Chapter-21

7.4K 554 44
                                    

Seperti biasa sebelum dibaca jangan lupa klik★ Btw Typonya banyak😅 Jangan lupa follow aku😚

Happy Reding guys


Sebulan sudah berlalu, persiapan pernikahan Ali dan Prilly sudah hampir 90%,orang tua Martin yang tak lain adalah Om dan Tante Prilly juga sudah menetap di Indonesia. Dan kedua calon pengantin itu justru sangat santai, yang paling sibuk itu para orang tua terlebih lagi Martin dan juga Chella. Mereka mereka semua itu paling antusias menyambut pernikahan Ali dan Prilly.

Seperti di butik ini, Nyonya Resi, Nyonya Reva yakni tante Prilly atau ibu dari Martin serta Chella juga sibuk mencari gaun pengantin yang memang di khususkan untuk Prilly. "Jeng Resi, ini kayaknya bagus deh, mewah gimana gitu" Kagum Nyonya Reva sambil melihat lihat gaun putih tulang dengan ukiran emas di setiap sesi gaun itu.

"Kayaknya kurang cocok deh, tau sendiri kan Prilly orangnya risihan pake baju yang kepanjangan" Kekeh Nyonya Resi diikuti Nyonya Reva juga. Namun mata Chella menangkap gaun yang lebih simple namun terkesan mewah, depan baju itu terdapat potongan hingga bagian lutut yang jika di gunakan dapat memperlihatkan kaki bagian betis, di belakang gaun menjuntai panjang sekitar 3 meter, gaun berwarna putih dikombinasikan dengan renda bunga bunga.

"Cantik banget, gila" Sanjung Chella menatap gaun tersebut tak berkedip. Bahkan Chella mengelilingi gaun itu hingga ia menyentuhnya saking terpukaunya. "Tante Reva,Mama sini deh" Panggil Chella kepada dua wanita paruh baya itu dengan mata yang terus fokus pada gaun megah itu.

Nyonya Resi dan Nyonya Reva segera menghampiri Chella, mereka berdua tampak penasaran, mengapa Chella sampai terpukau sekali hanya karena gaun.

"Wauw cantiknya" Nyonya Resi ikut terpukau menatap gaun pilihan Chella, matanya sampai berbinar menatap gaun tersebut. "Cantik banget" Sambung Nyonya Reva ikut memegang gaun itu.

"Mah, Tante ini aja deh untuk Kak Prilly. Aku rasa ukurannya juga cocok" Pintah Chella dengan semangat.

"Iya, aku juga setuju kalau ini" Pungkas Nyonya Reva tersenyum. Akhirnya ketiga wanita itu telah siap mempersiapkan gaun pengantin yang akan Prilly gunakan dua minggu lagi. Kemudian ketiga wanita ini beralih mencari jas putih untuk mempelai pria yang senada dengan gaun milik mempelai wanita.

"Jeng kalau ini gimana?" Tanya Nyonya Reva memperlihatkan sebuh jas putih dengan bagian kerah dan kantong depan jas berwarna hitam. Nyonya Resi dan Chella tersenyum, jas tersebut sudah sangat cocok untuk Ali gunakan, bahkan di patung itu ketiga wanita ini sudah membayangkan Ali dengan gagahnya menggunaka jas kombinasi hitam putih itu.

"Sangat cocok untuk Ali" Pungkas Nyonya Resi tersenyum. Pilihan mereka bertiga jatuh kepada jas putih kombinasi hitam itu. Mereka sudah mewanti wanti dan menjaga jas dan gaun pengantin itu agar tetap terjaga.

"Jadi totalnya lima puluh delapan juta sembilan ratus ribu rupiah Nyonya" Ucap seorang pegawai butik itu dengan sopan. "Ini kartu kredit saya" Nyonya Resi menyerahkan kartu kredit yang sudah Ali titipkan untuk keperluan pernikahannya. Ya memang selagi ia dan Prilly sama sama sibuk di kantor, jadi tak salah jika ketiga wanita ini yang berpengaruh besar dalam mengurus segala keperluan pernikahan.

"Baik Nyonya tunggu sebentar" Balas pegawai itu dengan tersenyum ramah.

Ketiga wanita ini masih menunggu untuk gaun dan jas yang masih dalam proses pembungkusan yang akan segera di kirim ke rumah masing masing.

"Ini Nyonya, kartunya. Terima kasih telah datang di butik kami" Nyonya Resi, Nyonya Reva dan Chella hanya tersenyum ramah untuk sekedar menjawab ucapan dari pegawai wanita itu.

Oh ya seminggu yang lalu, Prilly beserta Iffah telah pindah di kediaman Tuan Danu dan Nyonya Reva, lagi pula orang tua Martin hanya tinggal berdua saja, Martin lebih memilih tinggal di apartemennya, makanya Tuan Danu dan Nyonya Reva
berinisiatif untuk mengajak Prilly dan Iffah tinggal bersama di rumah megah keluarga Danu, toh Danu sendiri adalah kakak dari ibunya Prilly. Apalagi Nyonya Reva sangat ingin memiliki anak perempuan.

Married an Employee Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang