita hamil itu beranjak dari duduknya sambil memegang pinggangnya untuk meringankan rasa lelah yang hampir setiap hari ia rasakan. "Iya Mbak, semoga suka" Wanita hamil itu menjawab ucapan Prilly dengan anggukan dan tersenyum.

***

Pujul 20:40 WIB Prilly duduk termenung di pinggir tempat tidurnya. Ia menatap nanar perutnya yang rata, entah kapan membucit diisi oleh sosok janin yang sudah lama ia idam idamkan. Kondisi rahim Prilly memang tidak sesubur wanita di luar sana. Ia memiliki kista sepanjang 10cm yang terus ia usahakan mengobatinya,apalagi kista itu baru ketahun setelah ia kontrol saat keguguran 4 tahun lalu. Ia tidak mau melakukan operasi pengangkatan kista yang akan mengakibatkan tuba fallopinya akan di tutup sebelah. Ia memilih mengomsumsi obat obatan dokter dan juga resep herbal. 'Nak hadir yuk di rahim Mama' Setetes air mata turun begitu saja dari matanya setelah mengatakan kalimat pedih itu dalam batinnya. Entah cara apa lagi yang harus Prilly lakukan agar Tuhan mau menitipkan zuriatnya lagi  di dalam rahim Prilly.

Pintuk kamar mandi terbuka, Ali baru saja selesai mandi, merasa aneh melihat istrinya tiba-tiba saja murung,padahal tadi sangat ceria ketika ia pulang dari kantor. "Kamu kenapa sayang?" Tanya Ali sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk putih. Prilly tersentak kaget, ia langsung melirik suaminya yang sedang berjalan menuju ke arahnya. "Hah gak papa kok sayang, sini duduk" Ucap Prilly menepuk tempat tidur di sebelahnya. Alipun duduk di samping Prilly.

"Kamu masih kepikiran kejadian 4 tahun lalu?"

Mendengar pertanyaan suaminya, Prilly menunduk lesu, air matanya kembali menetes. "Aku...aku...rindu masa masa hamil aku Li, aku rindu ngidamnya aku, aku rindu semuanya saat itu. Dan aku rindu janin aku sayang. Aku ceroboh sayang, aku salah hiks...hiks..." Prilly terisak sambil menunduk, dengan sigap Ali merengkuh tubuh istrinya membawanya kepelukannya sambil mengelus lengan istrinya itu. "Heeyy sayang, dengerin aku, kejadian 4 tahun itu buka salah kamu, kamu gak bersalah sama sekali. Itu sudah takdir yang maha kuasa. Kamu harus yakin dan percaya, Allah akan menitipkannya lagi kepada kita ya sayang" Dengan lembut Ali menenangkan istrinya yang masih terisak di pelukannya itu. "Tapi kapan sayang, sudah 4 tahun. Aku gak hamil hamil, aku takut gak bisa ngasi kamu ket..." Ucapan Prilly terhenti. Ali langsung kengecup bibir istrinya sambil memejamkan matanya. Ali kemudian menempelkan keningnya pada kening Prilly, menatap dalam dalam mata istrinya.

"Denger ya sayang, kamu ngasi aku keturunan atau enggak, aku tetap sayang kamu, aku tetap cinta kamu. Menikah bukan soal anak saja Prilly. Aku menikahi kamu ingin menyempurnakan agamaku dan menuntunmu menjadi istri soleha dunia akhirat ku kelak. Aku gak pernah mempermasalahkan soal anak dari kamu, intinya aku sayang kamu, aku cinta kamu. Dan aku mau kamu,sekarang yang terpenting kamu sembuh dulu, baru kita coba program"

Prilly semakin terisak mendengar ucapan suaminya. Prilly benar benar bersyukur. Di balik kekurangannya, Allah menitipkan Ali sebagai penyemangat di setiap dukanya. "Terima kasih Bee" Prilly semakin mengeratkan pelukannya di tubuh suaminya itu. "Gak ada kata terima kasih - terima kasih, kita sama sama berjuang ya sayangku" Ali mengecup kening Prilly singat lantas saling tatap tapan dan tersenyum.

"Mending kamu istirahat ya, kamu tidur. Besok kita kontrol kista kamu. Semoga ukurannya sudah berkurang"

"Aamiin, semoga ya sayang. Kamu temenin aku ya" Pintah Prilly memasang wajah puppy eyesnya. "Pasti sayang,apasih yang enggak buat kamu" Ucap Ali sambil mengedipkan matanya.

"Ahahaha ahahaha" Prilly tertawa renyah.

Keduanya kemudian berbaring sambil berpelukan, hingga tak sadar keduanyapun terlelap.

Bersambung

Haiiii, masi ingat ceritanya? Hehehe maaf bangettttt baru next. Semoga gak lupa alurnya ya. Inshaallah bakal rajin next. Doain ya semoga selalu ada waktu. Jangan lupa Vote and comment bawelnya, di tunggu guys😙

Married an Employee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang