Chapter-3

7.5K 536 10
                                    

Hallo guys...saya balik lagi nih,oh ya seperti biasa jangan lupa klik★ sebelum membaca. Satu★ sangat berharga buat saya🤗

HAPPY READING GUYS...
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Ali memejamkam matanya sembari memikirkan beberapa minggu terakhir ini selalu saja di pertemukan dengan gadis mungil itu. Dan besok? Dirinya akan lebih sering bersama Prilly, bagaimana tidak. Prilly sudah resmi menjadi sekretaris selama 3 bulan untuknya. Kelopak mata itu perlahan lahan terbuka, memperlihatkan iris hitam tajam miliknya, Ali menatap jendela kamarnya,hujan turun begitu derasnya menyisakan rindu kepada orang yang memiliki cinta. Berbicara soal cinta, sama sekali tak terbesit di pikiran seorang Dereen Malichal, menurutnya cinta hanya omong kosong untuk orang orang yang hatinya lemah. Perlahan lahan Ali melangkahkan kakinya ke arah balkon kamarnya. Menatap hujan yang turun sembari merasakan dinginnya malamnya.

"Pak Ali"

Ali sontak menoleh mendapati Prilly dengan rambut basah menggunakan piyama berwarna hitam dengan motif bunga bunga berwarna merah sambil memasang wajah cemberut miliknya.

Ali sontak menoleh mendapati Prilly dengan rambut basah menggunakan piyama berwarna hitam dengan motif bunga bunga berwarna merah sambil memasang wajah cemberut miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Loh kamu ngapain ke rumah saya?" Tanya Ali heran,alisnya sampai mengkerut. "Bapak ini, masa jasnya bisa dilupaain di tubuh saya tadi" Gerutu Prilly sembari menyerahkan jas dengan kantong khas Indomaret sambil memasang wajah imut miliknya itu.Memang ketika mengantar Prilly pulang tadi,Ali memeberikan jas miliknya untuk Prilly agar gadis itu tidak kedinginan. "Ini apa?" Tanya Ali kikuk. Prilly sampai menepuk jidatnya pelan, mungkin bosnya mengira itu cemilan yang ia beli di indomaret. "Jas bapak lah, gimana sih" Jawab Prilly sembari memutar bola matanya. Tapi tunggu, Prilly berkali kali menelan salivanya menatap Ali begitu mempesona, lengan berotot terlihat jelas di indera penglihatan miliknya, matanya sontak membulat.

 Tapi tunggu, Prilly berkali kali menelan salivanya menatap Ali begitu mempesona, lengan berotot terlihat jelas di indera penglihatan miliknya, matanya sontak membulat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Bapak sengaja mau buat saya pingsan mendadak gara gara kehabisan oksigen" Lagi lagi Ali tidak paham,apa maksud dari perkataan karyawannya ini. "Aneh kamu tuh" Prilly menatap bosnya itu dengan devil, bisa bisanya Ali ini tidak tahu jika lengan berototnya telah menggoda imam seorang Rosalie Asyprillyta. "Bapak kenapa sih pake baju gitu, kan gantengnya berkali kali lipat" Prilly tersipu malu,ia sampai menutupi wajahnya dengan kedua tangan yang ia miliki itu. Ali yang sudah paham arah bicara Prilly, langsung mengamati dirinya, dan pakaiannya tidak menggoda sama sekali. "Pakaian saya biasa biasa aja. Kamu saja yang kegoda,dasar gila" Cecar Ali sedikit mendorong tubuh Prilly.

Married an Employee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang